Apakah Anak Stunting Bisa Terjadi karena Anak Susah Makan? Ini Penjelasannya

By Cynthia Paramitha Trisnanda, Rabu, 11 September 2024 | 17:30 WIB
Apakah stunting salah satunya karena anak susah makan? (Freepik)

Nakita.id - Stunting merupakan kondisi pertumbuhan yang terhambat pada anak, ditandai dengan tinggi badan yang jauh lebih pendek dibandingkan anak-anak seusianya.

Stunting terjadi akibat malnutrisi kronis, terutama pada 1.000 hari pertama kehidupan, yang mencakup periode sejak masa kehamilan hingga anak berusia dua tahun.

Salah satu penyebab yang sering dikaitkan dengan stunting adalah kesulitan makan pada anak.

Namun, apakah benar susah makan dapat menyebabkan stunting?

Berikut penjelasan lengkapnya, melansir dari berbagai sumber.

Hubungan antara Susah Makan dan Stunting

Anak yang susah makan sering kali mengalami kekurangan asupan nutrisi esensial yang sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan mereka.

Beberapa masalah yang muncul akibat susah makan antara lain:

1. Kekurangan Kalori

Anak yang menolak makan atau hanya makan dalam jumlah sedikit akan mengalami kekurangan kalori yang dibutuhkan tubuh untuk energi dan pertumbuhan.

Kekurangan kalori dalam jangka panjang dapat memengaruhi pertumbuhan fisik anak.

2. Defisiensi Gizi Mikro

Selain kalori, anak membutuhkan vitamin dan mineral penting seperti zat besi, zinc, kalsium, dan vitamin A.

Nutrisi ini berperan dalam pembentukan tulang, otot, dan fungsi organ tubuh.

Baca Juga: Peran Suami Upaya Pencegahan Stunting Sebelum Kehamilan Istri

Anak yang susah makan cenderung mengalami kekurangan gizi mikro, yang pada akhirnya dapat mempengaruhi pertumbuhan.

3. Gangguan Pertumbuhan

Kekurangan nutrisi yang berkelanjutan dapat memengaruhi hormon pertumbuhan.

Anak-anak yang tidak mendapatkan asupan nutrisi yang memadai berisiko mengalami pertumbuhan yang terhambat, yang pada akhirnya dapat berkontribusi pada stunting.

Penyebab Anak Susah Makan

Anak susah makan bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti:

Faktor Psikologis: Stres, trauma, atau ketidaknyamanan saat makan dapat membuat anak menolak makanan.

Masalah Kesehatan: Anak yang mengalami masalah pencernaan, seperti alergi makanan atau intoleransi laktosa, mungkin menolak makanan karena rasa sakit atau ketidaknyamanan setelah makan.

Kebiasaan Makan yang Tidak Teratur: Pola makan yang tidak teratur atau kebiasaan ngemil terlalu banyak bisa menyebabkan anak kehilangan nafsu makan saat waktu makan utama tiba.

Dampak Susah Makan pada Pertumbuhan

Anak yang mengalami kesulitan makan dalam jangka panjang berisiko tinggi mengalami kekurangan gizi.

Jika hal ini berlangsung pada masa-masa kritis perkembangan (seperti usia balita), anak dapat mengalami penurunan berat badan, gagal tumbuh, dan dalam kasus yang parah, stunting.

Stunting disebabkan oleh malnutrisi kronis, di mana tubuh anak tidak mendapatkan cukup nutrisi untuk berkembang secara optimal.

Meski stunting sering kali dikaitkan dengan kemiskinan dan kurangnya akses terhadap makanan bergizi, pola makan yang buruk, termasuk anak yang susah makan, juga menjadi faktor yang berkontribusi.

Baca Juga: Mengapa Stunting Harus Segera Ditangani dengan Cepat dan Bagaimana Caranya?

Pencegahan Stunting pada Anak yang Susah Makan

Mencegah stunting pada anak yang susah makan memerlukan intervensi yang tepat, baik dari segi nutrisi maupun kebiasaan makan.

Beberapa langkah yang dapat diambil oleh orang tua untuk mencegah stunting pada anak yang susah makan meliputi:

1. Memastikan Asupan Gizi yang Cukup

Orang tua perlu memastikan bahwa anak mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan meskipun anak tidak makan dalam porsi besar.

Memberikan makanan tinggi kalori dan padat gizi seperti alpukat, daging tanpa lemak, dan kacang-kacangan dapat membantu.

2. Menjaga Kebiasaan Makan yang Teratur

Membuat jadwal makan yang konsisten membantu anak belajar mengenali kapan saatnya makan.

Hindari memberikan camilan berlebihan agar anak merasa lapar saat waktu makan tiba.

3. Konsultasi dengan Ahli Gizi

Jika anak secara konsisten mengalami susah makan, orang tua sebaiknya berkonsultasi dengan dokter anak atau ahli gizi.

Mereka dapat membantu merancang rencana makan yang sesuai untuk memastikan anak mendapatkan asupan nutrisi yang cukup.

4. Stimulasi Makan yang Positif

Menciptakan suasana makan yang menyenangkan tanpa tekanan akan membuat anak lebih nyaman dan tertarik untuk makan.

Hindari paksaan dan berikan anak pilihan makanan sehat agar mereka merasa memiliki kendali atas makanan yang mereka makan.

Kesimpulan

Susah makan pada anak memang dapat menjadi salah satu faktor penyebab malnutrisi, yang pada akhirnya dapat berkontribusi terhadap terjadinya stunting.

Baca Juga: Masa Kritis Stunting yang Harus Diperhatikan dan Ditangani dengan Cepat

Stunting terjadi karena kekurangan gizi kronis yang memengaruhi pertumbuhan anak dalam jangka panjang.

Untuk mencegah stunting, penting bagi orang tua untuk mengatasi masalah susah makan pada anak sejak dini dengan memastikan asupan nutrisi yang cukup dan memperbaiki kebiasaan makan mereka.

Dengan perhatian dan penanganan yang tepat, anak yang susah makan tetap dapat tumbuh dengan sehat dan menghindari risiko stunting.