Srikandi untuk Negeri Demi Ciptakan Generasi Emas Indonesia 2045, Manis Mariah Bagikan Cerita Suka Duka Selama Jadi Kader Posyandu

By Shannon Leonette, Jumat, 30 Juni 2023 | 17:33 WIB
Berikut ini cerita suka duka perjuangan Manis Mariah selama menjadi kader posyandu di wilayahnya. Jangan sampai terlewat! (Nakita.id/Adel)

Nakita.id - Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) adalah program pemerintah yang memiliki sederet manfaat untuk masyarakat. Khususnya balita, remaja, hingga lansia.

Agar posyandu di masing-masing wilayah dapat berjalan lancar, peran kader tentu sangat diperlukan.

Meski begitu, ada banyak sekali cerita suka dan duka dari masing-masing kader posyandu itu sendiri.

Termasuk salah satunya Manis Mariah, Kader Posyandu RW 19, Kelurahan Mojosongo, Kecamatan Jebres, Surakarta, Jawa Tengah.

Pastinya Moms dan Dads di sini penasaran kan apa yang membuat kader posyandu ini termotivasi melayani masyarakat terdorong melakukan hal tersebut, juga beragam cerita suka dan duka yang dihadapinya.

Tanpa berlama-lama, langsung saja simak perjalanan Manis Mariah sebagai kader posyandu berikut ini.

Motivasi Manis Mariah Menjadi Kader Posyandu

Selang 27 tahun lamanya melayani di posyandu, Manis bercerita bahwa alasannya menjadi kader posyandu adalah ingin tumbuh kembang anak-anaknya bisa terpantau dengan baik setiap bulannya tanpa harus ke rumah sakit.

"Yang memotivasi saya menjadi kader posyandu yaitu ibu saya," ucap Manis saat ditanyai Nakita, Kamis (22/6/2023).

"Ibu saya dulu juga sebagai kader posyandu di masanya ya, karena bapak saya itu adalah sebagai pegawai kelurahan, sehingga ibu juga harus berperan serta jadi kader kelurahan," lanjutnya bercerita.

Manis bahkan menyebut bahwa dirinya menjadi kader posyandu sejak tahun 1996, dimana anak pertamanya baru berusia 2 tahun saat itu.

Pentingnya Kehadiran Posyandu Bagi Masyarakat

Menurut Manis, posyandu adalah suatu wadah atau perkumpulan masyarakat yang mempunyai balita dari usia 0-5 tahun, untuk mengetahui kondisi berat badan anak setiap bulan.

Baca Juga: Rincian Biaya Kuliah UKT Per Semester UI di 5 Jurusan Favorit

Kemudian, bisa tahu perkembangan anaknya lewat penimbangan dalam posyandu balita.

Manis Mariah selaku Kader Posyandu RW 19, Kelurahan Mojosongo, Kecamatan Jebres, Surakarta, Jawa Tengah.

"Posyandu itu sangat penting ya, karena di posyandu tersebut kita tahu pertumbuhan anak kita ini," ungkap Manis.

Untuk posyandu balita, para kader bisa memantau kesehatan serta kecerdasan masing-masing anak, yang mana jika terdapat sesuatu yang mencurigakan bisa langsung ditangani secara dini.

Kemudian untuk posyandu remaja, para kader bisa mengedukasi para remaja agar siap dengan kehidupan selanjutnya dengan lebih positif.

Juga, untuk menghindari hal-hal negatif atau berbahaya.

Lalu untuk posynadu lansia, para kader rutin memeriksakan kesehatan agar tetap segar, bugar, sehat, juga panjang usianya.

"Karena kita itu hidup dari orangtua, dibesarkan oleh orangtua, kita dikasih orangtua. Jadi sekarang, gantian kita yang harus menyayangi orangtua, kita pantau orangtua kita dengan cek kesehatannya setiap bulan," jelas Manis.

Peran Manis Mariah Selama Jadi Kader Posyandu

Manis mengatakan, untuk perannya sebagai kader posyandu adalah mengajarkan keluarganya sendiri agar bisa menerapkan ilmu yang didapat.

"Kemudian untuk masyarakat sendiri, bisa tahu (kondisi kesehatan) per anaknya," sebutnya.

