Setelah Hilang Lama, Polio Muncul Lagi karena Imunisasi yang Rendah!

By Aullia Rachma Puteri, Senin, 28 November 2022 | 07:45 WIB
Polio muncul karena imunisasi yang rendah (freepik)

Nakita.id - Kabar kurang menyenangkan datang dari dunia kesehatan Indonesia. Kasus polio naik lagi karena rendahnya imunisasi polio untuk mencegah penyakitnya.

Sampai akhirnya Kementerian Kesehatan atau Kemenkes menetapkan KLB (Kejadian Luar Biasa) Polio. Keputusan KLB diambil setelah ditemukan satu kasus polio di Kabupaten Pidie, Aceh.

Hal ini disampaikan oleh Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P0, Maxi Rein Rondonuwu. Ia menjelaskan alasan dibalik penetapan status KLB polio meski baru ditemukan satu kasus.

Agar masalah ini tak berlarut-larut, Moms harus tahu gejala polio, anak yang rentan kena polio, dan jadwal imunisasi polio.

Gejala Polio

Penyakit polio sendiri dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu polio non-paralisis, polio paralisis, dan sindrom pasca-polio.

Semuanya memiliki gejala polio yang berbeda.

Penjelasannya sebagai berikut:

1. Polio non-paralisis

Polio non-paralisis adalah tipe polio yang tidak menyebabkan kelumpuhan.

Gejalanya tergolong ringan.

Berikut ini adalah gejala polio non-paralisis yang umumnya berlangsung antara satu hingga sepuluh hari.

- Muntah

Baca Juga: Hati-hati Orang Dewasa dengan Kondisi Seperti Ini Rentan Terkena Polio!

- Lemah otot

- Demam

- Meningitis

- Merasa letih

- Sakit tenggorokan

- Sakit kepala

- Kaki, tangan, leher, dan punggung terasa kaku dan sakit

2. Polio paralisis

Polio paralisis adalah tipe polio yang paling parah dan dapat menyebabkan kelumpuhan.

Polio paralisis bisa dibagi berdasarkan bagian tubuh yang terjangkit, seperti batang otak, saraf tulang belakang, atau keduanya.

Gejala awal polio paralisis sering kali sama dengan polio non-paralisis, seperti sakit kepala dan demam.

Namun biasanya dalam jangka waktu sepekan, gejala polio paralisis akan muncul, di antaranya sakit atau lemah otot yang serius, kaki dan lengan terasa terkulai atau lemah, dan kehilangan refleks tubuh.

Baca Juga: Penting untuk Tahu! 2 Jenis Vaksin Polio dan Cara Pemberiannya yang Dilakukan Seperti Ini

Beberapa penderita polio paralisis bisa mengalami kelumpuhan dengan sangat cepat atau bahkan dalam hitungan jam saja setelah terinfeksi dan kadang-kadang kelumpuhan hanya terjadi pada salah satu sisi tubuh.

Saluran pernapasan mungkin bisa terhambat atau tidak berfungsi, sehingga membutuhkan penanganan medis darurat.

Siapa Anak yang Rentan Kena Polio?

Mengutip dari laman resmi Kemenkes RI, polio dapat menyerang pada usia berapa pun, tetapi polio terutama menyerang anak-anak di bawah usia lima tahun.

Pada awal abad ke-20, polio adalah salah satu penyakit yang paling ditakuti di negara-negara industri, melumpuhkan ratusan ribu anak setiap tahun.

Pada tahun 1950an dan 1960an polio telah terkendali dan praktis dihilangkan sebagai masalah kesehatan masyarakat di negara-negara industri.

Hal ini setelah pengenalan vaksin yang efektif.

Pada 1988, sejak Prakarsa Pemberantasan Polio Global dimulai, lebih dari 2,5 miliar anak telah diimunisasi polio.

Sekarang masih terdapat 3 negara endemis yang melaporkan penularan polio yaitu Afganistan, Pakistan dan Nigeria.

Pada Juni 2018, dilaporkan adanya kasus polio di negara tetangga Papua New Guinea, sehingga diperlukan adanya peningkatan kewaspadaan dini terhadap masuknya virus polio ke Indonesia.

Jadwal Imunisasi Polio

Polio untuk bayi diberikan mulai anak usia 0 hingga 4 bulan.

Berikut rincian pemberian imunisasi polio untuk anak sesuai dengan usia dan jenis vaksinnya:

Baca Juga: Fakta Tentang Penyakit Polio yang Harus Diwaspadai oleh Orangtua, Penyakit Menular yang Kembali Ditetapkan Sebagai Kejadian Luar Biasa

1. Polio tetes 1: 0-1 bulan

2. Polio tetes 2: 2 bulan

3. Polio tetes 3: 3 bulan

4. Polio suntik (IPV): 4 bulan

Bagaimana jika imunisasi polio terlambat?

Sebenarnya, Moms tidak perlu khawatir jika imunisasi polio terlambat.

Memang imunisasi polio sudah ditentukan jadwalnya, namun menurut Buku Kesehatan Ibu dan Anak yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan, Moms masih bisa tetap memberikan imunisasi hingga usia 9 bulan.

Untuk mengurangi risiko keterlambatan imunisasi, salah satu tipsnya adalah dengan datang rutin ke posyandu.

Ingat, Moms dan Dads yang datang ke posyandu harus membawa buku KIA, ya.

Nantinya, para kader posyandu akan mengingatkan kapan saja Si Kecil harus segera diberikan imunisasi polio.

Moms dan Dads juga bisa bertanya pada orangtua lainnya soal informasi imunisasi polio di puskesmas, klinik, atau rumah sakit terdekat.

Baca Juga: Gejala Virus Polio Pada Anak, Tugas Orangtua Cegah Sejak Dini