Catat Moms, Ternyata Hipotensi Sama Bahayanya Dengan Hipertensi!

By Soesanti Harini Hartono, Rabu, 8 Agustus 2018 | 14:37 WIB
Baik hipertensi maupun hipotensi sama-sama memiliki dampak dan risiko yang dapat menimbulkan komplikasi penyakit dalam jangka panjang . (WebMD)

Jika hasil pengukuran tekanan darah kurang dari 90/60 mmHg, ini merupakan hipotensi.

Tekanan darah secara alami dapat berubah-ubah sesuai dengan aktivitas dan kondisi tubuh seseorang.

Bila Moms dan Dads sehat, tekanan darah terendah dialami saat tidur atau beristirahat.

Sedangkan tekanan darah tertinggi terjadi ketika sedang beraktivitas fisik dan mengalami tingkat stres dan kecemasan tinggi.

Maka itu, pengukuran tekanan darah sebaiknya dilakukan saat tubuh dalam kondisi istirahat atau tidak melakukan apa pun selama 5-15 menit, tidak habis merokok, tidak melakukan aktivitas berat seperti berolahraga, dan sedang tidak marah.

BACA JUGA: Catat Moms, 6 Aktivitas Harian Ini Bisa Membahayakan Tulang Punggung

Pada kasus hipertensi yang telah berlangsung lama, komplikasi yang dapat terjadi bisa berupa kerusakan pada organ vital dan pembuluh darah.

Kerusakan pada pembuluh darah ini dapat menyebabkan komplikasi yang lebih fatal seperti serangan jantung, gagal jantung, gagal ginjal, stroke, gangguan pada mata, demensia, dan masih banyak lagi.

Sedangkan pada kasus hipotensi, keadaan ini menyebabkan darah tidak mampu dipompa ke seluruh tubuh.

Hal ini akan menyebabkan berkurangnya aliran darah ke jantung, otak, dan organ vital lainnya.