Mima Shafa Berjuang Melawan Depresi Selama 7 Tahun, Mona Ratuliu Tulis Pesan Haru, ‘Terima Kasih Masih Mau Nemenin Bunda’

By Syifa Amalia, Selasa, 2 Agustus 2022 | 18:56 WIB
Mima Shafa, putri pasangan Mona Ratuliu dan Indra Brasco ungkap perjuangan dirinya melawan depresi. (Kolase Instagram/@mimashafa)

Nakita.idMima Shafa, putri pasangan Mona Ratuliu dan Indra Brasco baru-baru ini mengungkapkan perjuangan dirinya melawan depresi.

Perempuan 19 tahun ini mengaku memiliki kesehatan mental hingga sempat melakukan percobaan bunuh dini.

Ia telah berjuang selama tujuh tahun terakhir dengan kondisi ini.

Dalam video yang dia unggah di akun Instagramnya, Mima Shafa memperlihatkan saat dirinya terpuruk.

Di awal keterangan unggahan dirinya memperingatkan bahwa konten tersebut mengandung percobaan bunuh diri dan depresi.

Video tersebut menampilkan beberapa foto dirinya sedang menangis dan mengaku lelah dengan kesehatan mental yang dihadapi.

Mima juga menyertakan foto dirinya sampai dilarikan ke rumah sakit dengan perban yang membalut tangannya.

Kendati demikian, banyak orang yang tetap bersamanya memberikan dukungan termasuk dari keluarganya dan teman-temannya.

Mereka menguatkan dirinya sampai dirinya bisa bertahan sampai saat ini.

Baca Juga: Angelina Sondakh Lagi-lagi Harus Sabar Saat Mendapat Ujian Berat! Ibunya Ternyata Didiagnosis ODGJ Diduga karena Memendam Perasaan Bertahun-tahun

Mima menceritakan bahwa dirinya telah mengenal kesehatan mental sejak duduk di bangku sekolah menengah pertama.

Lantaran dirinya ingin belajar lebih tentang kesehatan mental karena ia sadar apa yang dia rasakan terhadap dirinya sendiri.

Setelah itu dia tertarik untuk mengadvokasi tentang kesadaran kesehatan mental sehingga bisa belajar dan mengurangi stigma yang selalu menempel.

Selama itu pula, Mima Shafa mengalami proses yang tidak mudah.

“Aku tetap mengalami naik turun. selama 7 tahun aku selalu bertanya2, "apa yang salah sih sama aku?" tulis Mima Shafa dalam keterangan unggahannya pada Minggu (31/07/2022).

“Di depan semua orang, aku mungkin terlihat seperti seseorang yang tau semua jawabannya, bukan cuman dari belajar advokasi MHA dan juga sebegai mahasiswi psikologi, tapi juga banyak privilege yang aku punya,” lanjutnya.

Namun kenyataannya, Mima mengaku dirinya masih menderita dan kesusahan.

Hingga pada Juli kemarin, ini adalah waktu yang sangat berarti bagi dirinya.

Mima berhasil bertahan dan dirinya bisa mengambil sesuatu yang berharga dari momen itu untuk lebih bisa mengenali dirinya sendiri.

Baca Juga: Benarkah Bayi Prematur Rentan Mengalami Depresi Saat Dewasa? Begini Kata Psikolog

“Juli 2022 adalah waktu yang penting untuk aku selama 19 tahun hidup. i survived. aku gak akan bisa lebih megenali diri sendiri kalau aku gak survive,” ungkap Mima.

Ia bersyukur selama waktu tersulit yang dirinya lalui banyak orang-orang yang memberi dukungan dan kasih sayang.

Terutama kedua orangtuanya, teman-teman, terlebih dirinya sendiri.

“Sebelum bulan ini berakhir, aku mau bilang terima kasih ke semua orang yang udah mendukung dan sayang sama aku. bunda dan yanda, teman2, terutama diri ku sendiri,” ujar Mima.

Ia juga menekankan bahwa ada yang mengalami kondisi seperti dirinya kuncinya adalah bertahan dan jangan ragu untuk mencari bantuan.

“If you’re reading this, pasti akan ada jawaban dari semua pertanyaan yang kamu punya. kuncinya adalah bertahan,” ungkap Mima.

“Pelan2 cerita dan kasih tau orang2 yang kamu percaya tentang situasi mu. jangan takut untuk bicara dan cari bantuan. you always matters,” pungkasnya.

Dalam unggahan tersebut, banyak teman-teman yang menuliskan komentar memberinya dukungan, termasuk sang bunda, Mona Ratuliu.

Terima kasih mima masih mau nemenin bunda yanda belajar terus. Love you more than you know,” tulis Mona Ratuliu.

Baca Juga: Beberapa Masalah Kesehatan Mental yang Rentan Dialami Ibu yang Melahirkan Bayi Prematur