BERITA POPULER: Tipe Anak yang Rentan Jadi Korban Bullying hingga Cara Aman Pijat Punggung untuk Ibu Hamil

By Diah Puspita Ningrum, Senin, 4 Maret 2024 | 16:00 WIB
BERITA POPULER: tipe anak rentan bullying (Freepik)

Nakita.id - Berikut ini adalah sejumlah berita terpopuler yang dirangkum oleh Nakita pada hari Senin (4/3/2024).

1. Tipe Anak yang Rentan Jadi Korban Bullying, Salah Satunya Pendiam dan Rendah Diri

Bullying adalah masalah serius yang dapat mempengaruhi anak-anak di berbagai tingkat usia dan latar belakang. Namun, ada beberapa tipe anak yang lebih rentan menjadi korban bullying daripada yang lain.

Memahami karakteristik dan sifat-sifat yang membuat anak rentan terhadap bullying dapat membantu kita lebih memperhatikan mereka dan mengambil langkah-langkah untuk melindungi mereka dari bahaya ini.

1. Anak yang Pendiam dan Rendah Diri

Anak-anak yang cenderung pendiam, pemalu, atau memiliki rasa rendah diri yang tinggi sering menjadi target utama bullying.

Mereka mungkin kurang percaya diri dalam berkomunikasi atau mempertahankan diri mereka sendiri, sehingga menjadi sasaran mudah bagi pelaku bullying yang mencari kelemahan.

2. Anak yang Berbeda atau Unik

Anak-anak yang berbeda dari norma sosial atau memiliki minat atau kebiasaan yang tidak biasa sering kali menjadi sasaran bullying.

Ini bisa termasuk anak-anak yang memiliki kecacatan fisik atau kognitif, anak-anak LGBT, atau anak-anak dengan minat khusus yang dianggap aneh oleh teman sebayanya.

Baca selengkapnya di sini

Baca Juga: BERITA POPULER: Daftar Mesin Cuci 2 Tabung Terfavorit untuk Rumah Tangga hingga Inspirasi Nama Bayi Laki-laki Islami 3 Kata

2. Berapa Kali Testpack untuk Memastikan Hamil? Ini Penjelasannya untuk Moms

Berapa kali Anda harus menggunakan test pack untuk memastikan kehamilan adalah pertanyaan umum yang sering muncul bagi wanita yang mencoba untuk hamil atau yang sedang menanti hasil dari upaya mereka.

Meskipun test pack adalah alat yang umum digunakan untuk mendeteksi kehamilan di rumah, ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan saat memutuskan berapa kali Anda harus menggunakannya.

Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang berapa kali sebaiknya Anda menggunakan test pack untuk memastikan kehamilan, serta beberapa faktor yang perlu Anda pertimbangkan.

Sebelum kita membahas berapa kali harus menggunakan test pack, mari kita pahami cara kerjanya. Test pack bekerja dengan mendeteksi keberadaan hormon kehamilan yang disebut hormon human chorionic gonadotropin (hCG) dalam urin.

HCG diproduksi oleh plasenta setelah embrio menempel pada dinding rahim, yang biasanya terjadi sekitar 6-12 hari setelah pembuahan. Test pack mengandung bahan kimia yang bereaksi dengan hCG, sehingga jika hCG hadir dalam urin, test pack akan menunjukkan hasil positif.

Faktor yang Memengaruhi Testpack

1. Kadar hCG

Tingkat hCG dalam urin dapat bervariasi di antara wanita dan bahkan dari kehamilan ke kehamilan yang berbeda.

Kadar hCG biasanya meningkat setiap hari selama beberapa minggu pertama kehamilan, sehingga hasil test pack mungkin berbeda tergantung pada kapan Anda mengujinya.

Baca selengkapnya di sini

Baca Juga: BERITA POPULER: 13 Nama Bayi Perempuan yang Memiliki Makna Cahaya hingga Tips Memilih Baju Ibu Menyusui yang Nyaman

3. Benarkah Menahan Kencing Bisa Sebabkan Keguguran? Ibu Hamil Harus Tahu Fakta Ini

Menahan kencing adalah kebiasaan yang umum dilakukan oleh banyak orang, terutama ketika tidak ada akses ke fasilitas toilet atau ketika seseorang sedang sibuk dengan aktivitas lain.

Namun, munculnya mitos bahwa menahan kencing dapat menyebabkan keguguran telah menjadi subjek perdebatan di kalangan masyarakat.

Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi apakah benar menahan kencing bisa menyebabkan keguguran. Mitos tentang hubungan antara menahan kencing dan keguguran mungkin muncul karena beberapa alasan.

