Bisa Terjadi karena Efek Jangka Panjang, Apakah Stunting Masih Bisa Sembuh?

By Cynthia Paramitha Trisnanda, Kamis, 24 Agustus 2023 | 11:30 WIB
Apakah stunting bisa diobati? Ini penjelasannya (Freepik)

Nakita.id - Stunting merupakan permasalah gizi yang kronis karena kurangnya asupan gizi di dalam tubuh.

Kondisi ini masih sangat diperhatikan di Indonesia.

Bahkan pemerintah terus melakukan berbagai upaya untuk mencegah dan menurunkan angka stunting.

Lalu bagaimana untuk anak yang sudah terlanjur mengalami stunting?

Mengutip dari laman JatengProv, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Kabupaten Banyumas Novita Sabjan mengatakan bahwa anak yang terindikasi stunting masih bisa ditangani.

Ia menjelaskan bagaimana cara penanganan dan apa yang bisa dilakukan.

Namun, Novita mengatakan bahwa pengobatannya bisa dilakukan, dengan catatan anak masih berusia di bawah lima tahun,  dan lebih efektif jika masih di bawah dua tahun.

"Masih bisa dikejar asupan gizinya, dengan catatan anak di bawah lima tahun," ujar Novita mengutip dari laman Jatengprov.

"Oleh karena itu, kami gencar melakukan pendataan dan pemeriksaan di posyandu untuk mendeteksi dan menanggulangi stunting," tambahnya.

Ia juga menambahkan bahwa penanganan dan pengobatan stunting bukan menggunakan obat.

Penanganan dan pengobatannya dilakukan melalui asupan gizi tinggi protein.

Baca Juga: Anak Stunting Bisakah Diobati dengan Cepat? Simak Penjelasan Lengkapnya

Asupan gizi itu bisa didapatkan, misalnya dengan mengonsumsi satu hingga dua butir telur setiap hari. 

Lalu bagaimana cara pengobatan dan penanganan anak stunting di atas lima tahun?

Novita mengatakan bahwa meskipun terlambat, anak di atas lima tahun tetap diberikan asupan bergizi tinggi, dan suplemen atau vitamin yang dapat merangsang otak.

Menambahkan penjelasan Novita, Sekretaris BKKBN Perwakilan Jawa Tengah Sri Rahayu mengimbau agar masyarakat membiasakan diri untuk sarapan, sebagai pemenuhan gizi harian, terutama mencegah anemia bagi remaja putri.

Penting bagi remaja putri mengonsumsi tablet tambah darah, terutama ketika menstruasi, untuk mencegah kekurangan darah.

"Remaja perempuan yang sehat sangatlah penting, karena nanti merekalah yang akan mengandung para generasi muda yang unggul bebas stunting," jelas Yayuk melansir dari laman Jatengprov.

Menurut laman Kemenkes, cara pencegahan stunting bisa dilakukan dengan cara berikut.

1. Memberikan ASI eksklusif pada bayi hingga berusia 6 bulan

2.  Memantau perkembangan anak dan membawa ke posyandu secara berkala

3.  Mengonsumsi secara rutin Tablet Tambah Darah (TTD)

4. Memberikan MPASI yang begizi dan kaya protein hewani untuk bayi yang berusia diatas 6 bulan

Baca Juga: Penanganan Stunting di Posyandu Jika Si Kecil Terindikasi Masalah Gizi, Moms Harus Tahu!