Hubungan Intim Bagi Ibu Hamil Muda, Aman atau Berisiko?

By Poetri Hanzani, Selasa, 28 Mei 2024 | 13:02 WIB
Ibu hamil muda hubungan intim. (freepik)

Nakita.id - Hubungan intim selama kehamilan muda sering kali menjadi topik yang penuh dengan pertanyaan dan kekhawatiran.

Bagi banyak pasangan, kebingungan tentang keamanan dan efek hubungan intim pada janin dapat menyebabkan kecemasan yang tidak perlu.

Ketahui secara mendalam tentang hubungan intim bagi ibu hamil muda, memberikan panduan yang komprehensif untuk memastikan kenyamanan dan keamanan.

Apakah Aman Berhubungan Intim saat Hamil Muda?

Secara umum, berhubungan intim selama kehamilan muda dianggap aman bagi kebanyakan wanita. Selama kehamilan berjalan normal tanpa komplikasi, aktivitas seksual tidak akan membahayakan janin.

Janin dilindungi dengan baik di dalam rahim oleh cairan ketuban dan otot rahim yang kuat. Selain itu, sumbatan lendir di leher rahim membantu melindungi dari infeksi. Namun, ada beberapa kondisi di mana dokter mungkin menyarankan untuk menghindari hubungan intim, seperti:

1. Pendarahan Vaginal: Jika terjadi pendarahan tanpa sebab yang jelas.

2. Riwayat Keguguran: Khususnya bagi mereka yang pernah mengalami keguguran sebelumnya.

3. Plasenta Previa: Kondisi di mana plasenta menutupi leher rahim.

4. Inkompetensi Serviks: Leher rahim yang melemah dan berisiko membuka terlalu dini.

Konsultasikan dengan dokter, jika Moms memiliki kekhawatiran atau kondisi medis tertentu.

Manfaat Hubungan Intim Selama Kehamilan

Hubungan intim selama kehamilan tidak hanya aman dalam banyak kasus, tetapi juga memiliki beberapa manfaat, antara lain:

Baca Juga: Mitos Ibu Hamil Harus Bawa Gunting, Ketahui Penjelasannya

1. Mengurangi Stres: Orgasme melepaskan hormon endorfin yang membantu mengurangi stres dan meningkatkan mood.

2. Meningkatkan Keintiman: Menjaga hubungan intim dapat mempererat ikatan emosional dengan pasangan.

3. Meningkatkan Sirkulasi Darah: Aktivitas fisik yang ringan, termasuk hubungan intim, membantu meningkatkan sirkulasi darah.

Posisi yang Nyaman dan Aman

Seiring dengan perubahan tubuh selama kehamilan, beberapa posisi mungkin menjadi tidak nyaman. Beberapa posisi yang disarankan meliputi:

1. Side-by-Side: Berbaring miring berdua bisa menjadi posisi yang nyaman karena tidak memberikan tekanan pada perut.

2. Woman on Top: Posisi ini memungkinkan ibu hamil untuk mengontrol kedalaman dan ritme.

3. Edge of the Bed: Ibu hamil berbaring di tepi tempat tidur dengan pasangan berdiri atau berlutut di depan.

Menggunakan bantal untuk mendukung punggung atau pinggul juga bisa membantu meningkatkan kenyamanan.

Mitos dan Fakta

Banyak mitos yang beredar mengenai hubungan intim selama kehamilan. Mari kita lihat beberapa di antaranya:

1. Mitos: Hubungan intim bisa menyebabkan keguguran. Faktanya, keguguran biasanya disebabkan oleh masalah kromosom atau kondisi medis yang mendasarinya, bukan oleh aktivitas seksual.

2. Mitos: Hubungan intim bisa melukai janin. Faktanya, janin terlindungi dengan baik di dalam rahim dan aktivitas seksual yang normal tidak akan melukainya.

Baca Juga: Olahraga yang Sebaiknya Dihindari Ibu Hamil, Ini Panduan Lengkap untuk Keamanan dan Kesehatan

3. Mitos: Orgasme bisa memicu persalinan. Faktanya, meskipun kontraksi ringan bisa terjadi setelah orgasme, ini tidak akan memicu persalinan prematur pada kehamilan yang normal dan sehat.

Kapan Harus Berkonsultasi dengan Dokter?

Jika Moms mengalami gejala-gejala berikut setelah berhubungan intim, segera hubungi dokter:

1. Pendarahan Berat: Bercak darah ringan mungkin normal, tetapi pendarahan berat bukan.

2. Nyeri Perut yang Parah: Nyeri ringan mungkin terjadi, tetapi nyeri yang parah tidak.

3. Keluarnya Cairan Aneh: Cairan yang berbau atau berwarna aneh bisa menjadi tanda infeksi.

Tips untuk Menjaga Kenyamanan dan Keamanan

Berikut beberapa tips untuk memastikan hubungan intim tetap nyaman dan aman selama kehamilan:

1. Komunikasi Terbuka: Bicarakan dengan pasangan tentang perasaan dan kekhawatiran Moms.

2. Menggunakan Pelumas: Kekeringan pada Miss V bisa menjadi masalah selama kehamilan, menggunakan pelumas berbasis air dapat membantu.

3. Menghindari Penetrasi yang Kasar: Penetrasi yang lembut dan perlahan akan lebih nyaman dan aman.

Hubungan intim selama kehamilan muda umumnya aman dan bisa menjadi cara yang baik untuk menjaga keintiman dengan pasangan. Dengan memperhatikan kondisi kesehatan, memilih posisi yang nyaman, dan berkomunikasi dengan pasangan serta dokter, bisa menikmati kehamilan yang sehat dan bahagia. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter jika memiliki kekhawatiran atau pertanyaan lebih lanjut. Kehamilan adalah waktu yang istimewa, dan dengan perhatian yang tepat, Moms bisa melewati masa ini dengan baik.

Sebagian isi artikel ini ditulis menggunakan teknologi kecerdasan buatan.

Baca Juga: Tips Memakai Pakaian yang Nyaman saat Hamil Namun Bisa Tetap Modis, Begini Caranya