Adventure Parenting, Membentuk Generasi Anak yang Tangguh dan Kreatif Lewat Petualangan

By Poetri Hanzani, Senin, 30 September 2024 | 14:13 WIB
Pentingnya adventure parenting dalam pola pengasuhan. (Nakita / Poetri)

Sementara itu, Nadia Frederica (The Hartono’s Family) seorang Key Opinion Leader atau KOL yang turut hadir dalam acara Taro Rangers Camp mengatakan bahwa dirinya dan suami juga menerapkan metode yang sama dalam pola pengasuhannya.

Ia dan suami pun menerapkan pendekatan adventure parenting ini pada kedua anaknya, Clayton dan Cliff.

"Saya memang percaya pentingnya mengajarkan mereka untuk berkomunikasi dan memiliki empati, tanpa terkesan menggurui. Saya tidak pernah merasa diri saya paling benar, dan jika saya salah, saya tidak ragu untuk meminta maaf. Saya cenderung membiarkan anak-anak bercerita tentang diri mereka sendiri, kemudian saya mengamati apakah mereka sudah berada di jalur yang benar.

Anak-anak saat ini memang cenderung sulit jika kita terkesan menggurui. Kita perlu dekat dengan mereka, tetapi tetap tidak menggurui. Saya sangat senang mengajak anak-anak untuk eksplorasi, sehingga mereka bebas melakukan apa pun dan kemudian kita diskusikan bersama," ungkapnya.

Mengenal adventure parenting.

Menurut Damar Wahyu Wijayanti, adventure parenting bukan hanya tentang bersenang-senang di luar ruangan, tetapi juga tentang membentuk karakter anak yang kuat, tangguh, dan berbudi pekerti.

"Penting sekali. Karena perkembangan otak anak hanya dapat berlangsung melalui pengalaman. Anak-anak usia 6 hingga 12 tahun, meskipun sudah mulai bisa berpikir abstrak, belum mampu berpikir sekompleks orang dewasa yang otaknya telah berkembang optimal. Otak kita mencapai perkembangan optimal sekitar usia 24 tahun.

Oleh karena itu, ada yang disebut konsekuensi alami dan konsekuensi logis. Tujuannya apa? Agar anak bisa belajar dari pengalaman. Misalnya, jika dia memilih melakukan A, konsekuensinya adalah B. Dengan begitu, saat menghadapi situasi serupa di masa depan, dia dapat membuat keputusan yang lebih baik," tambahnya lagi.

Mengusung tema The Greatest Adventaro, kegiatan Taro Rangers Camp ini bisa menjadi petualangan outdoor edukatif berbasis experiential learning dan character building, yang dirancang untuk menggabungkan elemen petualangan dan pembelajaran ilmu dan budi pekerti yang mendalam.

"Taro Rangers Camp memiliki keistimewaan tersendiri, karena kegiatan ini tidak hanya mengajak para rangers untuk berekspresi, tetapi juga mengajarkan mereka untuk menyampaikan pendapat melalui buku jurnal yang diberikan. Mereka diwajibkan untuk mencatat, merenungkan tantangan yang dihadapi di camp, serta mengekspresikan nilai-nilai budi pekerti yang diperoleh melalui journaling yang dibimbing oleh positive discipline coach.

Diharapkan, dengan cara ini, mereka dapat lebih memahami diri mereka sendiri, mengungkapkan pendapat dengan lebih terbuka, dan membentuk karakter yang lebih baik," ujar Riza Arief Rahman, VP-Head of Marketing FKS Food.

Baca Juga: Ingin Kepribadian dan Karakter Anak Terbentuk dengan Baik? Coba Terapkan Pola Asuh Ini