Sebabkan Hubungan Orangtua dan Anak Tak Bisa Harmonis, Ini Ciri-ciri Toxic Parenting

By Diah Puspita Ningrum, Jumat, 20 September 2024 | 16:00 WIB
Ciri-ciri toxic parenting (Freepik)

Baca Juga: Daycare Depok Aniaya Balita, Pemilik Diduga Influencer Inisial MI

7. Ekspektasi yang Tidak Realistis

Orangtua yang toxic sering kali memiliki ekspektasi yang terlalu tinggi dan tidak realistis terhadap anak.

Mereka mungkin menuntut anak untuk selalu sempurna dalam akademis, olahraga, atau aspek lain dalam hidup tanpa memperhatikan kemampuan dan minat anak.

Jika anak gagal memenuhi ekspektasi tersebut, orangtua akan merasa kecewa dan marah, yang kemudian disalurkan dalam bentuk kritik atau hukuman.

Ekspektasi yang tidak realistis ini menimbulkan tekanan yang luar biasa pada anak dan dapat menyebabkan masalah mental, seperti stres, kecemasan, dan depresi.

Selain itu, anak juga akan merasa bahwa hubungan dengan orangtua didasarkan pada pencapaian mereka, bukan kasih sayang dan pengertian.

Toxic parenting bisa merusak hubungan antara orangtua dan anak dalam jangka panjang.

Anak-anak yang tumbuh dalam lingkungan seperti ini mungkin merasa tidak dihargai, tidak dicintai, dan terjebak dalam pola hubungan yang tidak sehat.

Penting bagi orangtua untuk menyadari tanda-tanda toxic parenting ini dan mengambil langkah-langkah untuk memperbaiki pola asuh agar hubungan dengan anak bisa lebih harmonis dan mendukung perkembangan emosional anak secara positif.

Dengan komunikasi yang terbuka, pengakuan kesalahan, dan penghargaan atas perasaan anak, hubungan orangtua dan anak bisa tumbuh dengan sehat dan kuat.