Perkembangan Otak, Jantung, dan Paru-paru Janin di Dalam Rahim

By Ipoel , Rabu, 23 Agustus 2017 | 22:15 WIB
Perkembangan otak janin (Saeful Imam)

Nakita.id - Proses kehamilan selama 9 bulan adalah penciptaan sempurna dari Yang Maha Sempurna.

Seandainya perkembangan janin itu bisa terlihat secara transparan, pastilah tak cukup kata untuk mengungkapkan betapa luar biasanya.

Organ-organ yang nantinya berperan vital dalam tubuh manusia sedikit demi sedikit mulai terbentuk hingga akhirnya berfungsi sempurna.

Di minggu ke-3 setelah persitiwa konsepsi (pembuahan), embrio mulai berkembang.

Cikal bakal organ utama janin mulai terbentuk, antara lain sistem pembuluh darah dan sistem saraf, jantung, mata, termasuk materi genetik seperti tingkat inteligensi, bentuk mata, dan warna rambut. Begitu pula anggota-anggota tubuh, yaitu tangan dan kaki.

Padahal secara fisik belum tampak perubahan yang berarti pada ibu, kecuali haid yang tidak muncul.

Coba bayangkan, apa jadinya kalau selama proses penting ini ibu yang belum mengetahui dirinya hamil tetap melakukan aktivitas yang bisa saja mengganggu kehamilannya.

Karenanya, perlu disimak bagaimana proses perkembangan organ vital pada janin sebagai pengetahuan untuk ibu dan juga ayah, bahwa di dalam rahim sedang berlangsung proses dahsyat, yakni terbentuknya individu baru.

Perkembangan Otak Janin 

Memasuki kehamilan minggu ke-5 bagian kepala embrio terlihat lebih besar, ini menunjukkan otak mulai terbentuk, tumbuh, dan berkembang pesat.

Terdapat tiga bagian utama otak, yakni otak bagian depan, belakang, dan tengah.

Di minggu ke-6 konsepsi, di dalam otak mulai tumbuh serebelum yang berperan mengatur gerakan otot tubuh.

Kelenjar pituiari sebagai induk dari semua kelenjar tubuh juga mulai terbentuk.

Kelenjar ini memproduksi hormon pertumbuhan dan hormon lain yang bertugas mengatur fungsi kelenjar adrenal, tiroid, dan gonad.

Bagian otak lain yang juga telah berkembang adalah gelembung olfaktori yang terkait dengan indra penciuman, serta bagian-bagian yang menjadi pengatur fungsi paru-paru, jantung serta sistem pencernaan.

Pada minggu ke-7 konsepsi, otak sudah terhubung dengan saraf dan otot-otot tubuh, otak sudah bisa mengirim kode-kode saraf yang ditransfer menuju otot. Di minggu ke-8, otak berkembang pesat dan mulai berfungsi mengirimkan sinyal-sinyal ke organ tubuh, sistem saraf sudah bisa menerima rangsang.

Di minggu ke-9, tulang tengkorak masih terpisah dengan jarak yang cukup lebar, karena otak masih terus berkembang.

Di minggu ke-14 sistem saraf janin mulai berfungsi. Stimulai dari otak sudah direspons otot-otot sehingga janin sudah bisa mengoordinasikan gerakan.

Bagian otak yang pertama kali aktif adalah bagian yang memproses informasi visual dan auditif di minggu ke-25.

Selanjutnya otak terus berkembang hingga mencapai tingkat seperti saat dilahirkan nanti.

Otak janin terus berproses secara cepat membentuk koneksi antarsel-sel saraf yang berfungsi untuk mengingat, berpikir, berbahasa, dan sebagainya di minggu ke-29.

Perkembangan otak ini terus berlangsung setelah bayi dilahirkan.

Perkembangan Jantung Janin

Jantung mulai berdetak di minggu ke-4 konsepsi. Meski telah berdetak, bentuk jantung yang baru memiliki 1 bilik masih sangat sederhana.

Mulai saat yang sama darah telah dipompa ke seluruh tubuh embrio. Di minggu ke-6 konsepsi, jantung sudah berdenyut 80-85 kali per menit.

Selain itu proses pembentukan jantung menjadi 2 bilik dan 2 serambi sudah dimulai.

Pada minggu ke-8 konsepsi, jantung sudah mendekati bentuk akhir.

Di minggu ke-15 sistem peredaran darah makin sempurna dengan jantung sebagai pusatnya. Jantung sudah bisa memompa 25-27 liter darah per hari ke seluruh tubuh janin.

Perkembangan Paru-Paru Janin 

Di minggu ke-12 konsepsi, janin mulai belajar bernapas. Ini menandakan paru-parunya mulai difungsikan, meski tentu saja tidak ada udara atau oksigen dalam rahim.

Kebutuhan akan oksigen dipenuhi oleh suplai darah dari ibu melalui plasenta dan tali pusat.

Di minggu ke-21 sistem pernapasan janin terus berproses dan berkembang.

Ketika janin menarik napas, organ ini belum bisa menangkap oksigen dan mentransfernya ke darah.

Pembuluh halus yang masih sangat sedikit juga menyebabkan paru-paru janin belum bisa menangkap karbondioksida dari aliran darah dan melepaskannya.

Karena itulah oksigen yang dibutuhkan janin masih disuplai oleh ibu.  

Selanjutnya jalan napas mulai membentuk saluran di paru-paru dan pembuluh darah.

Di minggu ke-24 perkembangan sistem pernapasan dan jaringan saraf pusat terus berlangsung, janin berlatih otot-otot organ pernapasan untuk mengasah kemampuan sistem pernapasan paru-parunya sehingga kelak begitu lahir paru-parunya sudah matang dan dapat mengembang.

Selanjutnya paru-paru mulai mampu mengisap dan menampung udara dengan semakin banyaknya kantong udara (alveola) yang terbentuk, sehingga setelah lahir bayi mampu mendapat oksigen secara mandiri dan teratur serta membuat gerakan bernapas.

Di minggu ke-35 paru-paru janin telah matang.