Jaringan Dukungan: Bangun jaringan dukungan yang kuat dengan keluarga besar, teman, dan tetangga.
Jaringan ini dapat menjadi sumber bantuan dan tempat berlindung jika terjadi situasi KDRT.
3. Meningkatkan Komunikasi
Komunikasi Terbuka: Meskipun balita mungkin belum dapat mengekspresikan diri dengan kata-kata, mereka bisa menunjukkan tanda-tanda stres atau ketidaknyamanan.
Orang tua harus peka terhadap perubahan perilaku balita dan berusaha untuk memahami perasaan mereka.
Percakapan Reguler: Libatkan balita dalam percakapan sehari-hari.
Ini membantu membangun ikatan yang kuat dan membuat mereka merasa didengar dan dihargai.
4. Mendapatkan Bantuan Profesional
Konsultasi dengan Ahli: Jika ada tanda-tanda kekerasan atau trauma pada balita, segera konsultasikan dengan psikolog anak atau ahli lainnya.
Bantuan profesional sangat penting untuk mengatasi dampak psikologis dari KDRT.
Layanan Sosial: Manfaatkan layanan sosial yang tersedia untuk mendapatkan bantuan dan dukungan.
Baca Juga: Daycare Depok Aniaya Balita, Pemilik Diduga Influencer Inisial MI