5 Cara Membatasi Gula dan Makanan Manis Pada Anak Untuk Mencegah Diabetes

By David Togatorop, Kamis, 11 Agustus 2022 | 07:16 WIB
Membatasi gula dan makanan manis pada anak akan mengurangi risiko diabetes anak. (Nakita.id/Adel)

Nakita.id - Fakta tentang banyaknya anak kecil sudah terkena diabetes memang mengkhawatirkan.

Karena itu banyak orangtua membatasi gula dan makananan manis pada anak agar ia tak terkena diabetes.

Akan tetapi tak selamanya konsumsi gula itu buruk, dalam jumlah pas, gula justru dibutuhkan untuk menjadi energi tubuh.

Kekurangan gula akan membuat tubuh menjadi lemas sehingga tak semangat beraktivitas.

Namun, gula perlu dikonsumsi secara bijak.

Batas konsumsi gula

Konsumsi gula yang berlebihan jelas meningkatkan risiko diabetes.

Kebiasaan mengonsumsi gula secara berlebih pun akan meningkatkan kadar insulin dalam darah dan berpotensi mengganggu kinerja pankreas, bahkan mengakibatkan kanker pankreas.

Penelitan menemukan anak yang mengonsumsi gula secara berlebihan dalam waktu lama berisiko terserang kanker pankreas lebih besar, sekitar 87%.

Risiko-risiko tadi merupakan alasan yang tepat untuk membatasi asupan gula pada anak sejak ia mengenal MPASI.

Nikmatnya rasa manis gula akan mendorong saraf sensori di lidah mengirim rasa nikmat itu ke otak.

Otak pun lantas merespons dengan menimbulkan rasa ingin menikmati rasa manis itu lagi.

Baca Juga: Jenis Makanan yang Menyebabkan Kencing Manis, Salah Satunya Makanan Pokok yang Sering Dikonsumsi Orang Indonesia!

Akhirnya timbul semacam ketagihan sehingga kita perlu mendidik anak untuk bijak dalam mengonsumsi makanan manis.

1. Intervensi langsung

Untuk tahap awal, lakukan intervensi langsung pada anak akan asupan makanan dan minuman manisnya.

Tanpa adanya intervensi dalam bentuk aturan dan kesepakatan, sulit bagi anak untuk terhindar dari ketagihan.

2. Batasi jajanannya

Contoh, dalam seminggu ia hanya boleh 1 kali membeli es krim atau dalam sebulan hanya minum sekaleng soft drink.

3. Membuat sendiri camilan sehat

Moms bisa membuat camilan sehat untuk anak sebagai pengganti jajannya; puding dari olahan jeruk, roti isi sayur dan daging, perkedel kentang isi sayur, dan sebagainya.

Sediakan camilan ini di sela-sela makanan utamanya karena camilan akan menjaga anak tetap kenyang sehingga ia tidak tertarik untuk jajan.

Supaya ia menikmati camilannya, ketahui seleranya.

4. Pendidikan tentang jajan

Saat anak sudah bisa jajan sendiri, bekali ia cara memilih jajanan yang sehat dan bahwa camilan sehat salah satunya tidak manis.

Jelaskan kebanyakan permen, es krim, donat, dan sebagainya bisa menimbulkan sakit gigi atau sakit perut dan dalam jangka panjang bisa menimbulkan penyakit yang lebih serius.

5. Tidak menyogok dengan makanan

Ketika anak rewel, sering kita mengambil jalan pintas “menyogoknya” dengan makanan manis, seperti permen atau es krim sebab kebiasaan ini membuat anak merasakan satu kenikmatan yang membuatnya ketagihan.

Untuk itu, ketika si kecil rewel, daripada buru-buru menyodorkan permen, lebih baik cari penyebab kerewelannya dan dengan mengetahui penyebabnya, Moms bisa mengatasi masalahnya dengan lebih mudah. (Sumber: Tabloid Nakita)

Baca Juga: Tolong Mulai Sekarang Jangan Lagi Sepelekan Kapalan di Kaki! Ternyata Bisa Jadi Tanda-tanda Diabetes Sudah Parah, Ini Ciri Lainnya yang Sering Tak Disadari