Rembug Stunting, Kolaborasi Multisektor untuk Menangani Stunting di Indonesia

By Ratnaningtyas Winahyu, Jumat, 28 Juni 2024 | 18:00 WIB
Rembug Stunting kembali digelar untuk bertukar pengetahuan terkait upaya penanganan stunting di Indonesia (Nakita.id/Tyas)

Nakita.id – Stunting adalah masalah kesehatan yang serius dan kompleks yang memengaruhi banyak anak di seluruh dunia, termasuk Indonesia.

Stunting tidak hanya berdampak pada pertumbuhan anak, tetapi juga pada perkembangan otak dan kognitifnya, yang dapat menyebabkan dampak jangka panjang terhadap kemampuan belajar, produktivitas, dan kesehatan di masa dewasa.

Di Indonesia, stunting telah menjadi perhatian nasional karena prevalensinya yang tinggi. Pemerintah Indonesia pun mengakui stunting merupakan masalah krusial yang perlu segera ditangani.

Namun, tidak hanya peran pemerintah, kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta juga sangat diperlukan.

Untuk mendiskusikan upaya dalam mengatasi stunting di Indonesia, Saving Next Generation Institute (SNGI), bersama WeCare.id, Indonesia Power, serta ParagonCorp sebagai tuan rumah, menggelar acara “Rembug Stunting Lintas Sektor”.

Rembug Stunting Lintas Sektor digelar di Paragon Head Office, Jakarta pada Kamis (27/6/2024) kemarin.

Acara ini merupakan sarana pertukaran pengetahuan antara pemangku kepentingan seperti kementerian/lembaga, perusahaan, dan NGO dalam upaya mengatasi stunting di Indonesia.

Sukses digelar perdana pada Juli 2023 lalu, acara ini kembali diadakan sebagai upaya untuk melanjutkan kolaborasi dari inisiatif baik yang telah dimulai di tahun sebelumnya.

Melalui acara ini, diharapkan lebih banyak kolaborasi yang lahir dalam penanganan stunting di Indonesia.

Topik utama yang dibahas dalam Rembug Stunting Lintas Sektor adalah "Studi Pencegahan Stunting dan Strategi Nasional untuk Mengatasi Stunting di Indonesia".

Dalam kegiatan ini, diadakan pula sharing terkait program-program stunting yang dimiliki setiap perusahaan, NGO, dan lembaga pemerintah.

Baca Juga: Benarkah Tidak Memberikan ASI Ekslusif Bisa Menyebabkan Stunting pada Anak?

Selain itu, semua pihak juga mendapatkan kesempatan untuk bercerita mengenai tantangan, kendala, dan keberhasilan intervensi masing-masing dalam mengatasi stunting.

Nurul Huda (Tim Percepatan Penurunan Stunting Direktorat Gizi dan KIA Kementerian Kesehatan RI) menjelaskan bagaimana kondisi stunting di Indonesia masih cukup tinggi dan butuh penanganan.

"Penurunan stunting di Indonesia masih tinggi yaitu hanya 0,1% dari target 14%. Anak-anak dengan status gizi dan berat badan kurang merupakan PR terbesar kita karena 3 kali lebih berisiko menjadi cikal bakal stunting." ujar Nurul.

Ia juga menekankan bahwa cara yang tepat untuk mengatasi stunting adalah dengan memantau perkembangan remaja putri dan ibu hamil di Indonesia.

Beberapa strategi yang dapat dilakukan antara lain memperhatikan kondisi gizi remaja putri dan ibu hamil serta memberikan pengetahuan mengenai stunting sejak dini.

"Pemberian tablet tambah darah, screening anemia, pemeriksaan kehamilan, dan pemberian kelas-kelas ibu hamil di desa merupakan beberapa strategi yang Kemenkes lakukan sebagai tindakan preventif mencegah stunting." tambahnya.

SNGI sebagai organisasi yang aktif dalam memberdayakan desa-desa di Indonesia juga turut aktif dalam menyusun program untuk menekan laju stunting.

"Sejalan dengan Kementerian Kesehatan yang fokus menangani stunting di Indonesia, SNGI hadir untuk meningkatkan pendidikan kesehatan ibu dan anak. Kami berkomitmen memperkuat desa-desa dengan sumber daya dan dukungan untuk optimalisasi Dana Desa guna mencegah stunting." ujar Goris Mustaqim selaku pendiri SNGI pada acara Rembug Stunting.

Ari Kleryyanti selaku tim CSR ParagonCorp menyampaikan harapannya setelah diadakannya acara ini. Ia berharap Rembug Stunting dapat memberikan kebermanfaatan bagi masyarakat.

"Semoga dengan adanya Rembug Stunting ini akan semakin banyak kolaborasi lintas sektor sehingga bisa mempercepat angka penurunan stunting di Indonesia. Sebagai tuan rumah, ParagonCorp berkomitmen untuk terus memberikan kebermanfaatan yang luas khususnya dalam menanggulangi stunting di Indonesia" ujar Ari Kleryyanti.

Rembug Stunting Lintas Sektor dihadiri oleh berbagai lembaga pemerintah di Indonesia, perusahaan, dan NGO, antara lain Kemenkes RI, Kemenko PMK RI, LK2PK, Dompet Dhuafa, Tanoto Foundation, PLN Indonesia Power, Pertamina Foundation, Mandiri, PT Astra International Tbk., Indofood, J-PAL SEA, Mandiri, Edufarmers, Yayasan ISKH Tolaram, serta CISDI. (*)

Baca Juga: Mengenal Faktor dan Pengaruh Stunting Terhadap Tumbuh Kembang Anak