Anak Kurus Karena Suka Pilih-pilih Makanan, Yuk Kenali Tipe Picky Eaters dan Cara Penanganannya

By Yussy Maulia, Senin, 31 Oktober 2022 | 17:20 WIB
Kebiasaan pilih-pilih makanan bisa menyebabkan anak kurus. (Shutterstock)

Nakita.ID – Moms, apakah anak suka pilih-pilih makanan atau picky eating? Kebiasaan pilih-pilih makanan biasanya muncul saat anak mulai mengenal berbagai variasi rasa dan tekstur makanan.

Perilaku picky eating merupakan salah satu penyebab anak kurus. Pasalnya, anak picky eater biasanya hanya mau mengonsumsi makanan yang dianggap enak tanpa mengetahui dan memedulikan kandungan nilai gizinya.

Tak hanya soal rasa, anak picky eater juga cenderung lebih suka mengonsumsi makanan dengan tekstur dan tampilan yang menarik.

Moms, perilaku picky eating sebenarnya adalah fase normal dalam pertumbuhan anak. Namun, Moms sebaiknya tidak menganggap sepele perilaku ini.

Baca Juga: Jangan Diabaikan, Ternyata Begini Pentingnya Makanan Selingan untuk Anak

Sebab, jika dibiarkan terus-menerus, kebiasaan picky eating dapat menyebabkan anak kurus karena kekurangan nutrisi (malnutrisi). Selain itu, pertumbuhan dan perkembangan anak juga menjadi kurang optimal.

Saat menghadapi anak yang picky eater, Moms sebaiknya tidak menggunakan paksaan dan tetap sabar saat memintanya mengonsumsi makanan tertentu. Sebaliknya, Moms dapat memahami tipe picky eating pada anak untuk menentukan langkah pendekatan yang tepat.

Dilansir dari laman Scientific American, para peneliti menyebutkan bahwa terdapat empat tipe picky eater pada anak-anak. Masing-masing tipe pun memiliki cara penanganan yang berbeda. Yuk Moms, simak penjelasan berikut!

1. Sensory-dependent eaters

Anak dengan tipe sensory-dependent eaters biasanya tidak mau mengonsumsi makanan dengan bau dan tekstur tertentu, baik karena dianggap kurang menarik atau menjijikkan.

Baca Juga: Biar Tak Bosan, Yuk Mengenalkan Keju Sebagai Makanan Selingan Anak

Misalnya, anak tidak mau mengonsumsi beberapa jenis sayur karena memiliki bau yang menyengat, atau anak tidak suka buah mangga karena teksturnya lembut dan berair.

Perilaku sensory-dependent eaters bisa disebabkan oleh kurang familiarnya dengan bau dan tekstur makanan tertentu. Oleh sebab itu, Moms sebaiknya mulai memperkenalkan beragam makanan dengan jenis bau dan tekstur yang berbeda sejak dini pada anak.

Moms sebaiknya memperkenalkan makanan dengan bau dan tekstur yang belum familier dalam jumlah terlebih sedikit dahulu agar anak dapat mulai mengenal dan menerimanya. Moms juga bisa kreasikan makanan semenarik mungkin agar anak tertarik untuk mengonsumsinya.

2. Preferential atau selective eaters

Anak dengan tipe preferential atau selective eaters cenderung hanya menyukai beberapa jenis makanan dari satu kategori makanan. Misalnya, pada kategori karbohidrat, anak menolak makan nasi dan hanya mau mengonsumsi roti.

Baca Juga: Sumber Vitamin Alami untuk Anak yang Sering Sakit

Anak picky eater dengan tipe ini juga biasanya tidak mau mencoba makanan baru, serta tidak suka apabila makanan favoritnya dicampur dengan makanan lain yang menurutnya tidak familier.

Menghadapi anak selective eaters memang sedikit rumit. Namun, Moms bisa membuat anak tertarik mencoba suatu makanan dengan beberapa cara.

Salah satunya adalah dengan mengajak anak untuk melihat secara langsung proses memasak. Sambil mengolah bahan, Moms dapat mengenalkan bahan-bahan yang digunakan dan manfaatnya bagi tubuh anak.

Selain itu, Moms juga dapat menjadikan teman atau saudara yang seumuran dengan anak dan tidak suka pilih-pilih makanan sebagai contoh. Caranya, ajak mereka untuk makan bersama agar anak termotivasi untuk mencoba makanan baru.

Baca Juga: Cara Berperan Sama Meluangkan Waktu untuk Anak di Tengah Kesibukan, Salah Satunya Ayah Ajak Si Kecil Masak Camilan Kesukaan

3. General perfectionists

Selanjutnya adalah tipe general perfectionists. Anak picky eater dengan tipe ini biasanya menyukai banyak jenis makanan, tetapi kehilangan selera makan apabila makanan tidak disajikan dengan sempurna.

Misalnya, anak tidak mau makan makanan yang telah dicampur aduk, diletakkan dalam satu piring dengan susunan yang berantakan, atau disajikan dalam potongan yang tidak sama rata.

Untuk menyiasatinya, Moms dapat menyajikan makanan secara terpisah. Gunakan piring atau kotak makan yang memiliki beberapa kompartemen kecil sehingga makanan dapat disajikan secara terpisah agar terlihat lebih rapi.

Beberapa anak dengan tipe general perfectionists juga tidak mau makan menggunakan tangan. Oleh sebab itu, Moms dapat menyediakan sendok dan garpu setiap kali anak hendak makan.

Baca Juga: Pentingnya Kecukupan Gizi Bagi Anak di Masa Tumbuh Kembangnya

4. Behavioral responders

Jika anak punya selera yang spesifik terkait bentuk, warna, dan kombinasi penyajian makanan, maka ia tergolong picky eater tipe behavioral responders. Misalnya, anak hanya mau makan nasi yang dicetak berbentuk lingkaran atau minum susu yang berwarna cokelat saja.

Selain itu, terkait kombinasi makanan, misalnya, anak hanya mau mengonsumsi sayur sop apabila isinya terdapat sosis atau bakso.

Tak jarang, anak picky eater dengan tipe behavioral responders menolak makan apabila keinginannya tidak dituruti dengan benar.

Untuk menghadapi anak dengan tipe tersebut, Moms dapat membantu meyakinkan anak bahwa rasa makanan atau minuman tetap enak, meski tidak sesuai dengan keinginan spesifiknya.

Selain itu, beri anak kesempatan untuk mencicipi berbagai jenis makanan dengan variasi yang berbeda. Dengan begitu, diharapkan anak dapat lebih familier dan mau mengonsumsi lebih banyak jenis makanan.

Moms, itulah empat tipe picky eaters yang dapat menyebabkan anak kurus. Setiap anak bisa termasuk dalam lebih dari satu tipe picky eater. Namun, satu hal yang penting, Moms harus tetap sabar dan telaten dalam membujuk anak picky eater agar mau mengonsumsi makanan dengan kandungan gizi yang seimbang. (**CM/YUS)