Dapat Membuat Anak Lebih Cerdas, Cukup Lakukan 4 Aktivitas Ini

By Nila Kusuma Pratiwi, Rabu, 5 September 2018 | 17:07 WIB
Aktivitas yang membuat anak lebih cerdas (iStock)

Nakita.id - Semua orang tua pasti ingin memiliki buah hati yang cerdas, melihat anak-anak mereka belajar dengan giat dan berprestasi di sekolah.

Mulai dari rajin belajar, membaca, dan mengerjakan pekerjaan rumah untuk mendapatkan nilai bagus.

Buku bukanlah satu-satunya cara untuk meningkatkan kesehatan otak dan perkembangan pada anak.

Bahkan beberapa kegiatan favorit ini memiliki manfaat besar pada otak yang dapat bertahan seumur hidup.

Baca Juga : Gunakan Metode ABCDEFG Untuk Deteksi Kecerdasan Anak, Ini Caranya

Berikut 4 aktivitas yang meningkatkan perkembangan otak anak.

1. Seni dan kerajinan

Krayon dan cat bisa memanjakan sisi kreatif Si Kecil untuk membantu perkembangan otak yang sehat.

Bahkan di masa kanak-kanak, ketika Si Kecil menyemprotkan cat ke kertas, aktivitas artistik dan kreatif membantu meningkatkan dan mengembangkan kapasitas otaknya.

Saat mereka terus tumbuh, seni membantu mendukung perkembangan kognitif, sosial, emosional dan multi inderanya juga.

Menurut penelitian yang diterbitkan oleh Amerika untuk seni, pendidikan seni meningkatkan keterampilan pemecahan masalah anak dan membantu anak-anak mengembangkan kemampuan untuk berpikir lebih kritis tentang dunia di sekitar mereka.

Baca Juga : Ingin Memiliki Anak Cerdas? Kecukupan Zat Gizi Ini Harus Terpenuhi!

2. Olahraga

Olahraga dan bentuk lain dari permainan fisik lebih baik daripada bermain video game, bermain komputer dan tablet.

Studi yang diterbitkan dalam jurnal Pediatrics, telah menunjukkan vahwa anak-anak dapat berpikir lebih baik dan lebih jelas jika mereka aktif secara fisik.

Aktivitas fisik juga meningkatkan memori otak, kemampuannya untuk berkonsentrasi dan kemampuannya untuk memproses informasi.

Anak-anak yang suka melakukan aktivitas fisik dan olahraga juga menunjukkan performa yang lebih baik pada saat ujian dan mendapatkan nilai yang lebih baik di sekolah secara keseluruhan.

Baca Juga : Salah Satunya Ikan Teri, Inilah Makanan yang Bisa Membuat Si Kecil Cerdas

3. Musik

Moms harus membiarkan Si Kecil mendengarkan dan belajar memainkan alat musik.

Ini membuat otaknya mengembangkan kemampuan untuk mendengar dan memproses suara yang sebelumnya tidak dapat dilakukannya.

Studi dari Northwestern University mengungkapkan bahwa anak-anak dan remaja yang lebih tua yang memainkan alat musik lebih mampu memproses informasi secara kognitif.

Sebuah studi yang dilakukan oleh peneliti di USC menemukan, anak-anak yang bermin instrumen mengalami perkembangan otak yang lebih cepat, terutama di bidang pidato, membaca dan bahasa, daripada anak-anak yang tidak.

Bahkan bayi mendapat manfaat karena mendengarkan musik dengan ketukan yang bagus.

Bermain dan mendengarkan musik pada bayi dapat membantu Moms meningkatkan ketrampilan belajar bahasa dan memperkuat jalur saraf di otak.

Baca Juga : Bukan Mitos, Menurut Sains Kecerdasan Anak Diwariskan Oleh Ibu

4. Tidur

Tahukah Moms bahwa tidur membantu meningkatkan kekuatan otak?

Pada bayi dan anak kecil, tidur membantu meningkatkan kemampuan otak untuk belajar, membantu kemampuan otak untuk membuat koneksi saraf, meningkatkan fokus dan membantu mengurangi masalah perilaku seperti hiperaktif dan agresif.

Istirahat malam yang nyenyak dapat membantu anak Moms lebih berkonsentrasi, menyerap dan menyimpan informasi, memecahkan masalah dan mengelola stres.

Tidur yang berkualitas juga membantu mengatur suasana hati dan telah dikaitkan dengan mendapatkan nilai yang lebih baik di sekolah.

Baca Juga : Dr Reisa Bocorkan Rahasia Agar Anak Cerdas Saat Sebelum Usia 5 Tahun

Berapa banyak tidur yang sebenarnya dibutuhkan Si Kecil?

The American Academy of Pediatrics merekomendasikan hal berikut:

- Bayi 4-12 bulan : 12 hingga 16 jam per hari (termasuk tidur siang)

- Anak-anak 1-2 tahun : 11 hingga 14 jam per hari (termasuk tidur siang)

- Anak-anak 3-5 tahun : 10 hingga 13 jam per hari (termasuk tidur siang)

- Anak-anak 6-12 tahun : 9 hingga 12 jam per hari

- Remaja 13-18 tahun : 8 hingga 10 jam per hari