Tidak Memberikan Cukup Gizi, Ini Daftar Makanan Pantangan Anak Stunting

By Diah Puspita Ningrum, Sabtu, 2 September 2023 | 15:15 WIB
Makanan pantangan anak stunting (Freepik)

Nakita.id - Kenali apa saja makanan pantangan untuk anak stunting, Moms wajib tahu!

Stunting adalah masalah serius yang memengaruhi pertumbuhan fisik dan perkembangan anak-anak di seluruh dunia.

Kondisi ini terjadi ketika anak mengalami kekurangan gizi dalam jangka waktu yang cukup lama, yang mengakibatkan pertumbuhan mereka tidak sesuai dengan tingkat usia mereka.

Anak-anak yang mengalami stunting biasanya memiliki tinggi badan yang lebih pendek daripada anak-anak sebaya mereka.

Dan lagi, ini dapat memiliki dampak jangka panjang yang serius pada kesehatan dan perkembangan mereka.

Salah satu langkah penting dalam mengatasi stunting adalah memastikan bahwa anak-anak mendapatkan nutrisi yang cukup dan seimbang sejak dini.

Orang tua memiliki peran besar dalam mengatasi masalah ini, termasuk memahami makanan pantangan yang harus dihindari agar tidak mengganggu perkembangan anak.

Melansir dari berbagai sumber, berikut ini adalah penjelasan mengenai makanan pantangan anak stunting.

Makanan Pantangan Anak Stunting

1. Makanan Tinggi Gula dan Rendah Nutrisi

Makanan yang tinggi gula dan rendah nutrisi adalah musuh utama dalam memerangi stunting.

Gula tambahan dalam makanan dan minuman tidak hanya memberikan kalori kosong, tetapi juga dapat menghambat penyerapan nutrisi penting dalam tubuh.

Anak-anak yang terbiasa mengonsumsi makanan tinggi gula cenderung kurang makan makanan sehat yang mengandung nutrisi esensial.

Contoh makanan tinggi gula yang perlu dihindari termasuk minuman bersoda, permen, kue kering, dan makanan ringan manis.

Orang tua harus memastikan anak-anak mereka mengonsumsi makanan yang rendah gula dan tinggi nutrisi seperti buah-buahan segar dan sayuran.

2. Makanan Cepat Saji dan Junk Food

Makanan cepat saji dan junk food umumnya rendah nutrisi dan tinggi kalori. Makanan ini sering mengandung lemak jenuh, garam berlebih, dan bahan tambahan yang tidak sehat.

Mengonsumsi makanan cepat saji secara berlebihan dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan anak.

Orang tua harus berupaya untuk mengurangi konsumsi makanan cepat saji dan junk food dalam pola makan anak-anak mereka.

Sebagai gantinya, cobalah untuk memasak makanan sehat di rumah yang mengandung gizi yang dibutuhkan oleh tubuh.

3. Makanan Proses Tinggi

Makanan olahan sering mengandung bahan tambahan yang tidak sehat seperti pengawet, pewarna, dan penguat rasa.

Makanan ini juga cenderung mengandung garam dan gula tambahan. Konsumsi berlebihan makanan olahan dapat mengganggu penyerapan nutrisi penting dan menyebabkan stunting.

Sebagai alternatif, pilih makanan alami yang minim pengolahan.

Makanan seperti buah segar, sayuran, daging tanpa lemak, dan sumber protein nabati seperti kacang-kacangan dan biji-bijian adalah pilihan yang lebih baik untuk perkembangan anak yang sehat.

4. Minuman Bersoda dan Minuman Manis Lainnya

Minuman bersoda adalah salah satu sumber utama gula tambahan dalam pola makan anak-anak.

Baca Juga: Waspada Mulai dari Sekarang! Inilah Faktor Stunting dari Lingkungan

Mengonsumsi minuman bersoda dan minuman manis lainnya secara berlebihan dapat mengganggu penyerapan nutrisi dalam tubuh dan berkontribusi pada perkembangan stunting.

Sebagai gantinya, berikan anak-anak air putih sebagai minuman utama.

Moms juga dapat memberikan jus buah alami yang tidak mengandung tambahan gula, tetapi sebaiknya dalam jumlah terbatas.

5. Makanan Tinggi Garam

Konsumsi garam berlebih dapat mengakibatkan tekanan darah tinggi dan mengganggu keseimbangan elektrolit dalam tubuh.

