Bahaya Oversupply Saat Menyusui yang Perlu Diwaspadai Dampaknya

By Cynthia Paramitha Trisnanda, Rabu, 19 Juni 2024 | 11:24 WIB
Bahaya oversupply menyusui (Freepik)

2. Gangguan Menyusu

Bayi bisa menjadi frustrasi karena kesulitan mengatur aliran ASI yang cepat. Ini bisa membuat bayi sering melepaskan puting dan menangis saat menyusui.

3. Pemberian ASI yang Tidak Efisien

Oversupply dapat membuat bayi tidak bisa menyusu dengan baik karena aliran ASI yang terlalu cepat. Ini bisa mengakibatkan bayi tidak mendapatkan ASI yang cukup atau bahkan kehilangan minat untuk menyusui.

Cara Mengatasi Oversupply

1. Tentukan Jadwal Menyusui yang Teratur

Menyusui secara teratur, misalnya setiap 2-3 jam, dapat membantu mengatur produksi ASI. Hindari menyusui terlalu sering atau terlalu lama di satu waktu.

2. Gunakan Teknik Penyusuan yang Tepat

Posisi menyusui yang nyaman dan teknik yang benar dapat membantu mengurangi aliran ASI yang terlalu deras. Misalnya, posisi menyusui dengan bayi dalam posisi semi-reclining dapat membantu mengatur aliran ASI.

3. Tiriskan Payudara Secara Teratur

Jika payudara terasa penuh, tiriskan sebagian ASI untuk mengurangi tekanan. Namun, hindari mengosongkan payudara sepenuhnya untuk mencegah produksi ASI berlebih.

4. Gunakan Kompres Dingin

Kompres dingin pada payudara dapat membantu mengurangi pembengkakan dan rasa sakit. Gunakan kompres dingin selama beberapa menit setelah menyusui.

5. Periksa Posisi Menyusui

Pastikan bayi dalam posisi menyusui yang tepat agar tidak terjadi aliran ASI yang terlalu deras. Posisi menyusui yang baik membantu bayi mengendalikan aliran ASI dengan lebih baik.

6. Konsultasi dengan Ahli Laktasi

Jika oversupply terus menjadi masalah, konsultasikan dengan ahli laktasi. Mereka dapat memberikan saran dan teknik khusus untuk mengatasi masalah ini.

Kesimpulan

Meskipun oversupply ASI terdengar seperti kondisi yang diinginkan, kenyataannya dapat menimbulkan berbagai masalah baik bagi ibu maupun bayi.

Dengan pemahaman yang tepat dan langkah-langkah yang efektif, ibu bisa mengelola oversupply dengan lebih baik, memastikan bahwa proses menyusui tetap nyaman dan menyenangkan.

Jangan ragu untuk mencari dukungan dari tenaga kesehatan atau ahli laktasi jika menghadapi masalah ini.

Baca Juga: Benarkah Ibu Menyusui yang Makan Ikan Bisa Membahayakan Bayi?