Apakah Minum Air Saat Makan Dapat Berdampak Buruk pada Pencernaan? Sebelum Menyimpulkan Sendiri, Ketahui Dulu Fakta Sebenarnya

By Syifa Amalia, Selasa, 9 Agustus 2022 | 18:18 WIB
Fakta sebenarnya dibalik mitos yang mengatakan bahwa minum air putih saat makan dapat berdampak buruk pada pencernaan. (Nakita.id/Naura)

Nakita.id – Makan tanpa segelas air bagi banyak orang dirasa kurang lengkap.

Apalagi kalau sedang konsumsi sepiring makanan asin atau pedas tanpa segelas air untuk sebagai penawarnya.

Tapi haruskah minum air saat makan? Apakah itu sehat dan tidak menyebabkan masalah pencernaan?

Untuk mengetahui jawabannya, simak penjelasannya berikut ini.

Pertama yang perlu disingkirkan adalah mitos bahwa minum air dengan makanan menyebabkan masalah pencernaan mulai dari tubuh tidak menyerap nutrisi hingga kembung.

Faktanya menurut Michael F. Picco, MD., dari Mayo Clinic air minum tidak mengacaukan pencernaan.

Kesalahpahaman berasal pada bahwa air dapat mengencerkan asam lambung.

Namun, perut beradaptasi dengan apa pun yang ada di dalamnya, sehingga akan menghasilkan lebih banyak asam jika diperlukan.

Dengan kata lain, minum air sebelum, selama, atau setelah makan tidak akan membuat perut tidak berfungsi sebagai mestinya.

Baca Juga: Tolong Mulai Sekarang Jangan Lagi Minum Air Saat Makan! Kebiasaan Sepele Ini Gak Disangka Bisa Akibatkan Segudang Masalah Serius pada Tubuh, Salah Satunya Asam Lambung

Sebaliknya, menurut Cleveland Clinic, air minum sebenarnya meningkatkan pencernaan, membantu makanan bergerak lebih mudah melalui sistem pencernaan.

Terlalu sedikit air dalam tubuh justru dapat menyebabkan sembelit.

Setelah makanan dan cairan meninggalkan lambung, air dan nutrisi yang dicerna memasuki aliran darah melalui usus kecil, menurut Institut Nasional Diabetes dan Penyakit Pencernaan dan Ginjal (NIDDK).

Selanjutnya, usus besar menyerap air yang tersisa dan menggunakannya untuk membentuk tinja.

Karena air melunakkan tinja, minum banyak air dapat meredakan sembelit.

Mitos lain yang mungkin Moms temui adalah minum air dengan makanan dapat menyebabkan refluks asam atau meningkatkan kadar insulin.

Yang pasti, jika memiliki refluks asam atau penyakit refluks astroesofageal (GERD), maka mungkin ingin membatasi jumlah air yang dikonsumsi dalam sekali duduk untuk mencegah tekanan berlebih pada perut menurut Johns Hopkins.

Namun, air minum tidak menyebabkan kondisi ini.

Akhirnya, jika Moms khawatir tentang mempertahankan kadar insulin, jangan letakkan segelas air itu.

Baca Juga: Ingin Anak Minum Air Putih Lebih Banyak? 4 Cara Berikut Ini Bisa Dicoba Tanpa Harus Drama

Gula darah bisa naik karena beberapa faktor mengejutkan. Termasuk pemanis buatan dan kopi tetapi air bukan salah satunya.

Dehidrasi atau kurang minum bagaimanapun, memang menyebabkan kadar gula darah yang lebih tinggi.

Sementara itu dilansir dari Times of India tidak ada penelitian yang menyebutkan bahwa air mengganggu pencernaan, mengencerkan asam lambung dan enzim atau dapat menyebabkan penambahan berat badan.

Tetapi ada penelitian yang mengatakan tidak untuk minum air saat makan untuk orang yang menderita penyakit refluks gastro-esofagus (GERD).

Sebuah studi 2014 mengatakan bahwa orang dengan GERD tidak boleh memiliki cairan dengan makanan. Ini karena cairan menambah volume ke perut yang dapat meningkatkan tekanan di perut seperti halnya makan makanan berat pada perut.

Pada gilirannya ini dapat meningkatkan risiko refluks asam yang semakin memperburuk kondisi mereka yang menderita GERD.

Sementara itu, terkait penambahan berat badan, penelitian telah mengungkapkan bahwa mengonsumsi minuman manis, susu atau jus bersama dengan makanan, dapat meningkatkan asupan kalori dan risiko kenaikan berat badan.

Namun, minum air putih dengan makanan tidak menunjukkan efek seperti itu.

Sebaliknya, sebuah penelitian yang dilakukan pada tahun 2015 menunjukkan bahwa minum setidaknya 500 ml air sekitar 30 menit sebelum makan dapat membantu menurunkan berat badan.

Baca Juga: Cara Mudah Menurunkan Berat Badan Secara Alami, Konsumsi Camilan Sehat hingga Minum Air Bisa Jadi Pilihan Efektif