Pola Tidur yang Tidak Baik Bisa Sebabkan Kebutaan? Ini Penjelasannya

By Shannon Leonette, Jumat, 2 Desember 2022 | 23:00 WIB
Benarkah pola tidur yang tidak baik bisa sebabkan kebutaan? Simak penjelasannya di sini ya, Moms. (Pexels / Artem Podrez)

Nakita.id - Pola tidur yang tidak baik tentu berdampak pada terganggunya kualitas tidur sehari-hari.

Namun tak hanya itu! Pola tidur yang tidak baik juga bisa mengganggu kesehatan.

Bahkan, bisa alami kebutaan apabila Moms masih menerapkan pola tidur yang tidak baik.

Ya, hal itu memang benar adanya, Moms.

Untuk itu, simak terus penjelasannya berikut ini.

Pola Tidur yang Tidak Baik Bisa Alami Kebutaan

Mengutip New York Post, sebuah studi terbaru yang dipublikasikan di jurnal BMJ Open menemukan bahwa pola tidur yang buruk dapat meningkatkan risiko glukoma.

Sebagai informasi, glukoma adalah kondisi mata yang umum dialami, dimana saraf optik yang menghubungkan mata ke otak menjadi rusak.

Apabila tidak ditangani sejak dini, glukoma ini dapat menyebabkan kebutaan total.

Menurut South West News Service, diperkirakan glukoma ini akan mempengaruhi sekitar 112 juta orang di dunia pada tahun 2040.

Bahkan, glukoma ini merupakan penyebab utama dari kebutaan itu sendiri, Moms.

Hal ini semakin diperkuat dengan studi yang berlangsung antara 2006 dan 2010, dimana para ilmuwan mempelajari 409.053 orang dari UK Biobank, database biomedis berskala besar, yang berusia antara 40-69 tahun.

Baca Juga: Jangan Dulu Gelisah, Atasi Jenis dan Gangguan Pola Tidur dengan Cara Berikut Ini

Dalam penelitian ini, para peserta memberikan perincian tentang perilaku tidur mereka kepada para peneliti, dengan mempertimbangkan informasi tersebut bersamaan dengan variabel latar belakang.

Mulai dari usia, jenis kelamin, gaya hidup, berat badan, etnis, pendidikan, hingga lokasi.

Hasilnya, mereka yang tidur 7-9 jam setiap harinya diklasifikasikan sebagai jumlah tidur yang sehat.

Tak sampai di situ. Peneliti juga menemukan 8.690 kasus glukoma setelah 10,5 tahun memantau para peserta penelitian.

Hasilnya, laki-laki berusia lebih tua yang lebih mungkin didiagnosis dengan glukoma.

Selain itu, mereka yang menderita glukoma juga lebih cenderung menjadi perokok serta memiliki tekanan darah tinggi atau diabetes.

Ada pula studi lain yang dilakukan oleh National Science Foundation of China.

Mereka menemukan bahwa tidur terlalu banyak atau terlalu sedikit, insomnia, mendengkur, dan sering mengalami kelelahan di siang hari akan lebih mungkin mengembangkan glukoma.

Faktor utama yang ditemukan para ahli adalah tekanan pada mata saat berbaring, Moms.

Sleep apnea dan mendengkur justru dapat menyebabkan seseorang kekurangan oksigen, sehingga dapat merusak saraf di mata dan menyebabkan glukoma.

Tak hanya itu, insomnia juga menjadi faktor dalam mengembangkan glukoma karena hormon tidurnya terpengaruhi.

Baca Juga: Penerapan Pola Tidur Bayi Usia 7 Bulan, Tanpa Harus Drama dengan Si Kecil

Insomnia sendiri biasanya berkaitan erat dengan depresi dan kecemasan, sehingga dapat meningkatkan tekanan internal pada mata.

"Karena perilaku tidur dapat dimodifikasi, temuan ini menggarisbawahi perlunya intervensi tidur untuk individu yang berisiko tinggi glukoma dan skrining oftalmologi potensial di antara individu dengan masalah tidur kronis untuk membantu mencegah glukoma," ujar Dr. Huan Song, profesor di Pusat Data Besar Biomedis China Barat di Rumah Sakit China Barat Universitas Sichuan, Chengdu, China.

Meski begitu, para peneliti mengakui bahwa kemungkinan glukoma itu sendirilah yang mempengaruhi pola tidur seseorang, bukan sebaliknya.

Para ahli mengatakan bahwa mereka yang memiliki risiko lebih besar terkena glukoma harus ditawarkan 'intervensi tidur'.

Sementara itu, mereka yang memiliki kebiasaan tidur yang buruk harus melakukan pemeriksaan mata.

"Temuan ini menggarisbawahi perlunya terapi tidur pada orang yang berisiko tinggi terkena penyakit ini serta pemeriksaan mata di antara mereka dengan gangguan tidur kronis untuk memeriksa tanda-tanda awal glukoma," tutup Song.

Jadi secara garis besar, pola tidur yang tidak baik bisa meningkatkan risiko glukoma, Moms.

Khususnya, pada kaum laki-laki yang rentan dengan risiko mata satu ini.

Dari glukoma inilah seseorang bisa mengalami kebutaan total secara perlahan.

Maka dari itu, Moms perlu memperbaiki pola tidur sehari-harinya untuk mencegah penyakit tersebut.

Jangan lupa juga untuk terus mengingatkan anggota keluarga lainnya, agar pola tidur dapat diperbaiki sedini mungkin.

Baca Juga: Bagaimana Mengatur Pola Tidur Bayi Usia 6 Bulan? Simak Disini, Moms!