Salah satunya adalah bahwa menahan kencing dapat menimbulkan tekanan ekstra pada saluran kemih dan kandung kemih, yang kemudian dianggap dapat memengaruhi kesehatan reproduksi.

Selain itu, keguguran adalah kondisi yang kompleks dengan banyak faktor yang berkontribusi, termasuk faktor genetik, kesehatan ibu, dan kondisi lingkungan, sehingga mencari tautan tunggal antara menahan kencing dan keguguran mungkin terlalu sederhana. Secara fisiologis, tubuh manusia dirancang untuk dapat menahan kencing dalam waktu tertentu.

Kandung kemih memiliki kemampuan untuk meregang dan menyimpan urin dalam jumlah tertentu sebelum sinyal dikirimkan ke otak untuk memberi tahu kita bahwa kita perlu buang air kecil.

Menahan kencing dalam waktu yang singkat tidak biasanya menyebabkan masalah kesehatan, karena kandung kemih memiliki kemampuan untuk menyesuaikan diri.

Namun, menahan kencing dalam jangka waktu yang sangat lama atau secara teratur dapat menyebabkan tekanan berlebih pada kandung kemih dan saluran kemih.

Ini bisa meningkatkan risiko infeksi saluran kemih (ISK) atau bahkan menyebabkan kerusakan pada kandung kemih.

Baca selengkapnya di sini

Baca Juga: BERITA POPULER: Menghilangkan Uban dengan Daun Kemangi hingga Cara Menghilangkan Noda Air di Plafon Rumah

4. Tanda-tanda Melahirkan Bayi Prematur, Ini Berbagai Sinyal Tubuh yang Harus Moms Pahami

Melahirkan prematur adalah kejadian yang dapat menimbulkan kekhawatiran dan kebingungan bagi calon orang tua. Ketika bayi lahir sebelum usia kehamilan normal, ada berbagai tanda dan gejala yang harus diperhatikan untuk mendeteksi kemungkinan kelahiran prematur.

1. Kontraksi Rahim yang Teratur

Kontraksi rahim yang teratur adalah tanda awal yang paling umum dari kelahiran prematur.

Kontraksi rahim teratur berbeda dari kontraksi Braxton Hicks yang biasa terjadi selama kehamilan, karena kontraksi rahim prematur terjadi secara teratur dan teratur, bukan dalam pola acak.

Jika Anda mengalami kontraksi yang teratur, terutama jika mereka datang setiap 10 menit atau lebih sering, segera hubungi dokter atau bidan Anda.

2. Peningkatan Tekanan Panggul

Peningkatan tekanan panggul atau sensasi tekanan yang kuat di panggul atau daerah panggul bawah juga dapat menjadi tanda melahirkan prematur.

Ini dapat terjadi ketika bayi menekan lebih kuat ke bawah karena posisi yang lebih rendah dalam rahim, menandakan bahwa persalinan mungkin segera terjadi.

Jika Anda merasakan tekanan panggul yang tidak biasa atau kuat, segera hubungi penyedia perawatan kesehatan Anda.

Baca selengkapnya di sini

Baca Juga: BERITA POPULER: Rekomendasi Merek Mesin Cuci Front Loading yang Bagus hingga 18 Ide Nama Bayi Perempuan Awalan Huruf O

5. Cara Aman Pijat Punggung untuk Ibu Hamil, Ini Panduan Pentingnya

Selama kehamilan, tubuh ibu mengalami banyak perubahan fisik dan emosional. Salah satu cara untuk mengurangi ketegangan dan meningkatkan kesejahteraan selama masa ini adalah dengan pijatan punggung yang aman dan terapeutik.

Namun, penting untuk melakukan pijatan punggung dengan hati-hati dan memperhatikan beberapa hal yang penting agar tidak membahayakan ibu hamil atau bayi yang sedang dikandung.

1. Konsultasikan dengan Dokter atau Bidan

Sebelum memulai pijatan punggung selama kehamilan, sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau bidan Anda.

Mereka akan dapat memberi Anda saran yang tepat berdasarkan kondisi kesehatan Anda dan mengidentifikasi apakah ada masalah kesehatan atau risiko tertentu yang perlu diperhatikan.

2. Pilih Posisi yang Nyaman

Pilih posisi yang nyaman untuk ibu hamil saat melakukan pijatan punggung.

Sebagian besar ibu hamil merasa nyaman berbaring miring ke samping dengan bantal penyangga di bawah perut dan di antara lutut.

Ini membantu mengurangi tekanan pada punggung bawah dan memungkinkan ibu hamil untuk bersantai selama pijatan.

Baca selengkapnya di sini

Baca Juga: BERITA POPULER: Nama Bayi Laki-laki Gabungan dari Bahasa Jepang dan Sansekerta hingga Tanda-tanda Menopause pada Kulit