Rifa’ah Baidawi Rafi’at at-Tahtawi, Tokoh Islam pada Masa Modern Buku PAI Kelas XI Kurikulum Merdeka

By Diah Puspita Ningrum, Jumat, 1 Desember 2023 | 16:00 WIB
Tokoh Islam pada Masa Modern Buku PAI Kelas XI Kurikulum Merdeka (Freepik)

Nakita.id - Rifa’ah Baidawi Rafi’at at-Tahtawi merupakan tokoh Islam di tahun 1801 - 1873.

Memiliki nama lengkap Rifa'ah Baidawi Rafi'at at-Tahtawi, dia kerap disapa sebagai At-Tahtawi.

At-Tahtawi menyelesaika belajar di Universitas Al-Azhar, Kaido di usia 16 tahun.

Setelah itu, At-Tahtawi melanjutkan pendidikan S2 di Mesir tepatnya, di Egyptian Army.

Tak cuma itu, At-Tahtawi juga belajar selama 5 tahun di Prancis.

Selama berada di Prancis tersebut, dia berhasil menerjemahkan 12 buku dan risalah.

At-Tahtawi diangkap menjadi direktur sekolah penerjemahan setelah studinya di Pracis selesai.

Dia bertugas membantu masa pemerintahan Muhammad Ali pasya.

Sekolah penerjemahan berfungsi sebagaimana Baitul Hikmah pada masa kejayaan Dinasti Abasiyah.

Yakni sebagai pusat penerjemahan buku dari Eropa di dalam bahasa Mesir.

At-Tahtawi berhasil menerjemahkan sekitar 20 buku berbahasa Perancis dan mengedit puluhan karya terjemahan lainnya.

Baca Juga: Mengenal Muhammad Ali Pasya, Tokoh Islam pada Masa Modern Buku PAI Kelas XI Kurikulum Merdeka

Pokok pemikiran At-Tahtawi dibagi menjadi beberapa bidang, yakni:

1. Pendidikan

Pendidikan harus universal dan emansipasi wanita.

Pendidikan adalah hak semua golongan, baik laki-laki maupun perempuan, tanpa membedakan status ataupun jenis kelamin.

Pemikiran ini memiliki dua dampak, yaitu pemerataan pendidikan dan emansipasi wanita.

Selain itu, pendidikan tidak hanya mengajarkan ilmu pengetahuan, tetapi juga membentuk kepribadian dan menanamkan sikap rasa cinta terhadap bangsa.

2. Bidang Ekonomi

Orang Mesir dahulu terkenal kaya lantaran tergantung pada tanah yang subur.

Oleh karena itu perlu melakukan perbaikan dalam pertanian, yaitu dengan menanam pohon kapas, anggur, zaitun, pemeliharaan lebah, ulat sutra, termasuk pengadaan pupuk tanaman yang murah, perbaikan irigasi.

Selain itu, menganjurkan untuk melakukan perbaikan jalan yang menghubungkan satu tempat ke tempat lain, membangun jembatan dan alat komunikasi.

3. Bidang Kesejahteraan

Baca Juga: Kondisi Islam pada Masa Modern, Buku PAI Kelas XI Kurikulum Merdeka

At-Tahtawi berpandangan bahwa, kesejahteraan masyarakat atau negara dapat tercapai dengan dua jalan, yaitu: berpegang teguh pada ajaran agama (Islam), dan berbudi pekerti yang baik sehingga mampu melahirkan generasi yang memajukan perekonomian.

4. Bidang Pemerintahan

Menurutnya, contoh pemerintahan yang paling ideal adalah pemerintahan pada masa Rasulullah SAW dan para sahabat.

Pemerintahan harus dijalankan dengan adil berdasarkan undangundang.

At-Tahtawi berpendapat bahwa untuk kelancaran pelaksanaan undang-undang tersebut, setidaknya harus ada tiga badan yang terpisah, yaitu legislatif, eksekutif, dan yudikatif.

5. Bidang Cinta Tanah Air dan Patriotisme

At-Tahtawi berpandangan bahwa tanah air adalah tanah tumpah darah seseorang, bukan seluruh dunia Islam.

Dengan patriotisme ini, At-Tahtawi berpendapat bahwa selain adanya persaudaraan seagama, juga ada persaudaraan setanah air.

Persaudaraan satu tanah air ini ternyata lebih dominan sehingga patriotisme menjadi dasar kuat untuk mendorong seseorang atau golongan untuk mendirikan tatanan masyarakat yang beradab.

6. Bidang Ijtihad

At-Tahtawi berpendapat bahwa ijtihad masih terbuka bagi umat Islam.

Baca Juga: Penjelasan Macam-macam Talak dalam Buku PAI Kelas XI Kurikulum Merdeka

Ijtihad harus dilakukan oleh para ulama yang memenuhi syarat.

Konsep ijtihadnya ditulis dalam kitabnya al-Qaul al-Sadid fi alIjtihad wa taqlid.

7. Bidang Sains Modern

Menurutnya antara sains dan pemikiran rasional tidak bertentangan dengan syariat Islam.

Sains modern memiliki dua peran penting bagi kemajuan peradaban Islam, yaitu: sains modern berperan penting dalam meningkatkan kualitas umat Islam dalam melakukan ijtihad, dan sains modern sangat menunjang kesejahteraan kehidupan kaum muslimin di dunia, sebagaimana telah dikembangkan di Eropa.