Sudah Makan Porsi Sedikit Tapi Tubuh Tetap Gemuk, Ternyata Ini Kesalahan yang Masih Dilakukan

By Cynthia Paramitha Trisnanda, Sabtu, 14 September 2024 | 14:30 WIB
Penyebab gemuk padahal makan sedikit (Freepik.com)

Nakita.id - Banyak orang mengalami kebingungan saat merasa sudah mengurangi porsi makan, tetapi berat badan tetap bertambah atau tidak kunjung turun.

Fenomena ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor yang memengaruhi metabolisme tubuh dan penyerapan kalori.

Berikut ini beberapa alasan mengapa tubuh tetap gemuk meskipun sudah makan dalam jumlah sedikit, melansir dari WebMD.

Tubuh Tetap Gemuk Meski Makan Sedikit

1. Metabolisme yang Lambat

Metabolisme adalah proses tubuh mengubah makanan menjadi energi.

Pada sebagian orang, metabolisme bekerja lebih lambat, sehingga tubuh membutuhkan waktu lebih lama untuk membakar kalori.

Metabolisme yang lambat bisa disebabkan oleh faktor genetik, usia, atau kekurangan aktivitas fisik.

Ketika metabolisme melambat, kalori yang seharusnya dibakar justru disimpan sebagai lemak, meskipun asupan makanan sedikit.

2. Kurangnya Aktivitas Fisik

Meskipun Moms makan sedikit, jika aktivitas fisik harian rendah, tubuh tidak membakar kalori dalam jumlah yang cukup.

Aktivitas fisik sangat penting untuk membakar kalori yang masuk ke tubuh.

Jika Moms lebih banyak duduk atau tidak banyak bergerak, kalori akan lebih mudah menumpuk sebagai lemak tubuh.

3. Asupan Kalori yang Tidak Disadari

Banyak orang merasa sudah makan sedikit, namun tanpa disadari, mereka mungkin mengonsumsi makanan atau minuman tinggi kalori.

Baca Juga: MItos vs Fakta, Benarkah Makan Terlalu Banyak Bikin Tubuh Gemuk?

Contohnya adalah minuman manis, camilan, atau saus yang sering kali mengandung kalori tersembunyi.

Ini bisa menyebabkan asupan kalori yang lebih tinggi dari yang diperkirakan.

4. Kualitas Makanan yang Dikonsumsi

Tidak hanya jumlah makanan, kualitas makanan juga mempengaruhi berat badan.

Jika makanan yang dikonsumsi tinggi gula, lemak jenuh, atau karbohidrat olahan, ini bisa memicu penumpukan lemak.

Meskipun porsinya kecil, makanan dengan nutrisi yang buruk dapat menyebabkan kenaikan berat badan lebih cepat dibandingkan makanan yang kaya serat, protein, dan lemak sehat.

5. Stres dan Kecemasan

Stres dapat menyebabkan peningkatan hormon kortisol di dalam tubuh.

Kortisol dikenal sebagai hormon stres yang dapat memicu nafsu makan dan menyebabkan penumpukan lemak, terutama di area perut.

Selain itu, banyak orang yang tanpa sadar makan lebih banyak atau memilih makanan yang tidak sehat saat sedang stres.

6. Kurang Tidur

Kurang tidur dapat mengganggu keseimbangan hormon yang mengatur rasa lapar dan kenyang.

Hormon ghrelin (peningkat nafsu makan) bisa meningkat, sementara hormon leptin (penekan nafsu makan) menurun.

Akibatnya, meskipun makan sedikit, Moms bisa merasa lapar lebih cepat dan cenderung memilih makanan yang tinggi kalori.

Baca Juga: Bocah 6 Tahun Meninggal Dunia Usia Dipaksa Treadmill Oleh Ayahnya

7. Faktor Genetik

Genetik memainkan peran besar dalam penentuan bentuk tubuh dan kecenderungan penambahan berat badan.

Beberapa orang secara alami lebih mudah menyimpan lemak dan memiliki tubuh yang cenderung lebih gemuk meskipun dengan asupan kalori yang sama dengan orang lain.

8. Pengaruh Hormon

Keseimbangan hormon sangat penting dalam mengatur berat badan.

Pada wanita, fluktuasi hormon selama siklus menstruasi, kehamilan, atau menopause bisa menyebabkan peningkatan berat badan.

Kondisi medis seperti hipotiroidisme, di mana kelenjar tiroid tidak memproduksi hormon tiroid yang cukup, juga dapat memperlambat metabolisme dan menyebabkan penambahan berat badan meskipun asupan makanan sedikit.

9. Usia

Seiring bertambahnya usia, metabolisme tubuh cenderung melambat.

Proses pembakaran kalori tidak seefisien saat muda.

Pada usia paruh baya, tubuh juga cenderung kehilangan massa otot, yang berperan dalam pembakaran kalori.

Penurunan massa otot ini membuat tubuh menyimpan lebih banyak lemak.

10. Pengaruh Obat-obatan

Beberapa jenis obat dapat menyebabkan kenaikan berat badan sebagai efek samping, meskipun asupan makanan sedikit.

Obat-obatan seperti antidepresan, obat untuk diabetes, dan kortikosteroid bisa memperlambat metabolisme atau meningkatkan nafsu makan, sehingga tubuh lebih mudah menambah berat badan.

Baca Juga: Mau Diet Sehat? Coba 7 Sayuran Ini untuk Turunkan Berat Badan Moms

Cara Mengatasi Berat Badan yang Tidak Turun Meskipun Makan Sedikit

Jika Moms merasa berat badan tidak turun meskipun sudah makan sedikit, berikut beberapa langkah yang dapat Anda coba:

1. Perbaiki Pola Makan – Pilih makanan yang lebih kaya serat, protein, dan rendah gula. Kurangi makanan olahan dan tinggi lemak jenuh.

2. Tingkatkan Aktivitas Fisik – Tambahkan olahraga ringan hingga sedang ke rutinitas harian, seperti berjalan kaki, bersepeda, atau latihan beban.

3. Perhatikan Kualitas Tidur – Tidur yang cukup sangat penting untuk menjaga keseimbangan hormon dan metabolisme tubuh.

4. Kelola Stres – Lakukan kegiatan yang bisa membantu mengelola stres seperti yoga, meditasi, atau berolahraga.

5. Konsultasi ke Dokter – Jika Moms mencurigai ada masalah hormon atau efek samping obat, konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan saran yang tepat.

Kesimpulan

Berat badan yang tidak turun meskipun makan sedikit bisa disebabkan oleh berbagai faktor seperti metabolisme lambat, kurangnya aktivitas fisik, hormon yang tidak seimbang, hingga kualitas tidur yang buruk.

Untuk mencapai penurunan berat badan yang efektif, penting untuk mengombinasikan pola makan sehat dengan aktivitas fisik yang cukup, serta menjaga keseimbangan hormon dan mengelola stres dengan baik.