Bahaya Oversupply Saat Menyusui yang Perlu Diwaspadai Dampaknya

By Cynthia Paramitha Trisnanda, Rabu, 19 Juni 2024 | 11:24 WIB
Bahaya oversupply menyusui (Freepik)

Nakita.id - Menyusui adalah momen yang sangat istimewa antara Moms dan bayi.

Namun, tidak semua perjalanan menyusui berjalan mulus.

Salah satu masalah yang sering dihadapi oleh ibu menyusui adalah oversupply atau kelebihan produksi ASI.

Meskipun seolah-olah menjadi hal yang positif, oversupply dapat membawa sejumlah tantangan dan masalah bagi ibu dan bayi.

Artikel ini akan mengupas lebih dalam tentang bahaya oversupply saat menyusui, serta memberikan solusi untuk mengatasi masalah ini mengutip dari Cleveland Clinic.

Apa Itu Oversupply?

Oversupply atau kelebihan produksi ASI terjadi ketika tubuh ibu memproduksi ASI lebih banyak daripada yang dibutuhkan bayi. Hal ini bisa menyebabkan berbagai masalah, baik untuk ibu maupun bayi.

Dampak Negatif Oversupply pada Moms

1. Pembengkakan Payudara dan Mastitis

Kelebihan produksi ASI dapat menyebabkan payudara menjadi bengkak dan terasa nyeri. Ini juga meningkatkan risiko mastitis, yaitu infeksi pada payudara yang menyebabkan rasa nyeri, kemerahan, dan demam.

2. Sakit dan Kencang pada Payudara

Payudara yang penuh dengan ASI yang tidak dikeluarkan dapat menjadi sangat kencang dan menyakitkan. Kondisi ini membuat Moms sulit untuk menyusui dengan nyaman.

3. Sakit Kepala dan Kelelahan

Kondisi payudara yang penuh dapat menyebabkan ketegangan pada tubuh, termasuk sakit kepala dan kelelahan. Moms mungkin merasa lebih mudah lelah dan stres akibat ketidaknyamanan yang ditimbulkan.

4. Masalah dengan Laktasi yang Berlebihan

Oversupply yang tidak diatasi dapat menyebabkan aliran ASI yang terlalu deras, membuat bayi kesulitan untuk menyusui dengan nyaman. Ini bisa menyebabkan bayi tersedak, muntah, atau menolak menyusu.

Dampak Negatif Oversupply pada Bayi

1. Masalah Pencernaan

Bayi yang menerima aliran ASI yang terlalu deras mungkin mengalami masalah pencernaan seperti muntah, diare, atau kolik. Hal ini terjadi karena bayi tidak bisa mengendalikan aliran ASI yang deras.

Baca Juga: Tips Menyusui Pertama Setelah Melahirkan: Manfaatkan Kolostrum Terbaik

2. Gangguan Menyusu

Bayi bisa menjadi frustrasi karena kesulitan mengatur aliran ASI yang cepat. Ini bisa membuat bayi sering melepaskan puting dan menangis saat menyusui.

3. Pemberian ASI yang Tidak Efisien

Oversupply dapat membuat bayi tidak bisa menyusu dengan baik karena aliran ASI yang terlalu cepat. Ini bisa mengakibatkan bayi tidak mendapatkan ASI yang cukup atau bahkan kehilangan minat untuk menyusui.

Cara Mengatasi Oversupply

1. Tentukan Jadwal Menyusui yang Teratur

Menyusui secara teratur, misalnya setiap 2-3 jam, dapat membantu mengatur produksi ASI. Hindari menyusui terlalu sering atau terlalu lama di satu waktu.

2. Gunakan Teknik Penyusuan yang Tepat

Posisi menyusui yang nyaman dan teknik yang benar dapat membantu mengurangi aliran ASI yang terlalu deras. Misalnya, posisi menyusui dengan bayi dalam posisi semi-reclining dapat membantu mengatur aliran ASI.

3. Tiriskan Payudara Secara Teratur

Jika payudara terasa penuh, tiriskan sebagian ASI untuk mengurangi tekanan. Namun, hindari mengosongkan payudara sepenuhnya untuk mencegah produksi ASI berlebih.

4. Gunakan Kompres Dingin

Kompres dingin pada payudara dapat membantu mengurangi pembengkakan dan rasa sakit. Gunakan kompres dingin selama beberapa menit setelah menyusui.

5. Periksa Posisi Menyusui

Pastikan bayi dalam posisi menyusui yang tepat agar tidak terjadi aliran ASI yang terlalu deras. Posisi menyusui yang baik membantu bayi mengendalikan aliran ASI dengan lebih baik.

6. Konsultasi dengan Ahli Laktasi

Jika oversupply terus menjadi masalah, konsultasikan dengan ahli laktasi. Mereka dapat memberikan saran dan teknik khusus untuk mengatasi masalah ini.

Kesimpulan

Meskipun oversupply ASI terdengar seperti kondisi yang diinginkan, kenyataannya dapat menimbulkan berbagai masalah baik bagi ibu maupun bayi.

Dengan pemahaman yang tepat dan langkah-langkah yang efektif, ibu bisa mengelola oversupply dengan lebih baik, memastikan bahwa proses menyusui tetap nyaman dan menyenangkan.

Jangan ragu untuk mencari dukungan dari tenaga kesehatan atau ahli laktasi jika menghadapi masalah ini.

Baca Juga: Benarkah Ibu Menyusui yang Makan Ikan Bisa Membahayakan Bayi?