Terasa Lapar Saat Bangun Tidur? Kembalikan Energi Tubuh dengan Sarapan

By Finna Prima Handayani, Selasa, 28 Agustus 2018 | 07:15 WIB
Si Kecil yang tidak melewatkan sarapan setiap pagi umumnya akan lebih berprestasi di sekolah. (Thinkstock)

Nakita.id - Pernahkah merasa lapar ketika bangun tidur? Jika pernah, ternang saja karena ternyata hal itu merupakan suatu kondisi yang wajar.

Ketika bangun pagi kita merasa lapar sebab tanpa disadari organ tubuh tetap bekerja meski kita sedang tidur, khususnya otak manusia.

Faktanya, ketika sedang tidur, otak sangat bekerja keras, karena otak bekerja untuk menggerakkan organ tubuh lain, seperti jantung, paru-paru, ginjal dan lainnya.

Hal tersebut pun dapat disebut dengan istilah metabolisme basal, yaitu pengeluaran energi yang diperlukan oleh tubuh pada keadaan istirahat total termasuk tidur.

BACA JUGA: Tiket Seremoni Penutupan Asian Games 2018 Mulai Dijual Besok

Akibat dari metabolisme basal membuat energi tubuh menjadi terkuras dan seketika akan merasa lapar ketika bangun tidur.

“Riset mengatakan ada namanya metabolisme basal. Kondisi ini membutuhkan sekitar 310 hingga 350 kalori untuk orang normal, dalam artian tidak hamil, menyusui, atau tidak ada penyakit tertentu,” ujar dr. Ulul Albab, SpOG.

Kondisi tersebut sama saja seperti tubuh sedang berpuasa selama 8 jam atau menyesuaikan waktu tidur.

Dengan demikian, dibutuhkan sarapan yang kaya akan nutrisi dan bergizi untuk mengembalikan stamina tubuh di pagi hari dan memberantas rasa lapar yang menyerang.

“Karena organ tubuh tetap bekerja dan membutuhkan energi, sehingga untuk mencukupi kembali energi itu, dibutuhkan sarapan yang bergizi,” jelas Ulul dalam acara press conference ‘"entingnya Sarapan untuk Dukung Aktivitas Anak-Sarapan Sehat Maksimalkan Kemampuan Konsentrasi Anak" bersama Energen di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat.

Mulai anak-anak hingga orang dewasa sangat membutuhkan sarapan agar tubuh kembali bernergi dan fokus dalam menjalankan aktivitas sehari-hari.

BACA JUGA: Lengkapi Asupan Gizi Seimbang Si Kecil dengan Bekal Makan Sehat

Tentunya pilihan makanan sarapan pun harus diperhatikan, setidaknya dalam menu sarapan harus memenuhi 25% sumber energi yang dibutuhkan untuk beraktivitas sepanjang hari.

“Menu sarapan bergizi adalah yang mengandung karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral dan air,” ucap Ketua Umum Pergizi Pangan Indonesia Prof. Dr. Hardinsyah, MS.

BACA JUGA: Kurang Asupan Gizi Seimbang Membuat 1 dari 3 Anak Indonesia Alami Stunting

Sebagai alternatif mudah untuk mendaparkan sarapan yang bergizi, dapat dipilih produk sereal atau susu yang dapat mengenyangkan sekaligus bernutrisi bagi tubuh.

“Energen menjadi salah satu solusi produk sarapan bergizi untuk keluarga, karena mengandung susu bernutrisi, sereal mengenyangkan.

Juga dilengkapi telur dan sigmavit seperti vitamin A, B1, B2, B6, B12, D, E, dan kalsium. Seluruh kandungan gizi dapat membantu mengembalikan energi yang hilang saat tidur,” kata Jonathan Setiadi, Marketing Manager Sr, Healthy Food Division.

Terkait hal tersebut, dr. Ulul sebagai perwakilan dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) pun menyetujuinya.

Menuruntya, kini masyarakat bukan saja memerhatikan waktu sarapan yang harus sebelum jam 9 pagi, tapi juga kandungan nutrisi yang ada di dalam menu sarapan.

BACA JUGA: Mudah! Agar Anak Berprestasi di Sekolah, Jangan Lewatkan Sarapan

“Itulah mengapa IDI sangat sepakat, kebutuhan nutrisi sangat dibutuhkan saat sarapan,” imbuh Ulul beberapa waktu lalu.

Tak hanya itu, menurut riset, ternyata ada kaitannya antara sarapan dengan prestasi Si Kecil di sekolah.

Khususnya mereka yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD), yang mana Si Kecil yang tidak melewatkan sarapan setiap pagi umumnya akan lebih berprestasi di sekolah.

“Anak yang tidak sarapan cenderung lamban dalam beraktivitas dan memiliki tingkat konsentrasi rendah.

Hal ini menunjukkan bahwa sarapan untuk anak terutama ketika anak masih sekolah adalah hal yang sangat penting,” ungkap Ulul lagi. (*)