Kemenkes Beri Peringatan Bahaya Stunting dan Anjurkan Pencegahan

By Cynthia Paramitha Trisnanda, Rabu, 22 Mei 2024 | 19:30 WIB
Kemenkes ungkap bahaya stunting (Nakita.id/Nita)

Program-program yang ditujukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya gizi dan kesehatan ibu serta anak, pemantauan pertumbuhan anak di posyandu, dan perbaikan sanitasi merupakan langkah-langkah strategis yang terus digalakkan untuk mengatasi masalah ini​.

Dengan pemahaman dan tindakan yang tepat, diharapkan angka stunting di Indonesia dapat terus menurun, sehingga anak-anak Indonesia dapat tumbuh dengan sehat dan produktif, serta mampu berkontribusi optimal bagi masa depan bangsa.

Untuk mencegah stunting, Kemenkes merekomendasikan beberapa langkah penting yang melibatkan perawatan sejak sebelum kelahiran hingga masa kanak-kanak awal:

1. Memenuhi Kebutuhan Gizi Sejak Hamil

Ibu hamil harus mendapatkan asupan gizi yang cukup dan seimbang. Konsumsi makanan sehat dan bergizi, serta suplemen atas anjuran dokter, sangat penting untuk memastikan perkembangan janin yang optimal. Pemeriksaan kehamilan secara rutin minimal enam kali selama kehamilan juga sangat dianjurkan​.

2. Pemberian ASI Eksklusif

Bayi harus diberikan ASI eksklusif selama enam bulan pertama kehidupannya. ASI mengandung gizi mikro dan makro yang penting untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi, serta meningkatkan sistem kekebalan tubuh​.

3. Makanan Pendamping ASI (MPASI)

Setelah usia enam bulan, bayi mulai diberikan MPASI yang sehat dan bergizi. Makanan ini harus memenuhi kebutuhan nutrisi yang sebelumnya didapatkan dari ASI.

Pemberian makanan dengan fortifikasi atau penambahan nutrisi juga dianjurkan untuk memastikan asupan gizi yang cukup​.

4. Pemantauan Tumbuh Kembang Anak

Baca Juga: Mengetahui Gejala Stunting Panduan Kemenkes Terbaru untuk Penanganan