Alami Kontraksi Setelah Berhubungan Intim, Apakah Berbahaya?

By Syifa Amalia, Rabu, 5 Oktober 2022 | 23:00 WIB
Penjelasan mengenai kontraksi setelah berhubungan intim mulai dari penyebab hingga hal yang perlu diwaspadai. (Nakita.id/Naura)

Kontraksi Braxton Hicks, yang merupakan cara tubuh mempersiapkan kelahiran selama trimester ketiga, dapat membuat kram setelah berhubungan seks menjadi pukulan ganda.

Apa yang Harus Dilakukan Saat Mengalami Kontraksi Setelah Berhubungan Intim?

Untuk mengetahui cara mengobati kram dan kontraksi, pertama-tama harus mencari tahu persis mengapa hal itu terjadi. Perawatan akan bervariasi tergantung pada apa yang terjadi di balik kontraksi.

1. Cobalah untuk menemukan posisi yang mengurangi tekanan pada leher rahim dan hindari melakukan sesuatu yang menantang.

2. Kram setelah berhubungan seks seringkali bersifat sementara dan akan hilang begitu saja tanpa melakukan apa pun.

Jika rasa sakitnya tidak terlalu buruk, Moms bisa menunggu dan membiarkannya hilang dengan sendirinya.

3. Moms juga dapat menggunakan bantal untuk membantu mengurangi tekanan pada area tertentu di tubuh.

Kapan Perlu Khawatir Saat Mengalami Kontraksi Setelah Berhubungan Intim?

Bercak ringan, kram, dan sakit punggung sering kali dapat dikurangi dengan beristirahat dengan kaki terangkat dan minum cairan ekstra.

Jika pendarahan lebih seperti periode menstruasi dan kram menjadi lebih parah, segera hubungi dokter.

Terutama jika cukup rasa sakit yang berlipat ganda disertai dengan aliran darah yang tidak berhenti.

Itu bisa menjadi pertanda sesuatu yang lebih serius, termasuk persalinan dini, keguguran, atau kehamilan ektopik.

Moms juga perlu berbicara dengan dokter, jika kram setelah berhubungan intim datang dengan gejala seperti pusing atau sakit kepala yang parah.

Baca Juga: Cara Merangsang Kontraksi Supaya Persalinan Normal Tidak Berjam-jam