Nakita.id - Ketika seorang wanita menjadi ibu baru, banyak perubahan signifikan yang terjadi dalam hidupnya.
Dari perubahan fisik hingga perubahan hormon, semuanya dapat memengaruhi kesejahteraan mental dan kognitif seorang ibu.
Salah satu klaim yang sering muncul adalah bahwa otak seorang ibu baru melahirkan bekerja lebih lambat.
Namun, seberapa benarkah pernyataan ini?
Berikut ulasan mengenai mitos dan fakta seputar kinerja otak ibu baru melahirkan serta memberikan tips untuk mengelola perubahan tersebut.
Mitos seputar Otak Ibu Baru Melahirkan
1. Kehilangan Sel-sel Otak
Mitos: Seiring kehamilan, dikatakan bahwa seorang ibu kehilangan sel-sel otaknya, yang dapat mempengaruhi fungsi kognitif.
Fakta: Studi ilmiah belum dapat membuktikan bahwa kehamilan menyebabkan kehilangan sel-sel otak secara signifikan. Otak memiliki kemampuan untuk meremajakan sel-selnya.
2. Kurangnya Konsentrasi
Mitos: Ibu baru melahirkan dikatakan sulit berkonsentrasi dan fokus pada tugas-tugas intelektual.
Fakta: Konsentrasi mungkin terpengaruh oleh kurang tidur dan stres, bukan karena perubahan permanen pada otak.
3. Penurunan Daya Ingat
Mitos: Beberapa percaya bahwa ibu baru cenderung mengalami penurunan daya ingat.
Fakta: Kurangnya tidur dan faktor stres dapat sementara memengaruhi daya ingat, tetapi otak biasanya pulih seiring waktu.
Baca Juga: Makanan yang Dianjurkan untuk Ibu Baru Melahirkan, Pemulihan Jadi Lebih Cepat!