Benarkah Teh Hijau Dapat Menjaga Kesehatan Jantung? Ini Jawabannya!

By Fadhila Afifah, Selasa, 12 Juni 2018 | 09:25 WIB
Green tea untuk mencegah penyakit Aterosklerosis (plak pada arteri Jantung) (iStockphoto)

Nakita.id - Menurut penelitian baru, sebuah molekul yang ditemukan dalam teh hijau mungkin membantu menghindari aterosklerosis alias penumpukan plak di dalam arteri jantung.

Aterosklerosis ini yang sering menjadi penyebab umum serangan jantung dan stroke.

Mulanya, aterosklerosis muncul sebagai garis berlemak pada dinding pembuluh darah.

Lalu perlahan tumbuh dengan ukuran yang semakin besar, hingga menjadi plak yang mengeras, sehingga menyebabkan arteri lebih sempit dan menghambat aliran darah.

BACA JUGA: Benarkah Vitamin D Mengurangi Risiko Keguguran Pada Ibu Hamil?

Ketika pembuluh darah ini tersumbat, bagian tubuh tertentu akan kekurangan pasokan darah, dan kondisi ini membahayakan.

Terutama di lokasi arteri tertentu.

Contohnya penyakit arteri koroner, yang merupakan pengurangan aliran darah ke otot-otot jantung, dan stroke, yang ditandai dengan berkurangnya aliran darah di bagian dari otak.

BACA JUGA: Catat Moms! 6 Nutrisi Penting ini Harus Dipenuhi Setiap Ibu Menyusui

Meskipun demikian, aterosklerosis berkembang secara perlahan tapi memiliki sedikit gejala.

Biasanya akan disadari bila sudah terjadi selama beberapa tahun kemudian.

Ada beberapa faktor risiko untuk aterosklerosis, yaitu mereka yang kelebihan berat badan, diabetes, dan tekanan darah tinggi serta kadar kolesterol tinggi.

Karena beberapa faktor ini terus meningkat, beberapa cara inovatif untuk mengatasi atherosclerosis dan menghentikannya terus dikembangkan.

BACA JUGA: Tidak Selalu Buruk, Ini Jumlah Kalori yang Dibutuhkan Ibu Menyusui!

Termasuk salah satunya dengan teh hijau alias green tea.

Dari melawan kanker sampai menurunkan berat badan, teh hijau dianggap sebagai ramuan mujarab.

Meskipun belum banyak yang mendukung klaim ini, termasuk Alison Hornby dari British Dietetic Association di Birmingham, Inggris.

BACA JUGA: Nggak Mungkin Ada yang Menolak Cake Kacang Gula Palem Ini, Moms!

Namun para ilmuwan masih membedah komponen-komponen untuk mengungkap molekul bioaktif yang ada di dalam teh hijau.

Salah satu bahan kimia tersebut adalah epigallocatechin-3-gallate (EGCG).

Ini ditemukan dalam teh hijau, teh hitam, dan teh putih, tetapi yang paling melimpah di daun kering teh hijau.

Para ilmuwan menunjukkan, senyawa EGCG mengikat apolipoprotein A-1 (apoA-1), protein yang berperilaku sama dengan plak amyloid yang ditemukan pada otak orang-orang dengan penyakit Alzheimer.

Karena itu, penelitian telah menggali potensi EGCG terhadap Alzheimer.

BACA JUGA: [VIDEO] Tanya Pakar - Dampak Dari Anak yang Adiksi Terhadap Gadget

Baru-baru ini, tim peneliti dari Universitas Lancaster dan Universitas Leeds, di Inggris, bertanya-tanya apakah EGCG mungkin dapat membantu melawan aterosklerosis.

Pada aterosklerosis, apoA-1 menempel pada plak aterosklerosis, sehingga membuat dinding pembuluh darah semakin tersumbat.

Jika apoA-1 bisa dihilangkan, itu mungkin akan meringankan kondisi aterosklerosis.

Dan seperti yang diharapkan, mereka menemukan bahwa EGCG bisa memecah apoA-1 bercampur dengan heparin (antikoagulan alami).

BACA JUGA: Meski Menyehatkan, Tapi Makanan Ini Bisa Menurunkan Performa Lari

Kombinasi molekul EGCG dan heparin dapat mengubah apoA-1 menjadi molekul yang lebih kecil dan lebih larut.

Hasil ini dipublikasikan di Journal of Biological Chemistry.

Tapi, penting untuk dicatat bahwa untuk mendapatkan tingkat EGCG yang memadai dalam aliran darah, seseorang harus meminum teh hijau yang sangat banyak.

Nah kondisi ini juga bisa membahayakan.

Para peneliti tertarik untuk mempelajari EGCG lebih lanjut, mereka berharap menemukan cara untuk meningkatkan levelnya dalam sirkulasi darah.

BACA JUGA: Kontrol Diri Pada Anak Perlu Diajarkan Sejak Dini, Simak Tipnya!

Prof Jeremy Pearson, direktur medis rekanan di British Heart Foundation, menjelaskan, "Tubuh kita sangat baik dalam menghancurkan EGCG, jadi menukar segelas minuman lain dengan teh hijau tidak membuat perbedaan besar dalam kesehatan jantung."

Tapi menurutnya, dengan teknik molekul sedikit, mereka mungkin bisa membuat obat baru untuk mengobati serangan jantung dan stroke.

BACA JUGA: Catat! Ini Lama Waktu Suhu Panas Mobil yang Berbahaya Untuk Anak

“Temuan dari penelitian ini sangat menggembirakan. Kita sekarang perlu menerapkan teknik ilmiah terbaik untuk menemukan bagaimana kita dapat mengambil unsur EGCG molekul dari teh hijau, dan mengubahnya menjadi alat yang berfungsi untuk memerangi masalah kesehatan yang membatasi hidup," tutup Co-penulis Prof. Sheena Radford.