Tumpas Tuntas Bakteri Salmonella di Makanan , Begini Caranya Moms!

By Soesanti Harini Hartono, Minggu, 8 Juli 2018 | 13:31 WIB
Pada ayam yang terinfeksi bakteri Salmonella, ayam tersebut dapat menghasilkan telur yang mengandung Salmonella sebelum cangkangnya terbentuk. (Kompas)

Nakita.id.- Tak sedikit orang tua, orang dewasa, serta anak-anak mengalami diare atau sakit perut karena salah mengonsumsi makanan.

Masalah pencernaan ini mungkin saja disebabkan oleh adanya bakteri Salmonella dalam makanan, terutama makanan yang kurang matang.

Namun bakteri Salmonelaa juga ada di telur mentah. Seperti  baru-baru ini, otoritas Amerika Serikat menarik sekitar 200 juta butir telur dari pasaran gara-gara mengandung Salmonella.

BACA JUGA: Waspada, Memelihara Kura-kura Dapat Membawa Virus Salmonella di Rumah!

Penarikan dilakukan setelah ada 22 laporan orang sakit usai mengonsumsi telur ayam.

Kejadian ini pertama kali diketahui setelah FDA menerima laporan salah satu konsumen yang tinggal di wilayah pesisir timur Amerika Serikat.

Untuk Moms ketahui, Salmonella merupakan bakteri yang hidup di banyak usus hewan ternak.

Moms bisa terinfeksi bakteri Salmonella saat mengonsumsi makanan yang terkontaminasi dengan feses hewan yang mengandung bakteri Salmonella.

Adanya bakteri Salmonella dalam makanan yang kita makan dapat menyebabkan gastoenteritis.

Gejalanya berupa mual, muntah, kram perut, diare, demam, sakit kepala, panas dingin, dan darah di feses.

Moms bisa mengalami gejala-gejala tersebut selama dua sampai tujuh hari.

Saat Moms mengonsumsi makanan yang mengandung bakteri Salmonella, Moms tidak akan langsung merasa sakit.

Sakit akan muncul setidaknya 2-3 hari setelah Moms mengonsumsi makanan tersebut.

Akibatnya mungkin akan sulit bagi Moms untuk mengetahui makanan apa yang menyebabkan Moms sakit.

Moms harus mengingat-ingat lagi makanan apa yang Moms makan selama tiga hari kebelakang, dan tentunya hal ini tidak mudah untuk diingat.

BACA JUGA: Tak Hanya Kimchi, Makanan Ini Juga Digandrungi di Korea Selatan

Selain dapat menyebabkan masalah pencernaan, bakteri Salmonella jenis tertentu juga dapat menyebabkan demam tifoid atau lebih dikenal dengan nama tifus.

Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi yang terkandung dalam makanan yang terkontaminasi.

Beberapa makanan yang umumnya bisa terkontaminasi dengan bakteri Salmonella adalah:

- Daging, unggas, dan makanan laut mentah. Feses bisa masuk ke dalam daging dan unggas mentah selama proses pemotongan. Sedangkan, makanan laut bisa terkontaminasi Salmonella dari air yang terkontaminasi.

- Telur mentah. Pada ayam yang terinfeksi bakteri Salmonella, ayam tersebut dapat menghasilkan telur yang mengandung Salmonella sebelum cangkangnya terbentuk.

Sehingga, bakteri Salmonella bisa terkandung dalam telur. Sedangkan, cangkang telur sebenarnya dapat menjadi penghalang telur terkontaminasi bakteri Salmonella dari luar.

- Buah-buahan dan sayuran. Buah dan sayur dapat terkontaminasi bakteri Salmonella dari air yang terkontaminasi.

Kontaminasi ini bisa terjadi saat pencucian, pengolahan dengan air, atau bersentuhan dengan daging atau unggas mentah yang terkontaminasi.

Salmonella merupakan bakteri yang dapat menyebabkan keracunan makanan jika masuk ke dalam tubuh Moms. Sehingga, Moms perlu menghindari makanan yang mengandung Salmonella.

BACA JUGA: Jangan Segera Merapikan Tempat Tidur Setelah Bangun, Ini Alasannya

Namun, untuk mengetahui apakah makanan yang Moms makan mengandung bakteri Salmonella atau tidak, tidak mudah.

Bakteri Salmonella dalam makanan tentu tidak dapat dideteksi dengan hanya melihat makanan tersebut atau hanya mencium bau makanan tersebut.

Untuk mengetahui adanya bakteri Salmonella dalam makanan, ini hanya dapat dilakukan dengan uji di laboratorium. Sayangnya, ini bukan suatu hal yang sederhana.

Namun begitu, Moms bisa melakukan beberapa hal seperti di bawah ini untuk mengurangi risiko Moms dan keluarga terkena keracunan makanan karena bakteri Salmonella;

1. Sebelum mengonsumsi telur, pastikan Moms memasaknya hingga benar-benar matang. Jika ingin menyimpan telur mentah, cuci dulu hingga bersih, lalu masukkan ke dalam kulkas.

2. Masak daging hingga kematangan yang sempurna. Daging yang dimasak dengan sempurna dapat membunuh bakteri jahat dalam makanan. Hal ini dapat membantu mengurangi risiko daging tercemar bakteri Salmonella.

Masak daging utuh sampai 63°C, daging giling sampai 71°C, dan unggas sampai 74°C. Hal ini karena pada temperatur tersebut sebagian besar bakteri dalam makanan dapat mati, sehingga dapat meminimalkan risiko Moms terkena infeksi.

BACA JUGA: Mengenal Tipe Bra Agar Bisa Sesuaikan Dengan Busana Yang Moms Kenakan

3. Simpan makanan panas dan dingin secara terpisah.

4. Hindari membiarkan makanan terbuka. Simpan makanan dengan tertutup agar terhindar dari bakteri jahat.

5. Jaga kebersihan alat masak dan makan. Contohnya, membedakan talenan atau peralatan masak lain untuk makanan mentah dan makanan matang

Bersihkan peralatan makan dan memasak setelah menggunakannya

6. Selalu mencuci tangan dengan sabun sebelum memegang makanan.

Mengingat parahnya akibat dari bakteri Salmonella, Moms sebaiknya lebih menjaga kebersihan dan kesehatan tubuh. Bakteri Salmonella bisa menyerang siapa saja. (*)