Beda Hipertensi dan Hipotensi yang Berhubungan dengan Tekanan Darah

By Aullia Rachma Puteri, Minggu, 22 September 2024 | 15:00 WIB
Perbedaan hipertensi dan hipotensi (Freepik.com)

Nakita.id - Hipertensi dan hipotensi adalah dua kondisi tekanan darah yang berlawanan.

Meskipun keduanya terkait dengan tekanan darah, mereka memiliki perbedaan yang signifikan.

Dalam artikel ini, Nakita akan mengulas secara mendalam perbedaan antara hipertensi dan hipotensi, termasuk gejala, penyebab, dan dampaknya pada kesehatan Moms.

Dengan pemahaman yang baik tentang kedua kondisi ini, Moms akan dapat mengenali tanda-tanda dan mengambil tindakan yang tepat untuk menjaga kesehatan jantung dan sirkulasi darah Moms.

1. Hipertensi

Hipertensi, atau tekanan darah tinggi, adalah kondisi di mana tekanan darah dalam arteri berada di atas batas normal.

Gejala hipertensi mungkin tidak terlihat secara langsung, sehingga sering disebut sebagai "pembunuh diam-diam."

Namun, beberapa gejala yang mungkin timbul termasuk sakit kepala, pusing, sesak napas, dan nyeri dada.

Faktor risiko untuk hipertensi meliputi kebiasaan makan yang tidak sehat, kurangnya aktivitas fisik, obesitas, stres, dan riwayat keluarga.

2. Hipotensi

Di sisi lain, hipotensi, atau tekanan darah rendah, terjadi ketika tekanan darah dalam arteri berada di bawah batas normal.

Gejala hipotensi umumnya meliputi pusing, kelelahan, kelemahan, pingsan, atau sesak napas.

Kondisi ini dapat disebabkan oleh dehidrasi, efek samping obat-obatan tertentu, perubahan posisi tubuh secara tiba-tiba (seperti bangkit dari posisi tidur atau duduk), masalah hormonal, atau kondisi medis yang mendasarinya.

Baca Juga: Penting Diperhatikan, Risiko Hipertensi Saat Hamil Bagi Ibu dan Kondisi Janin

3. Perbedaan dalam Penyebab

Penyebab hipertensi umumnya terkait gaya hidup dan faktor genetik.

Kebiasaan makan yang tidak sehat, seperti diet tinggi garam dan lemak, serta kurangnya aktivitas fisik, dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah.

Faktor genetik juga memainkan peran penting dalam munculnya hipertensi.

Di sisi lain, hipotensi biasanya disebabkan oleh penurunan volume darah, kurangnya nutrisi, masalah jantung atau pembuluh darah, gangguan endokrin, atau efek samping obat-obatan.

4. Dampak pada Kesehatan

Hipertensi yang tidak terkontrol dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, gagal ginjal, dan masalah kesehatan lainnya.

Tekanan darah tinggi membebani jantung dan pembuluh darah, dan seiring waktu dapat merusak organ-organ penting.

Di sisi lain, hipotensi yang parah dapat menyebabkan penurunan pasokan darah ke organ vital seperti otak dan jantung, yang dapat berpotensi menyebabkan pingsan atau bahkan kerusakan organ.

Namun, pada beberapa kasus, hipotensi dapat dianggap normal, terutama pada orang yang memiliki tekanan darah yang rendah secara alami tanpa gejala yang mengganggu.

5. Penanganan dan Pencegahan

Penanganan hipertensi melibatkan perubahan gaya hidup yang sehat seperti diet rendah garam dan lemak, peningkatan aktivitas fisik, pengelolaan stres, dan penggunaan obat-obatan jika diperlukan.

Penting juga untuk melakukan pemeriksaan tekanan darah secara teratur dan berkonsultasi dengan profesional kesehatan untuk pemantauan yang tepat.

Sementara itu, pencegahan hipotensi melibatkan menjaga hidrasi yang baik, menghindari perubahan posisi tubuh yang tiba-tiba, dan mengelola kondisi medis yang mendasarinya.

Baca Juga: Ngidam Makan Mi Instan Saat Hamil, Apakah Ada Efek Sampingnya?

Jika hipotensi disebabkan oleh efek samping obat-obatan, konsultasikan dengan dokter untuk penyesuaian dosis atau obat yang lebih sesuai.

Hipertensi dan hipotensi adalah dua kondisi tekanan darah yang berbeda.

Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah, sementara hipotensi adalah penurunan tekanan darah.

Pemahaman tentang perbedaan ini penting untuk menjaga kesehatan jantung dan sirkulasi darah yang optimal.

Melalui pemahaman yang lebih mendalam tentang perbedaan antara hipertensi dan hipotensi, Anda dapat mengambil tindakan yang tepat untuk menjaga kesehatan Moms.

Penting untuk diingat bahwa tekanan darah yang stabil dan seimbang penting untuk fungsi optimal tubuh.

Selain itu, mengenali gejala yang mungkin timbul adalah langkah awal yang penting dalam menangani kedua kondisi ini.

Jika Moms mengalami gejala seperti tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol, sakit kepala yang parah, sesak napas, atau nyeri dada, segeralah mencari bantuan medis untuk evaluasi dan penanganan lebih lanjut.

Di sisi lain, jika Moms sering merasakan pusing, kelelahan berlebihan, atau pingsan, periksakan diri Anda kepada profesional kesehatan guna menentukan apakah Anda mengalami hipotensi.

Itu dia Moms pengertian dan perbedaan antara hipertensi dan hipotensi.

Sebagian isi artikel ini ditulis dengan menggunakan bantuan kecerdasan buatan.

Baca Juga: 5 Cara Menurunkan Tensi Ibu Hamil, Aman Bagi Moms dan Juga Janin di Dalam Kandungan