Nakita.id - Belakangan ini, masyarakat dikagetkan dengan viralnya menu pencegahan stunting yang ada di Kota Depok.
Mengutip dari Kompas, fenomena pemberian menu pencegahan stunting melalui program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) di Kota Depok tengah menjadi sorotan usai viral di media sosial.
Dalam menu yang viral tersebut, hanya tersedia nasi, kuah sup yang berisi sawi dan tahu yang dibungkus wadah bening.
Dalam unggahan di akun Instagram @depok24jam disebutkan, menu makanan pencegahan stunting pada hari pertama hanya berupa nasi dan sayur sop, sedangkan menu hari kedua cuma dua bungkus otak-otak.
Hal ini tentu menjadi hal yang disoroti dan juga dibicarakan banyak pihak.
Menanggapi fenomena ini, Nakita.id meminta keterangan dari salah satu kader Posyandu dari Kelurahan Purwosari, Kota Solo, Yuliati Nur Aini, S.Ag.
Yuliati selaku Sekretaris Posyandu Anyelir 2, Kelurahan Purwosari, Solo mengaku prihatin dengan fenomena yang sedang viral tersebut.
Ia mengungkapkan ketidaksetujuannya dengan pemberian menu stunting yang ada di Kota Depok, terlebih dana anggaran yang disediakan pemerintah sebenarnya cukup untuk memberikan menu PMT yang sesuai.
"Sangat memprihatinkan kalau seperti itu," ujar Yuliati saat diwawancara melalui pesan WhatsApp oleh Nakita pada Senin (20/11/2023).
"Saya tidak setuju dengan menu hanya nasi kuah sawi. Apalagi dengan dana anggaran dari pemerintah yang cukup," tuturnya.
Menurut Yuliati, menu tersebut tidak ada manfaatnya untuk mengatasi stunting.
Baca Juga: Berikut 3 Ide Variasi PMT Ibu Hamil yang Kaya Gizi, Coba Buat Yuk!