Kunci Gareth Bale Jadi Pesepak Bola Sukses, Bisa Ditiru untuk Si Kecil

By Finna Prima Handayani, Minggu, 27 Mei 2018 | 09:00 WIB
Bakat olahraga Gareth Bale sudah tumbuh sejak kecil (instagram.com/garethbale11)

Nakita.id - Hari ini dunia persepakbolaan sedang dihebohkan dengan kemenangan Real Madrid dalam Liga Champions.

Real Madrid berhasil mengalahkan rivalnya Liverpool dengan skor akhir 3-1, di mana kemenangan Real Madrid di musim ini sebagai kemenangannya yang selama tiga musim berturut-turut.

Pada pertandingan kali ini, pemain Real Madrid yang menjadi bintang adalah Gareth Bale, pasalnya ia telah membobol gawang lawan sebanyak dua kali.

Karena prestasinya mencetak gol sebanyak dua kali itu, Bale yang masih berusia 28 tahun dinobatkan sebagai pemain terbaik.

BACA JUGA: Cetak Dua Gol di Final Liga Champhions, Ini Sosok Gareth Bale Sebagai Seorang Ayah

Kegemarannya dalam sepak bola sudah Bale tunjukkan sejak ia duduk di Sekolah Dasar, ia bersekolah di Eglwys Newydd di Whitchurch dan tepat di sekolah ini Bale mulai mendalami olahraga sepak bola.

Setelah lulus sekolah dasar, Bale melanjutkan pendidikannya ke Whitchurch High School di Cardiff dan pada jenjang ini Bale terus memperlihatkan bakat olahraga yang semakin baik.

Tidak hanya di bidang sepakbola, Bale juga mahir dalam olahraga rugby dan hoki, serta di usia 14 tahun Bale bisa berlari sprint 100 meter dalam 11,4 detik.

Karena kemampuan sepakbolanya yang luar biasa, guru olahraga sekolah Bale yaitu Gwyn Morris memiliki aturan khusus untuk Bale.

Bale harus bermain sepak bola satu sentuhan dan tidak menggunakan kaki kirinya yang disukai.

BACA JUGA: Bingung Mengapa Bokong Moms Menghitam? Kenali Faktor Penyebabnya!

"Gareth memiliki tekad yang kuat untuk berhasil dan memiliki karakter dan kualitas untuk mencapai tujuan pribadinya.

Dia adalah salah satu individu yang paling tidak egois dan saya senang untuk bisa mendidik diam," ujar Morris yang dikutip dari portal gareth-bale.com.

Kegemaran Gareth Bale dalam berolahraga sejak usia dini ini ternyata menghasilkan prestasi yang luar biasa di kancah pesepakbolaan dunia.

Tetapi tak hanya itu Moms, penelitian menemukan bahwa kebiasaan olahraga saat masih usia dini akan meningkatkan potensi untuk memiliki tubuh yang aktif dan sehat ketika masuk usia dewasa.

Dilansir dari psychologytoday.com, mengatakan seseorang yang aktif berolahraga sejak masih bersekolah dilaporkan jarang sakit semasa hidup mereka.

BACA JUGA: Kenapa Orang Gemuk Mudah Berkeringat? Ini Dia Fakta dan Penjelasannya

Lalu, manfaat gemar berolahraga sejak usia muda ini akan membuat Si Kecil lebih terbuka terhadap kesempatan dan pengalaman baru.

Layaknya petualang, mereka tidak hanya selalu ingin mencoba hal-hal baru, tapi juga tetap aktif berolahraga serta menjaga kebugaran tubuh di usia 75 tahun.

Sehingga Si Kecil pun memiliki riwayat kesehatan yang lebih baik dibandingkan dengan rekan sebayanya yang jarang olahraga.

Para peneliti di Centers for Disease Control (CDC) Amerika Serikat, mengungkapkan salah satu masalah yang dialami anak-anak di Amerika, yaitu obesitas, untuk mencegah obesitas, para peneliti mengharuskan anak-anak untuk rajin olahraga untuk membakar kalori.

BACA JUGA: Pangeran Harry dan Meghan Markle Ubah Rencana Bulan Madu, Kenapa?

Manfaat lain dari Si Kecil yang gemar berolahraga sejak usia dini yaitu dapat meningkatkan daya inteligensi mereka.

Para peneliti di Michigan State University's Institute menemukan fakta bahwa Si Kecil yang gemar berolahraga terbukti lebih cerdas dibandingkan dengan yang tidak berolahraga.

Pasalnya, olahraga dapat membantu mereka untuk belajar berkonsentrasi pada tugas dan mengatur waktu lebih efektif.

Tak hanya itu, manfaat gemar olahraga sejak kecil membuat Si Kecil tumbuh menjadi karakter yang lebih sportif, karena dalam olahraga mereka diajarkan untuk bisa menghargai kekalahan dan kemenangan dengan sportif.

BACA JUGA: Menurut dr. Reisa Dot Boleh Dijadikan Media Pemberian ASIP, Lo Kok?

Mereka dianjurkan untuk berjabat tangan dengan lawannya dan tidak memperdulikan apa yang terjadi pada saat pertandingan berlangsung, dengan demikian sikap sportif itu akan terbawa hingga dewasa.

Sifat ini penting dimiliki oleh masing-masing individu Si Kecil, karena persoalan kalah dan menang merupakan hal yang lumrah terjadi dalam hidup.