Dianggap Tabu, Tidak Adanya Pendidikan Seksual pada Anak Jadi Risiko Tertinggi Maraknya Pelecehan Seksual

By Cynthia Paramitha Trisnanda, Minggu, 23 September 2018 | 13:34 WIB
Ilustrasi pelecehan (Tribun Manado)

Dalam penelitian itu, disimpulkan bahwa ada sedikit bukti, anak-anak yang ikut atau terlibat dalam pelecehan seksual atau gangguan lainnya. Bahkan mereka sebagian besar merasa tak acuh dan tak terpengaruh.

Di Amerika Serikat, ada program one hour stop (berhenti, beri tahu seseorang, miliki tubuh dan lindungi diri sendiri). Program tersebut bermanfaat untuk memainkan peran mereka untuk melindungi diri sendiri.

Juga di Jerman. Sekolah-sekolah mereka melakukan program No Child’s Play. Turki menerapkan program yang disebut Sentuhan Baik, Sentuhan Buruk.

Secara global diperkirakan bahwa setidaknya satu dari 10 anak perempuan dan satu dari 20 laki-laki mengalami beberapa bentuk pelecehan seksual di masa kanak-kanaknya.

Mereka bukan pihak yang bisa disalahkan, karena mereka akan rentan terhadap depresi, bahkan terjadi gangguan pada napsu makannya.

Banyak kasus mengancam anak-anak yang membuat mereka bunuh diri atau lari ke narkoba dan alkohol saat masa kanak-kanaknya terenggut dengan pelecehan seksual.

Laporan utama dari Cochrane, penulis utamanya, Kerryann Walsh dari Queensland University of Technology di Brisbane mengungkap, "tinjauan ini mendukung kebutuhan untuk menginformasikan dan melindungi anak-anak terhadap pelecehan seksual".

"Namun penelitian yang sedang berlangsung diperlukan untuk mengevaluasi program pencegahan berbasis sekolah dan untuk menyelidiki hubungan antara partisipasi dan pencegahan yang sebenarnya dari pelecehan seksual anak. Untuk benar-benar mengetahui apakah program ini berfungsi atau tidak, kita perlu melihat penelitian yang lebih besar dengan dampak dan tindak lanjut sampai dewasa".

Studi yang telah dilakukan Cochrane telah diuji dan membuktikan bahwa program tersebut efektif dalam meningkatkan pengetahuan abadi anak-anak tentang pelecehan seksual.

Baca Juga : 'Dendam' Akibat Anaknya Tewas Di Jalanan Rusak, Ayah Ini Menambal Semua Lubang Jalan Seorang Diri

Dengan mengingat banyak dari pengetahuan yang mereka peroleh, anak-anak cenderung lebih waspada dan juga mampu menerjemahkan atau mempraktikkan serta mencegah bahaya yang mengancam, terlebih yang melibatkan pelecehan seksual.

Di Toronto, baru berlangsung pendidikan seksual sejak 2016. Kurikulum di Toronto memberikan pendidikan seksual dari hal-hal yang sangat kecil dan mendetil.