Seperti Apa Kondisi Bayi yang Diperbolehkan Minum Susu Formula? Ini Penjelasannya

By Shannon Leonette, Kamis, 24 Agustus 2023 | 09:26 WIB
Benarkah susu formula berisiko bagi tumbuh kembang bayi? Moms bisa cari tahu jawabannya di sini menurut dokter laktasi. (Nakita.id)

Nakita.id - Setiap tahunnya, Pekan ASI Sedunia atau World Breastfeeding Week diperingati tanggal 1-7 Agustus.

Melalui rangkaian Pekan ASI Sedunia ini, para Moms diingatkan kembali akan pentingnya menyusui selama 2 tahun bagi busui maupun bayi, terutama pemberian ASI eksklusif yang tak kalah pentingnya selama 6 bulan pertama bayi lahir.

Meski begitu, ternyata tak sedikit Moms yang memberikan susu formula karena alasan tertentu. Misalnya, ASI sulit keluar. Untuk lebih lengkapnya, berikut penjelasan dari dr. Putri Maulina.

Bayi Minum Susu Formula

dr. Putri menyampaikan bahwa susu formula bisa diberikan kepada bayi dengan syarat-syarat tertentu.

dr. Putri Maulina selaku dokter laktasi di RSIA Tambak.

"Jadi, konsultasikan dengan dokter anak ya," pesan dokter laktasi di RSIA Tambak ini.

"Karena, pemberian susu formula ini prinsipnya adalah obat. Dosis dan waktu pemberiannya ditentukan oleh dokter itu sendiri, dan dari dokter sendiri yang bisa memeriksa apakah anak ini butuh atau tidak," terangnya.

Daftar Lengkap Kondisi yang Tidak Mendukung Pemberian ASI

Sementara itu, Pracista Dhira Prameswari selaku Ketua Divisi Komunikasi Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) Pusat menyampaikan bahwa ada kondisi-kondisi tertentu dimana seorang ibu menyusui tidak bisa memberikan ASI kepada bayinya ataupun sebaliknya.

"Ada dokumen yang dikeluarkan oleh WHO dan UNICEF, bahkan sudah diterjemahkan ke bahasa Indonesia menjadi 'Alasan Medis Penggunaan Pengganti ASI'," ungkap Sita dalam wawancara eksklusif Nakita, Senin (21/8/2023).

Merujuk dokumen tersebut, Sita menyampaikan apa saja kondisi bayi dan ibu menyusui yang mengharuskan pemberian susu formula. Berikut penjabarannya.

Kondisi Bayi

Bayi yang seharusnya tidak menerima ASI atau susu lainnya kecuali formula khusus:

Baca Juga: Payudara Bisa Sakit Kalau Salah Ukuran, Begini Tips Memilih Ukuran Corong Pompa ASI yang Tepat

- Bayi dengan galaktosemia klasik: diperlukan formula khusus bebas galaktosa.

- Bayi dengan penyakit kemih beraroma sirup mapel / maple syrup urine disease: diperlukan formula khusus bebas leusin, isoleusin dan valin.

- Bayi dengan fenilketonuria: dibutuhkan formula khusus bebas fenilalanin (dimungkinkan beberapa kali menyusui, di bawah pengawasan ketat).

Pracista Dhira Prameswari selaku Ketua Divisi Komunikasi Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) Pusat

Bayi-bayi di mana ASI tetap merupakan pilihan makanan terbaik tetapi mungkin membutuhkan makanan lain selain ASI untuk jangka waktu terbatas:

- Bayi lahir dengan berat badan kurang dari 1500 g (berat lahir sangat rendah).

- Bayi lahir kurang dari 32 minggu dari usia kehamilan (amat prematur).

- Bayi baru lahir yang berisiko hipoglikemia berdasarkan gangguan adaptasi metabolisme atau peningkatan kebutuhan glukosa.

