Kenali Deretan Fakta Tak Terduga dari Si Pembunuh Senyap 'Hipertensi'

By Fadhila Auliya Widiaputri, Kamis, 17 Mei 2018 | 20:40 WIB
Deretan fakta mengenai hipertensi (bluecinema)

Nakita.id - Hipertensi merupakan salah satu penyakit yang cukup berbahaya.

Bagaimana tidak? Meskipun sangat berisiko mengancam jiwa tetapi hipertensi seringkali disebut sebagai 'Si Pembunuh Senyap' karena gejalanya yang sering tanpa keluhan.

Menurut Mayo Clinic, hipertensi adalah kondisi umum pada tekanan jangka panjang darah terhadap dinding arteri cukup tinggi sehingga pada akhirnya dapat menyebabkan masalah kesehatan, seperti penyakit jantung.

Tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol ini kemudian meningkatkan risiko masalah kesehatan serius seperti serangan jantung dan stroke.

BACA JUGA: Cara Mudah Kupas Buah Nangka Tanpa Lengket di Tangan, Hanya 2 Menit!

Nah, meskipun cukup berbahaya tetapi sayangnya seringkali beredar beberapa mitos yang tidak benar mengenai hipertensi.

Misalnya ada yang bilang penyakit ini tidak bisa disembuhkan.

Ada pula yang bilang kalau minum obat hipertensi bisa terkena penyakit ginjal.

Agar Moms tak bingung lagi, berikut ini fakta-fakta hipertensi sebagaimana yang dilansir dari laman Kementrian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes).

BACA JUGA: Adakah Perbedaan Kualitas ASI Saat Berpuasa? Ini Penjelasannya

- 76 % dari penderita hipertensi tidak pernah menyadari dirinya sakit.

- Tekanan darah normal adalah 120/80 mmHg, lebih dari itu sebaiknya Moms dan Dads waspadai hipertensi.

- Seseorang disebut hipertensi bila tekanan darah lebih dari 140/90.

- Gejala hipertensi di antaranya pusing, sakit kepala, tengkuk terasa pegal, penglihatan kabur, sering kesemutan, jantung berdebar, dan cepat merasa lelah.

Namun sebaiknya jangan tunggu gejala datang baru memeriksakan tekanan darah, karena sebagian besar penderita hipertensi tidak bergejala.

- Bahaya hipertensi bisa mengenai banyak organ tubuh di antaranya mata, otak, ginjal, dan jantung.

BACA JUGA: Syarat Stimulasi Optimal, Kenali Dulu Perkembangan Motorik Si Bayi

- Usia di atas 55 tahun lebih berisiko terkena hipertensi.

Meski begitu data Survei Indikator Kesehatan Nasional (Sirkesnas) tahun 2016 menunjukkan peningkatan prevalensi hipertensi pada penduduk usia 18 tahun ke atas sebesar 32,4%.

- Hipertensi berkaitan dengan keturunan, apabila kedua prang tua hipertensi maka 45% berisiko menurun ke anaknya.

Untuk itu Moms dan Dads yang memiliki risiko hipertensi harus segera mengubah gaya hidup dan memeriksakan tekanan darah secara teratur.

BACA JUGA: Deretan Home Remedies Untuk Hilangkan Bekas Luka Cacar Pada Anak

- Orang dengan obesitas 5 kali lebih berisiko terkena hipertensi.

- Kurang aktivitas, merokok, mengonsumsi makanan asin, minum alkohol dan stress dapat meningkatkan risiko hipertensi.

- Batasi konsumsi garam 1 sendok teh per hari dapat menurunkan risiko hipertensi.

- Hipertensi dapat dicegah, dan bila sudah terkena pun dapat dikontrol dengan minum obat teratur dan mengubah pola hidup menjadi lebih sehat.

- Hipertensi tidak mematikan, tetapi apabila dibiarkan maka dapat berefek fatal seperti stroke pada otak dan gagal jantung dapat menyebabkan kematian.

BACA JUGA: Moms, Kenali Kebutuhan Nutrisi Harian Anak Agar Sehat dan Cerdas