Penyebab:
Selain karena masalah psikologis, awalnya kebiasaan ini dilakukan anak dengan sengaja.
Akan tetapi karena anak merasa enak dan sering melakukannya setiap menghadapi persoalan atau tidak punya kegiatan, maka gerakan-gerakan tersebut menjadi kebiasaan.
"Setiap menghadapi sesuatu atau lagi diam, otomatis hal tersebut dilakukannya."
Dampak:
Kalau dibiarkan bisa sangat mengganggu sekitarnya. Kadang berhubungan dengan terganggunya kontrol saraf sensorik dan perkembangannya.
Penanganan:
Sesegera mungkin alihkan "kesibukan" anak. Caranya bisa dengan mengingatkan, "Kenapa? Ada yang tidak enak?" atau "Eit, ingat, lo, kalau kamu berbuat seperti itu nanti akan jadi kebiasaan yang tidak bagus," misalnya.
Bila tidak membaik dan tidak terkontrol, konsultasikan pada psikolog atau neurolog. Mungkin anak mengalami gelaja tics, gerakan korea, atau kelainan/gangguan saraf lain.
2. Head banging (membenturkan kepala)
Penyebab: