Dampak Ibu Hamil Bekerja Shift Malam, Tidak Hanya pada Fisik Loh

By Diah Puspita Ningrum, Kamis, 29 Agustus 2024 | 17:00 WIB
Dampak ibu hamil bekerja shift malam (Freepik)

Nakita.id - Kenali apa saja dampak ibu hamil bekerja shift malam, bukan hanya pada fisik tapi juga kondisi psikologis.

Bekerja selama kehamilan adalah pilihan yang banyak diambil oleh perempuan, termasuk jika diharuskan masuk shift malam.

Namun, bekerja pada jam-jam yang tidak biasa seperti shift malam dapat membawa dampak tertentu bagi kesehatan ibu hamil dan janin yang dikandungnya.

Melansir dari berbagai sumber, berikut ini dampak dari bekerja shift malam selama kehamilan, serta langkah-langkah yang bisa diambil untuk mengurangi risiko.

Dampak Ibu Hamil Bekerja Shift Malam

1. Gangguan Pola Tidur dan Kesehatan Fisik

Salah satu dampak paling langsung dari bekerja shift malam adalah gangguan pada pola tidur. Tubuh manusia secara alami dirancang untuk tidur pada malam hari dan beraktivitas di siang hari.

Ketika ibu hamil bekerja di malam hari, ritme sirkadian atau jam biologis tubuhnya terganggu.

Kurangnya tidur atau kualitas tidur yang buruk dapat menyebabkan kelelahan kronis, yang pada akhirnya berdampak pada kesehatan fisik ibu hamil.

Kurang tidur juga dapat mempengaruhi sistem kekebalan tubuh, membuat ibu hamil lebih rentan terhadap infeksi.

Selain itu, kelelahan yang berlebihan bisa meningkatkan risiko kecelakaan, baik di tempat kerja maupun saat perjalanan pulang-pergi.

Kondisi ini juga dapat memperburuk gejala-gejala kehamilan seperti mual, muntah, dan sakit kepala, yang membuat kehamilan menjadi lebih sulit untuk dijalani.

Baca Juga: Dampak Ibu Hamil Terlalu Sering Mendengar Berita Buruk, Apa Berbahaya?

2. Risiko Kelahiran Prematur dan Berat Badan Lahir Rendah

Penelitian menunjukkan bahwa ibu hamil yang bekerja shift malam memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami kelahiran prematur dan melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah.

Kedua kondisi ini sangat berbahaya bagi bayi, karena kelahiran prematur dapat mengakibatkan berbagai masalah kesehatan jangka panjang, seperti gangguan pernapasan, masalah perkembangan, dan risiko infeksi yang lebih tinggi.

Berat badan lahir rendah juga berhubungan dengan peningkatan risiko kematian neonatal dan gangguan perkembangan fisik dan mental pada anak.

Faktor-faktor seperti stres fisik dan mental, serta gangguan pola tidur yang dialami ibu hamil yang bekerja shift malam, dianggap berkontribusi pada peningkatan risiko ini.

3. Stres dan Dampaknya Terhadap Janin

Stres adalah faktor lain yang perlu diperhatikan oleh ibu hamil yang bekerja shift malam.

Bekerja pada malam hari dapat menimbulkan stres tambahan karena tubuh harus beradaptasi dengan jadwal yang tidak biasa.

Stres kronis selama kehamilan telah dikaitkan dengan berbagai komplikasi, termasuk kelahiran prematur, preeklampsia, dan gangguan pada perkembangan janin.

Stres juga dapat mempengaruhi hormon-hormon yang penting untuk kehamilan yang sehat, seperti kortisol.

Peningkatan kadar kortisol secara terus-menerus dapat mempengaruhi kesehatan janin dan meningkatkan risiko masalah perkembangan di kemudian hari.

Baca Juga: Ibu Hamil Boleh Pakai Tawas untuk Ketiak Bau? Waspada Bahayanya

Oleh karena itu, penting bagi ibu hamil yang bekerja shift malam untuk mengelola stres dengan baik.

4. Masalah Keseimbangan Nutrisi

Ibu hamil yang bekerja shift malam sering kali mengalami kesulitan dalam menjaga pola makan yang sehat dan seimbang.

Jadwal yang tidak biasa dan perubahan dalam kebiasaan makan dapat menyebabkan ibu hamil melewatkan waktu makan atau mengonsumsi makanan yang kurang bergizi.

Pola makan yang tidak teratur ini dapat mempengaruhi asupan nutrisi yang penting bagi perkembangan janin.

Keseimbangan nutrisi yang buruk dapat menyebabkan defisiensi vitamin dan mineral, seperti zat besi dan kalsium, yang penting untuk kesehatan ibu dan janin.

Kekurangan nutrisi tertentu dapat meningkatkan risiko anemia pada ibu hamil dan gangguan perkembangan pada janin.

Oleh karena itu, sangat penting bagi ibu hamil yang bekerja shift malam untuk memastikan bahwa mereka mengonsumsi makanan yang cukup dan bergizi meskipun jadwal mereka tidak menentu.

5. Dampak Sosial dan Psikologis

Selain dampak fisik, bekerja shift malam selama kehamilan juga dapat mempengaruhi kesehatan mental dan hubungan sosial ibu hamil.

Ibu hamil yang bekerja pada malam hari mungkin merasa terisolasi karena mereka tidak bisa berinteraksi dengan keluarga atau teman-teman pada waktu yang sama dengan kebanyakan orang.

Baca Juga: Mitos Air Kelapa pada Ibu Hamil, Benarkah Bikin Anak Lahir Berkulit Putih? Ini Penjelasannya

Ini dapat menyebabkan perasaan kesepian dan depresi, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi kesejahteraan ibu dan janin.

Dukungan sosial selama kehamilan sangat penting untuk kesehatan mental ibu hamil.

Bekerja shift malam mungkin membuat ibu hamil kehilangan waktu berharga untuk mendapatkan dukungan dari orang-orang terdekat, yang dapat memperburuk stres dan rasa cemas.

Oleh karena itu, ibu hamil yang bekerja shift malam harus mencari cara untuk tetap terhubung dengan jaringan dukungan mereka, meskipun jadwal mereka berbeda dari kebanyakan orang.

Bekerja shift malam selama kehamilan dapat membawa dampak serius bagi kesehatan ibu dan janin.

Namun, dengan perhatian yang tepat terhadap pola tidur, pola makan, dan manajemen stres, ibu hamil dapat mengurangi risiko tersebut dan menjaga kesejahteraan selama kehamilan.

Jika memungkinkan, mempertimbangkan penyesuaian jadwal kerja atau beralih ke shift siang bisa menjadi pilihan terbaik untuk kesehatan ibu dan bayi.