Nakita.id - Rujuk dalam bahasa Arab disebut dengan rajah yang memiliki arti kembali.
Kembali yang rujuk dengan istrinya artinya dia kembali pada sang istri.
Dari segi istilah, rujuk adalah mengembalikan istri yang masih dalam masa iddah talak raj'i bukan ba'in.
Rujuk hanya dapat dilakukan pada saat istri dijatuhkan talak raj'i bukan ba'id dan masih dalam masa iddah.
Hal ini disampaikan Allah SWT dalam Alquran surat Al-Baqarah ayat 231.
Artinya: “Apabila kamu menceraikan istrimu, hingga (hampir) berakhir masa idahnya, tahanlah (rujuk) mereka dengan cara yang patut atau ceraikanlah mereka dengan cara yang patut (pula). Janganlah kamu menahan (rujuk) mereka untuk memberi kemudaratan sehingga kamu melampaui batas.” (Q.S. al-Baqarah/2: 231)
Syarat rujuk sama dengan waktu pernikahan, yakni baligh, berakal, berkehendak sendiri dan bukan orang murtad.
Apabila yang merujuk adalah murtad, belum baligh dan orang terpaksa, maka hukumnya tidak sah.
Rukun rujuk sebagaimana ditulis Syaikh Abi Zakaria Yahya bin Syaraf al-Nawawi al-Dimasyqi dalam kitab Raudhatul Thalibin, ada empat:
- Ada perceraian atau talak
- Orang merujuk (suami)
- Sighat atau ucapan untuk rujuk
Belajar dari Viralnya Anggur Muscat, Ini Cara Cuci Buah yang Benar untuk Hilangkan Residunya
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR