Mengandung Lemak Tak Jenuh, Namun Konsumsi Kulit Ayam Bisa Bermanfaat untuk Kesehatan

By Amelia Puteri, Senin, 2 Juli 2018 | 16:09 WIB
Makan kulit ayam justru bermanfaat bagi kesehatan (pexels.com)

Nakita.id - Apakah Moms ada yang gemar mengonsumsi kulit ayam?

Ada yang gemar mengonsumsi kulit ayam renyah seperti di restoran cepat saji, atau kulit ayam goreng biasa layaknya hidangan penyet di pinggir jalan.

Kulit ayam memang mengandung lemak di dalamnya, tetapi itu adalah lemak tak jenuh yang baik.

Tahukah Moms, penelitian terbaru menunjukkan bahwa mengunyah kulit ayam goreng berwarna cokelat keemasan dapat menurunkan tekanan darah dan kolesterol.

BACA JUGA: Duh, Melihat Anak Marcella Zalianty Terbaring Lemah dan Sakit, ini Reaksi Happy Salma!

Kulit ayam juga memiliki asam oleat (seperti minyak zaitun) yang menghambat penyakit jantung, inflamasi, dan autoimun.

Kulit ayam juga tidak tinggi kalori, sehingga mengonsumsinya pun tidak akan memberikan banyak asupan kalori.

Kulit ayam dengan lapisan lemaknya yang lezat memang nikmat, dan hal ini yang menjadikan kulit ayam mendapat reputasi buruk.

Meskipun benar bahwa dada ayam tanpa kulit hanya memiliki sedikit kandungan lemak, dibandingkan dada ayam dengan kulit yang tersisa.

Harvard School of Public Health melakukan penelitian terhadap kulit ayam, untuk memahami apakah kulit ayam benar-benar buruk untuk dikonsumsi.

BACA JUGA: Jarang yang Tahu, Deretan Seleb Ini Jadi Bersaudara Karena Pernikahan

Ditemukan bahwa sebagian besar lemak yang ditemukan di kulit ayam sebenarnya adalah lemak tak jenuh.

Kabar baiknya, lemak tak jenuh pada kulit ayam ini bermanfaat bagi tubuh dan dapat membantu menurunkan tingkat tekanan darah, serta jumlah kolesterol jahat dalam tubuh.

Asam oleat, kandungan yang ada pada ayam, tidak seperti apa yang ditemukan dalam minyak zaitun.

Asam oleat diketahui membantu proses fungsi organ dalam tubuh.

BACA JUGA: Sedang Tren, Alis Sempurna Tanpa Sulam dan Tato Pakai Alat Ini Moms!

Penelitian bahkan menunjukkan efek positifnya untuk penyakit kardiovaskular, inflamasi, dan autoimun, bahkan kanker.

Satu penelitian menunjukkan bahwa diet Mediterania, dengan konsumsi lemak tak jenuh tunggal, dapat membantu pasien diabetes tipe 2 untuk mengurangi resistensi insulin.

Studi lain menunjukkan bahwa mengonsumsi lebih banyak asam oleat, aksi inflamasi dari sitokin dapat berkurang pada individu yang obesitas.

Namun, Moms jangan sampai kalap, dan tetap perhatikan asupan lemak dalam makanan sehari-hari ya.