Sering Minum Es Teh Setelah Makan? Ternyata Ini Dampaknya pada Tubuh

By Diah Puspita Ningrum, Minggu, 4 Agustus 2024 | 14:00 WIB
Dampak minum es teh setelah makan (Nakita.id/Ratnaningtyas Winahyu)

Nakita.id - Minum es setelah makan menjadi sebuah kebiasaan yang kerap dilakukan banyak orang.

Minum es teh setelah makan adalah kebiasaan yang sering dilakukan banyak orang, terutama di negara-negara dengan iklim panas.

Es teh memberikan sensasi menyegarkan dan bisa menjadi pelengkap yang menyenangkan setelah menikmati hidangan.

Namun, apakah ada dampak tertentu pada tubuh jika Moms minum es teh setelah makan?

Berikut adalah beberapa hal yang perlu Moms ketahui mengenai kebiasaan ini.'

Dampak Minum Es Teh Setelah Makan

1. Proses Pencernaan dan Suhu Minuman

Minuman dingin seperti es teh dapat mempengaruhi proses pencernaan.

Suhu dingin dapat menyebabkan kontraksi pembuluh darah di saluran pencernaan, yang bisa memperlambat proses pencernaan.

Makanan yang seharusnya dicerna dengan cepat mungkin akan membutuhkan waktu lebih lama untuk diproses oleh tubuh.

Penjelasan:

Efek Suhu Dingin: Suhu dingin dari es teh bisa mengurangi efisiensi enzim pencernaan yang bekerja paling baik pada suhu tubuh normal. Enzim-enzim ini berperan penting dalam memecah makanan sehingga bisa diserap oleh tubuh.

Baca Juga: Waspadai Bahaya Jika Terlalu Sering Minum Es Teh, Terlebih pada Cuaca Panas Seperti Saat Ini

Kontraksi Pembuluh Darah: Suhu dingin juga bisa menyebabkan pembuluh darah di perut dan usus berkontraksi, memperlambat aliran darah ke area tersebut, yang dapat memperlambat proses pencernaan.

2. Absorpsi Nutrisi

Minum es teh setelah makan juga dapat mempengaruhi penyerapan nutrisi. Beberapa komponen dalam es teh, seperti tanin, dapat mengikat mineral tertentu dan mengurangi ketersediaannya bagi tubuh.

Penjelasan:

Tanin dalam Teh: Tanin adalah senyawa yang ditemukan dalam teh, yang memiliki sifat mengikat mineral seperti zat besi dan kalsium.

Ketika tanin mengikat mineral ini, mereka menjadi lebih sulit diserap oleh tubuh, yang dapat mengurangi ketersediaan nutrisi penting dari makanan yang Moms konsumsi.

3. Efek pada Metabolisme

Minum es teh dapat memberikan sensasi menyegarkan dan mungkin juga sedikit meningkatkan metabolisme karena tubuh perlu mengeluarkan energi untuk menghangatkan minuman dingin ke suhu tubuh.

Namun, efek ini biasanya minimal dan tidak signifikan dalam jangka panjang.

Penjelasan:

Thermogenesis: Proses di mana tubuh menghasilkan panas untuk menghangatkan minuman dingin disebut thermogenesis.

Baca Juga: Enggak Perlu Modal Besar untuk Jualan Es Teh Jumbo, Simak di Sini!

Meskipun ini bisa membakar sedikit kalori, efeknya sangat kecil dan tidak cukup signifikan untuk mempengaruhi berat badan atau metabolisme secara keseluruhan.

4. Potensi Gangguan Pencernaan

Minum es teh setelah makan dapat memicu beberapa orang mengalami gangguan pencernaan seperti kembung atau gangguan lambung.

Hal ini lebih mungkin terjadi pada mereka yang memiliki sistem pencernaan yang sensitif.

Penjelasan:

Sensitivitas Lambung: Bagi sebagian orang, minuman dingin dapat menyebabkan ketidaknyamanan atau memperburuk kondisi seperti gastritis atau irritable bowel syndrome (IBS).

Suhu dingin bisa memperburuk gejala-gejala ini dan menyebabkan ketidaknyamanan setelah makan.

5. Pengaruh Kafein

Teh mengandung kafein, yang bisa memiliki efek pada tubuh, terutama jika dikonsumsi dalam jumlah besar.

Kafein dapat meningkatkan produksi asam lambung dan menyebabkan gangguan pencernaan bagi sebagian orang.

Penjelasan:

Baca Juga: Sederet Minuman yang Harus Dihindari Selama Kehamilan, Simak Baik-baik Moms!

Kafein dan Asam Lambung: Kafein dapat merangsang produksi asam lambung, yang bisa memperburuk kondisi seperti refluks asam atau sakit maag.

Jika Moms rentan terhadap masalah pencernaan, sebaiknya hindari minuman berkafein segera setelah makan.

6. Keseimbangan Cairan

Es teh dapat berkontribusi terhadap asupan cairan harian Moms, yang penting untuk menjaga hidrasi tubuh.

Namun, minuman berkafein seperti teh juga bisa memiliki efek diuretik ringan, yang berarti dapat meningkatkan produksi urin dan potensi kehilangan cairan.

Penjelasan:

Hidrasi: Meskipun teh adalah sumber cairan, efek diuretik kafein bisa menyebabkan peningkatan frekuensi buang air kecil.

Untuk menjaga keseimbangan cairan, pastikan Moms juga mengonsumsi cukup air putih sepanjang hari.

7. Kebiasaan dan Kenikmatan

Selain dampak fisik, minum es teh setelah makan juga bisa menjadi bagian dari kebiasaan dan kenikmatan makan.

Rasa dingin dan segar dari es teh bisa menjadi penutup yang menyenangkan setelah makan, yang bisa meningkatkan kepuasan dan relaksasi setelah makan.

Baca Juga: Ibu Hamil Perlu Lakukan Hal Ini Agar Tak Alami Anemia di Masa Kehamilan, Minum Es Teh Terlalu Banyak Jadi Salah Satunya

Penjelasan:

Kebiasaan Sosial: Di banyak budaya, minum teh setelah makan adalah kebiasaan sosial yang penting dan bisa menjadi momen untuk bersantai dan berbincang dengan teman atau keluarga.

Aspek psikologis dari kebiasaan ini juga penting untuk diperhatikan.

Minum es teh setelah makan bisa memberikan sensasi menyegarkan dan menjadi bagian dari kebiasaan makan yang menyenangkan.

Namun, penting untuk memahami bahwa minuman dingin seperti es teh dapat mempengaruhi proses pencernaan dan penyerapan nutrisi.

Dengan mengetahui potensi efeknya dan mengambil langkah-langkah untuk meminimalkan dampak negatif, Moms dapat terus menikmati es teh setelah makan dengan lebih sehat.

Sebagian artikel ini ditulis dengan menggunakan bantuan kecerdasan buatan