Sebenarnya kebiasaan ini sudah ada sampai anak usia 3 tahun, puncaknya di usia 18-24 bulan.
BACA JUGA: Chicco Jerikho Ngambek ke Putri Marino Cuma Gara-Gara Tempe
Saat menolak sesuatu, ia membanting kepalanya ke belakang atau ke samping, misal.
Dampak:
Efek yang bisa timbul dari perbuatan ini sangat jelas dan nyata, kepala anak bisa trauma.
Bisa terbentuk callus (benjolan mengeras pada kepala) pada bagian tertentu di kepala.
Benturan kepala pada benda keras berakibat retaknya tulang tengkorak, perdarahan hingga geger otak, misalnya.
Penanganan:
*Jika orang tua menemukan hal ini pada anak, lekas cegah dengan cara menahan atau meredam gerakan tersebut supaya tidak sampai terlaksana.
*Jika anak terus-terusan melakukannya hingga usia 2 tahun ke atas, terlebih kita sudah melakukan pencegahan, "Sebaiknya periksakan ke dokter. Ditakutkan anak mengalami kondisi lain, mungkin sakit kepala akibat peradangan pada telinga, atau sebab lain.”
Head banging ini sering ditemukan pada anak dengan keterlambatan perkembangan atau autis.