Cara Menyembuhkan Stunting pada Anak dan Tips Penting bagi Orang Tua

By Cynthia Paramitha Trisnanda, Senin, 19 Agustus 2024 | 15:30 WIB
Cara menyembuhkan stunting dan tips untuk mencegahnya. (Freepik)

Nakita.id - Stunting adalah kondisi di mana pertumbuhan anak terganggu, sehingga tinggi badannya lebih rendah dari standar usianya.

Masalah ini disebabkan oleh kekurangan gizi kronis dalam jangka waktu yang lama, biasanya terjadi dalam 1.000 hari pertama kehidupan anak, yaitu sejak kehamilan hingga usia 2 tahun.

Stunting tidak hanya berdampak pada pertumbuhan fisik, tetapi juga pada perkembangan kognitif dan kesehatan jangka panjang anak.

Oleh karena itu, penting untuk mengetahui cara menyembuhkan stunting dan tips untuk mencegahnya.

Penyebab Stunting

Sebelum membahas cara menyembuhkan stunting, penting untuk memahami penyebabnya, yang meliputi:

1. Kekurangan Gizi Kronis: Kurangnya asupan nutrisi penting seperti protein, vitamin, dan mineral selama masa kehamilan hingga usia 2 tahun anak.

2. Infeksi Berulang: Infeksi seperti diare dan pneumonia yang sering terjadi pada anak-anak dapat mengganggu penyerapan nutrisi dan memperburuk kondisi stunting.

3. Kurangnya Akses ke Layanan Kesehatan: Anak-anak yang tidak mendapatkan imunisasi, perawatan medis, dan pemeriksaan rutin lebih rentan terhadap stunting.

4. Praktik Pemberian Makanan yang Salah: Pemberian makanan yang tidak memadai atau tidak seimbang setelah usia 6 bulan, ketika anak mulai mendapatkan makanan pendamping ASI, juga dapat menyebabkan stunting.

Cara Menyembuhkan Stunting

Menyembuhkan stunting memerlukan pendekatan holistik yang melibatkan perbaikan gizi, perawatan kesehatan, dan edukasi.

Berikut adalah langkah-langkah penting dalam upaya menyembuhkan stunting:

Baca Juga: Jadi Tempat Strategis, Begini Upaya Pencegahan Stunting yang Dilakukan di PAUD

1. Pemberian Gizi yang Tepat

Pastikan anak mendapatkan ASI eksklusif selama 6 bulan pertama kehidupan. ASI menyediakan nutrisi penting yang dibutuhkan untuk pertumbuhan optimal.

Setelah 6 bulan, berikan makanan pendamping ASI (MPASI) yang kaya akan protein, vitamin, dan mineral. Pilihlah makanan yang seimbang dan bervariasi seperti daging, ikan, telur, sayuran hijau, dan buah-buahan.

Tambahkan suplemen gizi jika diperlukan, terutama jika anak menunjukkan tanda-tanda kekurangan zat besi, vitamin A, atau zinc.

2. Pengobatan Infeksi

Periksakan anak ke dokter secara rutin untuk mengidentifikasi dan mengobati infeksi yang dapat mengganggu pertumbuhan. Infeksi yang tidak diobati dapat memperburuk stunting.

Pastikan anak mendapatkan imunisasi lengkap sesuai jadwal untuk mencegah penyakit yang dapat mempengaruhi pertumbuhannya.

3. Peningkatan Kebersihan dan Sanitasi

Kebersihan yang baik dapat mencegah infeksi. Pastikan anak tinggal di lingkungan yang bersih dan sehat.

Ajarkan anak untuk mencuci tangan dengan sabun sebelum makan dan setelah menggunakan toilet.

Pastikan akses ke air bersih dan sanitasi yang memadai.

4. Pemantauan Pertumbuhan Secara Rutin

Lakukan pemantauan pertumbuhan anak secara berkala untuk memastikan bahwa mereka tumbuh sesuai dengan standar. Ini bisa dilakukan di posyandu atau fasilitas kesehatan lainnya.

Jika pertumbuhan anak tidak sesuai dengan standar, segera konsultasikan dengan tenaga medis untuk mendapatkan intervensi yang tepat.

5. Edukasi dan Kesadaran Orang Tua

Edukasi orang tua tentang pentingnya nutrisi dan praktik pemberian makanan yang baik sangat penting dalam mencegah dan mengatasi stunting.

Baca Juga: Manfaat Asam Folat untuk Mencegah Stunting dan Rekomendasinya

Program pendidikan bagi ibu hamil tentang pentingnya asupan gizi selama kehamilan juga sangat penting untuk mencegah stunting sejak dini.

Tips untuk Mencegah Stunting

Mencegah stunting lebih mudah daripada menyembuhkannya.

Berikut beberapa tips yang bisa dilakukan untuk mencegah stunting pada anak:

1. Nutrisi Seimbang Sejak Kehamilan

Pastikan ibu hamil mendapatkan asupan nutrisi yang cukup dan seimbang. Ini termasuk protein, vitamin, mineral, dan asam folat yang penting untuk perkembangan janin.

Konsumsi makanan yang kaya zat besi, seperti daging merah dan sayuran berdaun hijau, serta suplemen zat besi jika diperlukan.

2. Pemberian ASI Eksklusif

Berikan ASI eksklusif selama 6 bulan pertama kehidupan bayi. ASI mengandung semua nutrisi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi.

Lanjutkan menyusui hingga usia 2 tahun atau lebih, disertai dengan pemberian makanan pendamping yang bergizi.

3. Makanan Pendamping yang Tepat

Perkenalkan makanan pendamping ASI (MPASI) secara bertahap mulai usia 6 bulan. Pastikan makanan tersebut kaya nutrisi dan mudah dicerna oleh bayi.

Berikan makanan yang bervariasi untuk memastikan anak mendapatkan semua nutrisi yang dibutuhkan.

4. Pemberian Imunisasi Lengkap

Pastikan anak mendapatkan imunisasi lengkap sesuai jadwal. Imunisasi membantu mencegah penyakit yang dapat menghambat pertumbuhan anak.

5. Kebersihan dan Sanitasi yang Baik

Terapkan kebiasaan kebersihan yang baik untuk mencegah infeksi. Pastikan anak tinggal di lingkungan yang bersih dengan akses air bersih dan sanitasi yang memadai.

Baca Juga: Stunting pada Anak Bisa Dipicu karena Jarak Kehamilan yang Berdekatan

6. Pemeriksaan Kesehatan Rutin

Lakukan pemeriksaan kesehatan rutin untuk memantau pertumbuhan anak dan mendeteksi dini masalah kesehatan yang dapat menyebabkan stunting.

Kesimpulan

Stunting adalah masalah kesehatan serius yang memerlukan perhatian khusus.

Meskipun menyembuhkan stunting tidak selalu mudah, dengan intervensi yang tepat dan dukungan dari tenaga kesehatan, anak-anak yang mengalami stunting masih memiliki kesempatan untuk mencapai pertumbuhan yang optimal.

Pencegahan adalah kunci utama dalam mengatasi stunting, dan ini dapat dicapai melalui pemberian nutrisi yang baik, perawatan kesehatan yang memadai, serta edukasi orang tua.

Dengan langkah-langkah yang tepat, kita dapat mencegah dan mengurangi angka stunting di masyarakat, memberikan anak-anak kesempatan untuk tumbuh dan berkembang dengan sehat.