Ibu Hamil Gondongan, Kenali Penyebab dan Cara Mengatasinya Moms!

By Diah Puspita Ningrum, Kamis, 15 Februari 2024 | 13:00 WIB
Ibu hamil gondongan, penyebab dan cara mengatasinya (Freepik)

Nakita.id - Ibu hamil gondongan menjadi salah satu masalah kesehatan yang perlu diwaspadai oleh Moms.

Kehamilan adalah periode yang penuh tantangan dan perubahan bagi seorang wanita.

Namun, di tengah kegembiraan dan antisipasi, beberapa kondisi kesehatan tertentu bisa muncul, termasuk gondongan.

Meskipun biasanya terjadi pada masa anak-anak, gondongan pada ibu hamil bisa membawa risiko serius.

Melansir dari berbagai sumber, berikut ini adalah penjelasan mengenai penyebab dan cara mengatasi gondongan pada ibu hamil.

Gondongan adalah infeksi virus yang ditandai oleh pembengkakan kelenjar ludah di depan telinga dan di bawah rahang.

Infeksi ini disebabkan oleh virus yang menyebar melalui percikan air liur atau dahak dari orang yang terinfeksi saat batuk atau bersin.

Meskipun mumps sering terjadi pada anak-anak, namun orang dewasa juga bisa terkena, termasuk wanita hamil.

Penyebab Gondongan atau Mumps pada Ibu Hamil

Gondongan pada ibu hamil dapat disebabkan oleh paparan terhadap virus. Penyebab utama penularan virus adalah:

1. Kontak Langsung

Virus gondongan dapat menyebar melalui kontak langsung dengan cairan tubuh dari orang yang terinfeksi, terutama melalui percikan air liur atau dahak saat batuk atau bersin.

 Baca Juga: Manfaat Ibu Hamil Jalan Kaki Ternyata Banyak Sekali, Kapan Waktu Tepat Melakukannya?

2. Fomite

Virus juga dapat menyebar melalui benda-benda yang terkontaminasi dengan virus, seperti handuk, peralatan makan, atau mainan.

3. Ruangan yang Ramai

Tempat-tempat umum yang ramai seperti sekolah, tempat kerja, atau fasilitas perawatan kesehatan, bisa menjadi sumber penularan virus.

Gejala Gondongan atau Mumps pada Ibu Hamil

Gejala gondongan atau mumps pada ibu hamil mungkin mirip dengan gejala yang terjadi pada orang dewasa lainnya. Gejala yang umum meliputi:

- Pembengkakan dan rasa sakit pada kelenjar ludah, terutama di depan telinga dan di bawah rahang.

- Demam.

- Sakit kepala.

- Nyeri otot.

- Kelelahan.

- Kehilangan nafsu makan.

Baca Juga: Butuh Perhatian Khusus Para Bumil, Ternyata Ini Dampak Makan Junk Food Saat Hamil

- Nyeri saat mengunyah atau menelan.

Penting untuk diingat bahwa tidak semua orang yang terinfeksi virus mumps akan mengalami gejala, dan gejala biasanya muncul dalam waktu 16-18 hari setelah terpapar virus.

Risiko Gondongan atau Mumps bagi Kehamilan

Meskipun gondongan atau mumps biasanya tidak menimbulkan komplikasi serius pada orang dewasa, namun pada ibu hamil, infeksi ini bisa membawa risiko bagi kesehatan janin.

Risiko-risiko yang mungkin terjadi akibat gondongan atau mumps pada ibu hamil antara lain:

1. Keguguran

Infeksi virus gondongan selama trimester pertama kehamilan dapat meningkatkan risiko keguguran atau abortus spontan.

2. Kelainan Janin

Pada kasus yang parah, infeksi virus pada ibu hamil juga bisa menyebabkan kelainan pada janin seperti kerusakan pendengaran, cacat lahir, atau kelainan jantung.

3. Keterlambatan Pertumbuhan Janin

Infeksi selama kehamilan juga dapat menyebabkan keterlambatan pertumbuhan janin dan berbagai komplikasi pada perkembangan janin.

Cara Mengatasi Gondongan atau Mumps pada Ibu Hamil

Mengatasi gondongan atau mumps pada ibu hamil melibatkan beberapa langkah, termasuk:

Baca Juga: Penting untuk Diperhatikan Sebelum Membeli, Ini Kelebihan dan Kekurangan Mesin Cuci Otomatis

1. Diagnosis

Jika Moms mengalami gejala gondongan selama kehamilan, segera konsultasikan dengan dokter untuk diagnosis yang akurat.

Dokter mungkin akan melakukan pemeriksaan fisik dan tes darah untuk mendeteksi keberadaan virus.

2. Pengobatan Simptomati

Lantaran virus tidak memiliki pengobatan khusus, dokter mungkin akan meresepkan obat untuk mengurangi gejala seperti demam dan nyeri.

3. Istirahat

Istirahat yang cukup sangat penting untuk membantu tubuh memerangi infeksi.

Pastikan Moms istirahat yang cukup dan hindari aktivitas berat selama periode pemulihan.

4. Hindari Kontak dengan Orang Lain

Untuk mencegah penyebaran virus kepada orang lain, hindari kontak dekat dengan orang lain selama Moms masih mengalami gejala.

Hal ini juga berlaku untuk mengurangi risiko penularan virus kepada bayi setelah melahirkan.

Baca Juga: Mitos Ibu Hamil Tidak Boleh Gendong Bayi, Coba Pahami Hal Ini Dulu