Tanda Wilayah yang Berisiko Memiliki Banyak Anak Stunting dan Risikonya

By Cynthia Paramitha Trisnanda, Sabtu, 18 Mei 2024 | 12:30 WIB
Tanda wilayah yang berisiko banyak anak stunting (Dokumen Nakita)

Nakita.id - Stunting atau kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kekurangan gizi kronis merupakan masalah kesehatan serius yang berdampak pada perkembangan fisik dan kognitif anak.

Identifikasi wilayah yang berisiko tinggi terhadap stunting sangat penting untuk upaya pencegahan dan intervensi yang efektif.

Berikut adalah tanda-tanda wilayah yang berisiko tinggi mengalami masalah stunting.

Tanda Wilayah yang Berisiko Tinggi Mengalami Stunting

1. Keterbatasan Akses ke Air Bersih

Wilayah yang memiliki akses terbatas ke air bersih cenderung memiliki angka stunting yang tinggi.

Air bersih sangat penting untuk sanitasi dan kebersihan, yang secara langsung mempengaruhi kesehatan anak-anak.

2. Kualitas Sanitasi yang Buruk

Sanitasi yang buruk, termasuk ketersediaan toilet yang tidak memadai dan praktik buang air besar sembarangan, meningkatkan risiko penyakit infeksi yang dapat mengganggu penyerapan nutrisi, sehingga menyebabkan stunting.

3. Tingkat Kemiskinan yang Tinggi

Wilayah dengan tingkat kemiskinan yang tinggi biasanya memiliki akses terbatas terhadap makanan bergizi.

Kemiskinan juga sering kali berhubungan dengan pendidikan yang rendah dan kondisi hidup yang tidak layak, yang semuanya berkontribusi terhadap masalah stunting.

4. Layanan Kesehatan yang Terbatas

Keterbatasan akses ke layanan kesehatan, termasuk kurangnya tenaga kesehatan dan fasilitas medis, membuat pencegahan dan pengobatan penyakit serta pemberian imunisasi tidak optimal.

Ini meningkatkan risiko stunting pada anak-anak.

5. Pendidikan Ibu yang Rendah

Tingkat pendidikan ibu yang rendah sering kali berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang pentingnya gizi dan praktik pemberian makan yang baik.

Baca Juga: Tolong Jangan Lakukan Lagi, Ini Dampak Buruk Rokok pada Tingginya Risiko Stunting pada Anak

Ibu yang berpendidikan lebih tinggi cenderung lebih sadar akan pentingnya nutrisi dan kesehatan anak.

6. Tingginya Angka Infeksi dan Penyakit Menular

Wilayah dengan prevalensi tinggi infeksi dan penyakit menular seperti diare dan malaria memiliki risiko stunting yang lebih tinggi.

Penyakit ini dapat menghambat penyerapan nutrisi dan menyebabkan kehilangan gizi.

7. Keterbatasan Akses ke Pangan Bergizi

Wilayah yang memiliki akses terbatas ke pangan bergizi, baik karena kondisi geografis yang sulit, iklim yang tidak mendukung, atau infrastruktur yang buruk, cenderung mengalami tingkat stunting yang tinggi.

8. Ketidakstabilan Pangan dan Ketahanan Pangan yang Rendah

Ketidakstabilan dalam pasokan pangan, misalnya akibat bencana alam atau konflik, dapat menyebabkan kelangkaan makanan dan gizi buruk pada anak-anak, sehingga meningkatkan risiko stunting.

9. Kurangnya Program dan Intervensi Gizi

Wilayah yang tidak memiliki program intervensi gizi yang efektif, seperti pemberian suplementasi gizi, program makanan tambahan untuk ibu hamil dan anak-anak, serta kampanye pendidikan gizi, cenderung memiliki angka stunting yang lebih tinggi.

10. Perilaku Pemberian Makan yang Tidak Adekuat

Praktik pemberian makan yang tidak memadai, seperti tidak adanya pemberian ASI eksklusif, pemberian makanan pendamping ASI yang tidak bergizi, dan ketidakteraturan dalam memberikan makan, dapat meningkatkan risiko stunting.

Stunting adalah masalah multifaktorial yang membutuhkan pendekatan holistik untuk pencegahan dan penanganannya.

Identifikasi tanda-tanda wilayah yang berisiko tinggi terhadap stunting sangat penting untuk upaya intervensi yang tepat sasaran.

Dengan memperbaiki akses terhadap air bersih, sanitasi, layanan kesehatan, dan pendidikan gizi, serta mengatasi kemiskinan dan ketahanan pangan, kita dapat mengurangi prevalensi stunting dan meningkatkan kesehatan serta perkembangan anak-anak di wilayah-wilayah yang berisiko tinggi.

Dengan memahami tanda-tanda ini, diharapkan para pemangku kebijakan dan masyarakat dapat bekerja sama untuk mengatasi masalah stunting dan memastikan anak-anak tumbuh sehat dan optimal.

Baca Juga: Tekan Angka Stunting, Kemenkes Rencanakan Hal ini pada 2024