Anak-anak yang mengonsumsi makanan tinggi garam dalam jangka panjang dapat mengalami masalah kesehatan yang serius.

Orang tua perlu memantau asupan garam anak-anak mereka dan membatasi konsumsi makanan yang tinggi garam seperti makanan cepat saji, makanan kaleng, dan makanan olahan.

Sebaiknya, gunakan bumbu alami seperti bawang putih, bawang merah, dan rempah-rempah untuk memberikan rasa pada makanan.

6. Makanan Rendah Protein

Protein adalah nutrisi penting untuk pertumbuhan dan perkembangan tubuh. Anak-anak yang tidak mendapatkan cukup protein dalam diet mereka dapat mengalami pertumbuhan yang terhambat.

Makanan rendah protein termasuk makanan ringan yang tidak mengenyangkan dan kurangnya sumber protein hewani atau nabati dalam makanan sehari-hari.

Orang tua perlu memastikan anak-anak mereka mendapatkan cukup protein dalam diet mereka. Sumber protein yang baik termasuk daging tanpa lemak, ikan, ayam, telur, kacang-kacangan, dan produk susu rendah lemak.

7. Makanan Rendah Zat Besi

Zat besi adalah nutrisi penting untuk membantu tubuh menghasilkan sel darah merah dan menghindari anemia.

Baca Juga: Manfaat Tablet Tambah Darah untuk Mencegah Stunting, Moms Perlu Tahu!

Anak-anak yang kekurangan zat besi dalam diet mereka dapat mengalami masalah kesehatan yang serius, termasuk kelelahan, lemas, dan kesulitan berkonsentrasi.

Untuk memastikan anak-anak mendapatkan cukup zat besi, berikan mereka makanan yang kaya akan zat besi seperti daging merah, hati, ayam, ikan, kacang-kacangan, sereal diperkaya, dan sayuran hijau tua.

Hindari memberi anak-anak makanan yang mengandung kalsium tinggi dalam satu waktu dengan makanan sumber zat besi, karena kalsium dapat menghambat penyerapan zat besi.

8. Makanan Rendah Kalsium

Kalsium adalah nutrisi penting untuk perkembangan tulang dan gigi yang sehat. Anak-anak yang kekurangan kalsium dalam diet mereka dapat mengalami masalah pertumbuhan tulang dan perkembangan gigi yang buruk.

Makanan rendah kalsium yang sering dikonsumsi anak-anak termasuk makanan ringan tinggi gula dan rendah gizi serta minuman bersoda.

Orang tua perlu memastikan bahwa anak-anak mereka mendapatkan cukup kalsium dalam diet mereka.

Sumber-sumber kalsium yang baik meliputi susu, yoghurt, keju rendah lemak, dan makanan berbasis susu lainnya.

Selain itu, beberapa jenis makanan nabati juga mengandung kalsium, seperti sayuran berdaun hijau, tahu, dan susu nabati yang diperkaya.

9. Makanan Rendah Serat

Serat adalah komponen penting dalam diet yang membantu menjaga pencernaan yang sehat dan mengendalikan berat badan.

Anak-anak yang tidak mendapatkan cukup serat dalam diet mereka dapat mengalami masalah pencernaan, termasuk sembelit.

Orang tua perlu memasukkan makanan kaya serat dalam menu harian anak-anak mereka.

Baca Juga: Hindari Risikonya, Ini Upaya Pencegahan Stunting pada Bayi yang Bisa Dilakukan

Beberapa sumber serat yang baik termasuk buah-buahan, sayuran, biji-bijian utuh, dan kacang-kacangan.

Selain itu, pastikan anak-anak minum cukup air, karena air juga penting untuk menjaga pencernaan yang baik.

10. Makanan Rendah Lemak Sehat

Lemak sehat adalah bagian penting dari diet yang berkontribusi pada perkembangan otak dan sistem saraf anak-anak.

Menghindari makanan yang rendah lemak sehat seperti ikan berlemak, alpukat, kacang-kacangan, dan minyak zaitun dapat mengganggu perkembangan otak dan fungsi kognitif.

Orang tua perlu memasukkan makanan yang mengandung lemak sehat dalam diet anak-anak mereka.

Ini termasuk ikan salmon, sarden, alpukat, kenari, dan minyak zaitun. Memilih makanan dengan lemak sehat akan membantu mendukung perkembangan otak yang optimal.