Nakita.id – Penting diketahui para Moms, berikut ini cara mengatasi kelelahan setelah persalinan.
Kelelahan setelah persalinan merupakan hal yang perlu Moms waspadai.
Umumnya, kelelahan setelah persalinan terjadi karena prosesnya yang memang menguras energi.
Meski wajar terjadi pasca melahirkan, Moms perlu segera mengatasinya supaya tidak memperburuk kondisi Moms.
Menjadi ibu memang seolah mengharuskan wanita menjelma sebagai manusia “perkasa”.
Setelah 9 bulan menjalani kehamilan, pada saatnya ibu harus menghadapi persalinan.
Kedua proses itu tentu saja membutuhkan suplai energi yang sangat besar, baik fisik maupun psikis, sehingga biasanya stamina ibu pascabersalin turun selama beberapa waktu.
Namun selelah apapun ibu, bayi yang kini berada di rumah kembali menuntut “keperkasaannya”.
Ia akan membutuhkan perhatian terus-menerus bahkan di waktu tidurnya, semisal kala BAK/BAB.
Anak juga sebentar-sebentar akan merasa lapar dan haus.
Padahal untuk bangkit duduk atau berdiri saat hendak menyusui tak jarang menimbulkan nyeri, baik akibat sayatan episiotomi di sekitar vagina ataupun operasi sesar.
Baca Juga: Bentuk Dukungan Suami Kepada Istri yang Akan Melahirkan, Tak Kalah Penting dari Persiapan Persalinan
Pun untuk bisa menyusui secara benar, pada awalnya diperlukan proses belajar yang sering dirasakan tak mudah.
Sekali menyusui, bayi biasanya membutuhkan waktu paling sedikit setengah jam termasuk persiapannya.
Dalam sehari, bayi bisa menyusu sampai belasan kali, dan ibu harus siap memberikan kapan saja Si Kecil memintanya. Bisa di tengah malam atau di waktu lain saat ibu justru membutuhkan istirahat.
Maka bila tak diikuti motivasi menyusui yang tinggi, bukan tak mungkin ibu akan mengalami kelelahan yang luar biasa dan akhirnya jatuh sakit.
Cara mengatasi kelelahan setelah persalinan
Melansir dari Tabloid Nakita, berikut ini beberapa cara mengatasi kelelahan setelah persalinan yang bisa Moms lakukan.
1. Atur waktu
Agar hari-hari pertama yang melelahkan tak memberikan efek negatif pada ibu, seperti sakit ataupun stres/depresi, maka Moms harus pandai mengatur waktu.
Di hari-hari pertama bayi berada di rumah, gunakan kesempatan beristirahat yang cuma sebentar-sebentar seoptimal mungkin.
Misalnya, batasi kebiasaan menonton TV yang kurang bermanfaat dan tidurlah pada saat bayi pun tidur. Langkah-langkah ini bisa membantu ibu tetap sehat sekaligus menjaga produksi ASI tetap lancar.
Ibu pun harus bisa menyisihkan waktu untuk beristirahat dan melakukan aktivitas pribadinya. Jangan sampai karena repot sendirian ngurusin Si Kecil, Moms sama sekali tak punya waktu untuk merawat/mengurus dirinya sendiri.
Untuk itu, buatlah catatan harian tentang kegiatan Si Kecil. Misalnya, kapan menyusu dan kira-kira berapa banyak, bagaimana pola tidurnya, berapa jam sekali ia pipis dan BAB. Catatan harian ini akan sangat membantu ibu mengatur jadwal pribadinya.
Hingga bisa “mencuri” waktu untuk istirahat sejenak ataupun memanfaatkannya untuk kebutuhan pribadi.
Baca Juga: 5 Tanda Persalinan Palsu, Sering Terjadi Jelang Melahirkan Jangan Lagi Moms Tertipu
Dianjurkan menyempatkan diri mendengarkan musik bila memang suka. Berolahraga sekitar 5-10 menit juga bisa membantu meningkatkan energi. Bila dirasa perlu, sesekali Moms bisa ke luar rumah untuk meringankan beban emosional.
Entah dengan berjalan-jalan di sekitar kompleks perumahan tempat tinggal, bermain ke rumah tetangga, mengunjungi sahabat atau jalan-jalan ke mal. Namun, saat meninggalkan Si Kecil, pastikan ia aman bersama pengasuhnya.
Tentu Moms juga harus memerhatikan kondisi kesehatan secara umum. Dalam hal ini, gizi seimbang dan beragam dalam asupan makanan yang dikonsumsi Moms jelas sangat berperan.
Dengan gizi seimbang dan beragam, stamina yang sempat turun akan kembali, dan untuk selanjutnya kelelahan yang mendera Moms dapat ditangkal. Lagi pula, dengan mengonsumsi gizi seimbang dan beragam, juga dapat meningkatkan produksi ASI.
2. Bantuan orang lain
Sebenarnya, kelelahan ibu di hari-hari pertama setelah persalinan, bisa diminimalisir dengan kehadiran/bantuan orang lain, terutama suami dan keluarga. Toh, kecuali mengandung, melahirkan dan menyusui, pekerjaan-pekerjaan lain seputar bayi bisa ditangani oleh orang lain.
Libatkan suami saat memandikan, menggendong, mengganti popok, atau bergantian bangun tengah malam.
Dukungan atau sikap positif pasangan dan keluarga tentu akan menambah kekuatan ibu, sehingga kehadiran Si Kecil tak dirasakan sebagai beban yang harus ditanggung sendirian.
Perasaan didukung akan menumbuhkan sikap tulus yang pada akhirnya menciptakan kedekatan dan keterpautan ibu dengan bayi.
Tanpa ketulusan, bayi tak akan memeroleh perawatan yang semestinya. Jika demikian yang terjadi, maka perkembangan fisik dan psikis bayi tidak akan mencapai titik optimal.
Itulah mengapa, persiapan menjadi orangtua, dalam arti berperan sebagai ayah dan ibu, merupakan salah satu kondisi psikologis yang dituntut sepanjang kehidupan anak.
Nah, itu dia Moms cara mengatasi kelelahan setelah persalinan. (Sumber: Tabloid Nakita)
Baca Juga: Dads Bisa Berperan Sama Lakukan 5 Hal Ini Saat Temani Moms Melahirkan di Ruang Bersalin