Perempuan Lebih Susah Menurunkan Berat Badan daripada Laki-Laki? Benarkah?

By Riska Yulyana Damayanti, Jumat, 21 September 2018 | 20:32 WIB
Ilustrais peempuan sedang melakukan diet penurunan berat badan (Fit Pregnancy)

 

Nakita.id - Ketika ada laki-laki dan perempuan sedang menjalankan proses diet penurunan berat badan maka biasanya laki-laki yang akan lebih cepat menurunkan berat badanny, dan malah cenderung lebih berhasil dalam menjalankan program diet penurunan berat badan tersebut.

Itu bukan sekadar mitos belaka, Sebuah penelitian yang diterbitkan pada jurnal Diabetes, Obesity, and Metabolism baru-baru ini membuktikannya.

Para peneliti mengajak lebih dari 2000 orang deswa di Eropa, Australia dan Selandia BAru yang mengalami obesitas dan pradiabetes.

Para peserta diminta untuk menjalani diet 800 kalori yang terdiri dari sup dan seral selama 8 minggu.

Selain itu, mereka juga diminta untuk memakan 375 gram sayuran rendah kalori yang terdiri dari tomat, timun, dan selada.

Hasilnya menunjukan bahwa, laki-laki mengalami penurunan berat badan lebih banyak daripada perempuan.

Peserta laki-laki berhasil menurunkan berat badan rata-rata sebesar 11,8 kg, sedangkan perempuan rata-rata hanya bisa menurunkan berat abdan 10,2 kg.

Lalu apa sebenarnya yang membuat perbedaan tersebut?

 

1. Laki-laki memiliki lebih banyak jumlah otot

Sebuah studi yang diterbitkan pada Journal of Applied Physiology, laki-laki memiliki 10 sampai 15% otot lebih banyak daripada perempuan.

Jumlah otot ini bisa memengaruhi bagaimana tingkat tubuhnya membakar kalori.

Semakin banyak jumlah otot, semakin banyak pula kalori yang terbakar bahkan ketika sedang beristirahat.

 

Sebaliknya, perempuan memiliki jumlah lebih banyak lemak yang menempel di bawah permukaan kulit (lemak subkutan).

Biasanya lemak-lemak tersebut tersimpan di bawah paha, pantat dan pinggul karena untuk persiapan melahirkan.

Sedangkan pada laki-laki lemak subkutan bersifat tidak aktif secara metabolik sehingga lebih mudah untuk terbakar dengan berbagai aktivitas seperti olahraga.

 

2. Hormon esterogen perempuan cenderung menahan lemak tubuh

Hormon seks ini memang dibutuhkan untuk mempersiapkan perempuan saat melahirkan dan pastinya berguna saat melakukan hubungan intim.

Namun ternyata kehadiran hormon ini malah membuat perempuan susah menurunkan berat badannya.

Para peneliti dari University of New South Wales menemukan bahwa hormon estrogen menyebabkan perempuan lebih sulit membakar kalori setelah makan

Hormon esterogen malah menahan lemak yang menumpuk dalam tubuh, karena lemak tersebut akan digunakan untuk persiapan melahirkan khususnya pada bagian panggul perempuan.

3. Perempuan mudah lelah saat berolahraga

Fakta lainnya yaitu ternyata ukuran paru-paru perempuan lebih kecil daripada laki-laki sehingga paru-paru perempuan harus bekerja lebih keras ketika melakukan aktivitas seperti olahraga.

Hasilnya, perempuan akan lebih cepat lelah karena ukuran paru-parunya lebih bekerja lebih keras daripada paru-paru laki-laki.

 

Sebenarnya siapa saja bisa menurunkan berat badan sesuai dengan target.

Dari pada membandingkan seberapa cepat laki-laki dan perempuan dalam menurunkan berat badan lebih baik jalani diet sehat yang juga diimbangi dengan olahraga teratur.(*)