Nakita.id - Trimester ketiga kehamilan adalah tahap yang krusial bagi ibu dan janin sehingga jadi acuan Keluarga Sehat Anak Berprestasi.
Pada tahap ini, tubuh ibu sedang bersiap-siap untuk persalinan, sementara janin sedang mengalami perkembangan pesat dalam hal berat badan, otak, dan sistem saraf.
Namun, kondisi stres yang dialami ibu hamil pada trimester ketiga dapat membawa dampak negatif baik bagi ibu maupun janin.
Artikel ini akan membahas bahaya stres di trimester ketiga kehamilan serta cara mengatasinya, mengutip dari Pregnancy.
Dampak Negatif Stres di Trimester Ketiga
1. Kelahiran Prematur
Salah satu risiko utama dari stres yang tidak terkendali pada trimester ketiga adalah kelahiran prematur.
Stres dapat memicu peningkatan hormon kortisol dan adrenalin, yang dapat menyebabkan kontraksi uterus lebih awal dari seharusnya, meningkatkan risiko kelahiran sebelum usia kehamilan mencapai 37 minggu.
2. Berat Badan Lahir Rendah
Stres berkepanjangan juga dapat mempengaruhi pertumbuhan janin.
Hormon stres yang tinggi dapat mengganggu aliran darah ke plasenta, yang berfungsi memberikan nutrisi dan oksigen ke janin.
Akibatnya, janin mungkin tidak mendapatkan cukup nutrisi untuk tumbuh optimal, sehingga berisiko lahir dengan berat badan rendah.
3. Gangguan Perkembangan Otak Janin
Trimester ketiga adalah masa perkembangan pesat otak janin.
Stres pada ibu dapat menyebabkan peningkatan kadar hormon kortisol yang tinggi, yang dapat menyeberang ke janin melalui plasenta.
Baca Juga: Supaya Keluarga Sehat Anak Berprestasi, Kenali Apa Saja Pemeriksaan Kehamilan Trimester 3
Paparan kortisol yang berlebihan bisa mempengaruhi perkembangan otak janin, yang berpotensi berdampak pada kemampuan kognitif dan perilaku anak di masa depan.
4. Masalah Emosional dan Mental pada Ibu
Stres yang berkepanjangan dapat menyebabkan masalah emosional dan mental pada ibu, seperti kecemasan, depresi, dan kelelahan.
Kondisi mental yang buruk tidak hanya mempengaruhi kesejahteraan ibu tetapi juga dapat berdampak pada ikatan emosional antara ibu dan bayi setelah kelahiran.
5. Risiko Tekanan Darah Tinggi dan Preeklamsia
Stres yang tinggi dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi pada ibu hamil, yang bisa berkembang menjadi preeklamsia, kondisi serius yang bisa mengancam nyawa ibu dan bayi jika tidak ditangani dengan tepat.
Cara Mengatasi Stres di Trimester Ketiga
1. Istirahat yang Cukup
Pastikan Moms mendapatkan cukup istirahat dan tidur yang berkualitas.
Tidur yang cukup dapat membantu tubuh dan pikiran lebih rileks, sehingga mampu mengurangi stres.
2. Berbicara dengan Orang Terdekat
Jangan ragu untuk berbagi perasaan dan kekhawatiran dengan pasangan, keluarga, atau teman terdekat.
Dukungan emosional dari orang-orang yang Moms percayai dapat membantu mengurangi perasaan stres.
3. Lakukan Aktivitas Relaksasi
Melakukan aktivitas relaksasi seperti meditasi, yoga prenatal, atau pernapasan dalam dapat membantu menenangkan pikiran dan tubuh.
Aktivitas ini tidak hanya membantu mengurangi stres tetapi juga mempersiapkan tubuh untuk persalinan.
4. Kelola Stres dengan Olahraga Ringan
Olahraga ringan seperti berjalan kaki, berenang, atau senam hamil dapat membantu meningkatkan mood dan mengurangi stres.
Baca Juga: Cara Mengatasi Susah Tidur Saat Hamil Trimester 3, Coba Langkah Ini Moms
Selain itu, aktivitas fisik juga dapat memperbaiki sirkulasi darah dan meningkatkan kesehatan jantung.
5. Konsultasi dengan Profesional
Jika Moms merasa kesulitan mengendalikan stres, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter atau konselor.
Mereka dapat memberikan dukungan dan saran yang tepat untuk mengelola stres selama kehamilan.
6. Hindari Situasi yang Menyebabkan Stres
Cobalah untuk menghindari situasi atau lingkungan yang membuat Moms merasa tertekan.
Fokuskan perhatian Moms pada hal-hal positif dan persiapkan diri untuk persalinan dan kedatangan bayi.
Kesimpulan
Stres di trimester ketiga kehamilan dapat membawa berbagai dampak negatif bagi ibu dan janin.
Penting bagi ibu hamil untuk mengenali tanda-tanda stres dan mengambil langkah-langkah untuk mengatasinya.
Dengan dukungan yang tepat dan perawatan diri yang baik, ibu dapat menjalani trimester ketiga dengan lebih tenang dan mempersiapkan diri untuk persalinan yang sehat dan lancar.
Baca Juga: Manfaat Jalan Kaki untuk Ibu Hamil, Bagus untuk Melancarkan Persalinan Normal?