Misalnya seperti pada bayi prematur, kecil untuk umur kehamilan atau yang mengalami stres iskemik/intrapartum hipoksia yang signifikan, bayi-bayi yang sakit dan bayi yang memiliki ibu pengidap diabetes jika gula darahnya gagal merespon pemberian ASI baik secara langsung maupun tidak langsung.

Kondisi Ibu

Ibu-ibu yang memiliki salah satu dari kondisi yang disebutkan di bawah ini harus mendapat pengobatan sesuai dengan standar pedoman.

Kondisi ibu yang dapat membenarkan alasan penghindaran menyusui secara permanen:

Baca Juga: Jangan Khawatir Bayi Kelaparan, Ternyata Segini Takaran ASI yang Dibutuhkan Bayi Baru Lahir

- Infeksi HIV: jika pengganti menyusui dapat diterima, layak, terjangkau, berkelanjutan, dan aman (AFASS).

Kondisi ibu yang dapat membenarkan alasan penghentian menyusui untuk sementara waktu:

- Penyakit parah yang menghalangi seorang ibu merawat bayi, misalnya sepsis.

- Virus Herpes Simplex tipe 1 (HSV-1): kontak langsung antara luka pada payudara ibu dan mulut bayi sebaiknya dihindari sampai semua lesi aktif telah diterapi hingga tuntas.

- Pengobatan ibu:

• Obat-obatan psikoterapi jenis penenang, obat anti-epilepsi dan opioid dan kombinasinya dapat menyebabkan efek samping. Misalnya seperti mengantuk dan depresi pernapasan dan lebih baik dihindari jika alternatif yang lebih aman tersedia;

• Radioaktif iodin-131 lebih baik dihindari mengingat bahwa alternatif yang lebih aman tersedia - seorang ibu dapat melanjutkan menyusui sekitar dua bulan setelah menerima zat ini;

• Penggunaan yodium atau yodofor topikal (misalnya povidone-iodine) secara berlebihan, terutama pada luka terbuka atau membran mukosa, dapat menyebabkan penekanan hormon tiroid atau kelainan elektrolit pada bayi yang mendapat ASI dan harus dihindari;

• Sitotoksik kemoterapi mensyaratkan bahwa seorang ibu harus berhenti menyusui selama terapi.

Kondisi ibu yang masih dapat melanjutkan menyusui, walaupun mungkin terdapat masalah kesehatan yang menjadi perhatian:

- Abses payudara: menyusui harus dilanjutkan pada payudara yang tidak terkena abses; menyusui dari payudara yang terkena dapat dilanjutkan setelah perawatan mulai.

Baca Juga: Jangan Dulu Khawatir! Ini Cara Mengatasi Bau Amis ASI Ibu Menyusui, Salah Satunya Konsumsi Makanan Sehat dan Bergizi

- Hepatitis B: bayi harus diberi vaksin hepatitis B, dalam waktu 48 jam pertama atau sesegera mungkin sesudahnya.

- Hepatitis C.

- Mastitis: bila menyusui sangat menyakitkan, susu harus dikeluarkan untuk mencegah progresivitas penyakit.

- Tuberkulosis: ibu dan bayi harus diterapi sesuai dengan pedoman tuberkulosis nasional.

- Penggunaan zat:

• Penggunaan nikotin, alkohol, ekstasi, amfetamin, kokain, dan stimulan sejenis oleh ibu telah terbukti memiliki efek berbahaya pada bayi yang disusui;

• Alkohol, opioid, benzodiazepin dan ganja dapat menyebabkan sedasi pada ibu dan bayi.

Ibu harus didorong untuk tidak menggunakan zat-zat tersebut, dan diberi kesempatan dan dukungan untuk tidak lagi terlibat di dalamnya.

Untuk informasi selengkapnya, Moms bisa cek tautan berikut.

Nah, itu dia Moms beberapa kondisi bayi yang diperbolehkan minum susu formula. 

Semoga bermanfaat!

Baca Juga: Tanda Anak Tidak Cocok Susu Formula: Cara Mengenali dan Mengatasi Masalah