Di Posyandu RW 19, Kelurahan Mojosongo, Kecamatan Jebres, Surakarta, Jawa Tengah, Manis mengaku hanya berkontribusi dalam bentuk tenaga dan ilmu yang bisa disampaikan ke masyarakat sekitar.

Baca Juga: Ketahui Peran Kader Posyandu dalam Pendampingan Ibu Hamil Selama Pemeriksaan

"Saya bisa memberikan informasi-informasi yang saya dapat dari pelatihan-pelatihan di puskesmas ataupun di kota," sebut Manis.

Manis memberitahu bahwa para kader mengikuti pelatihan sekaligus perhatian dari puskesmas, supaya bisa mengerjakan pekerjaan yang seharusnya dikerjakan di posyandu.

Tak sampai di situ, Manis juga menyampaikan bahwa para kader posyandu itu tidak digaji sama sekali oleh pemerintah.

"Kita itu bekerja pakai KMS. Apa itu KMS? Ya, Kartu Menuju Surga. Ini catatan saya, ikhlas ya," katanya berpesan.

Tantangan Selama Menjadi Kader Posyandu

Kader posyandu ini bercerita kalau permasalahannya akhir-akhir adalah pantauan tumbuh kembang bayi.

"Karena pantauan itu secara nyata kepada bayi atau balita atau anak, selama tiga bulan berturut-turut tidak naik berat badannya, jadi kita bisa mengatakan dia berat badannya kurang dan dikategorikan stunting," cerita Manis.

"Sekarang, keluarganya pada marah. Pada tidak mau itu menimbangkan lagi ke posyandu. Itu ada saya temui di wilayah saya," lanjutnya bercerita.

Jadi, Manis mewakili para kader yang bertugas di posyandu wilayahnya harus melakukan pendekatan yang lebih dengan kunjungan ke rumah.

"Kita edukasi kunjungan dan pantauan, kemudian kita beri pengertian secara halus, yang otomatis kunjungan tersebut melibatkan kader wilayahnya di RT dan juga Ketua RT-nya. Jadi, kita tidak repot," katanya.

Selain terkait pantauan tumbuh kembang bayi, Manis juga membagikan beberapa cara menenangkan diri agar tidak terlalu stres dan terbawa emosi selama menjadi kader posyandu.

"Sebenarnya ya stres juga ya. Tapi, saya enggak mau bikin stres. Slow saja, santai saja, tapi tetap bekerja," ungkapnya.

Baca Juga: Begini Cara Kader Puskesmas Kelapa Dua Mengajak Orangtua Agar Rutin Bawa Anak Imunisasi

"Semua itu tinggal kita sendiri menyikapinya ya. Kita sebagai ibu rumah tangga, saya sebagai ibu rumah tangga di rumah juga harus bisa membawa situasi, supaya kita enggak stres. Bagaimana supaya permasalahan di rumah tidak dibawa ke posyandu, atau permasalahan di luar tidak dibawa ke rumah. Bagaimana kita harus pandai pandai untuk menyikapinya," lanjut Manis menyampaikan.

Harapan untuk Para Kader Posyandu Se-Indonesia

Pertama, Manis berharap kepada pemerintah untuk memberikan perhatian lebih kepada para kader posyandu.

"Kemudian, penyemangat lah buat kader. Terutama kader-kader yang sudah lama (mengabdi di posyandu)," tambahnya lagi.

Kemudian untuk kader posyandu di seluruh Indonesia, Manis berharap agar tetap ikhlas dalam mengabdi di posyandu masing-masing wilayahnya.

"Walaupun sudah dapat SK dari kelurahan, tapi kalau dari pemerintah sendiri belum pernah ada," ujar Manis.

"Pesan saya kepada kader-kader, supaya semangat melayani masyarakat dengan slogan semangat tanpa sambat," tutupnya.

Yuk, kita dukung terus semangat para kader posyandu di seluruh Indonesia!

Semoga para kader tercinta ini semakin semangat dalam melayani masyarakat di sekitarnya.

Termasuk, kelompok balita dan remaja yang nantinya akan menjadi Generasi Emas untuk Indonesia di tahun 2045 mendatang.

Baca Juga: Peran Penting Kader Posyandu dalam Pencegahan Stunting pada Anak