Sederet Fakta Jubah Antik Berusia 200 Tahun yang Digunakan dalam Acara Penobatan Raja Charles III

By Aullia Rachma Puteri, Senin, 8 Mei 2023 | 12:30 WIB
Jubah penobatan Raja Charles III menjadi pemimpin Inggris (Jonathan Brady/POOL/AFP via Kompas.com)

Meskipun Supertunika dan Imperial Mantle atau Jubah Kekaisaran biasanya dipakai ulang, Charles III juga akan memakai Colobium Sindonis, Sabuk Pedang Penobatan, dan Sarung Tangan Penobatan yang digunakan oleh kakeknya, Raja George VI, demi kelangsungan dan efisiensi.

Colobium Sindonis akan dipakai oleh Raja setelah pengurapan.

Pakaian ini berupa jubah putih yang mirip dengan kaos lengan pendek dan kerah sederhana yang diikat dengan satu kancing, mewakili alba para imam.

Raja Charles III akan memakai Colobium Sindonis yang dipakai oleh kakeknya, Raja George VI, dalam Penobatan di Westminster Abbey pada 12 Mei 1937, yang dibuat oleh perancang busana Ede & Ravenscroft.

Supertunika berupa jubah panjang berlengan dengan ornamen emas dan dipakai di bawah Mantel Kekaisaran. Raja akan dikenakan Supertunika setelah pengurapan dan diikat dengan Sabuk Pedang Penobatan.

Supertunika ini dibuat pada tahun 1911 untuk Penobatan Raja George V pada tanggal 22 Juni 1911, oleh Wilkinson dan Son, pembuat pakaian dan jubah.

Supertunika ini juga pernah dipakai oleh Raja George VI pada Penobatannya pada tanggal 12 Mei 1937 dan oleh Ratu Elizabeth II pada tanggal 2 Juni 1953.

Meskipun Supertunika ini berasal dari abad ke-20, desainnya sedikit berubah sejak penobatan abad pertengahan.

Desain Supertunika didasarkan pada pakaian keagamaan para imam.

Setiap sisi depan Supertunika memiliki pita bordir dengan benang spiral, yang membentuk tangkai daun menggunakan teknik emas.

Sulaman ini dilakukan pada tahun 1911 oleh Ladies Work Society dan, sebagai bagian dari tradisi berabad-abad untuk Supertunika, didasarkan pada pakaian keagamaan dari abad pertengahan.

Baca Juga: 2 Anak Pangeran Harry dan Meghan Markle Tak Dapat Gelar Yang Mulia, Terungkap Ini Alasannya!