Merasa Mulai Depresi? Penelitian Buktikan Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Depresi

By Amelia Puteri, Jumat, 28 September 2018 | 07:53 WIB
Pola makan ini yang dianggap bisa menurunkan risiko depresi (pexels.com)

Nakita.id - Makanan tak hanya merupakan bahan bakar untuk tubuh, tetapi juga otak.

Saat Moms mengonsumsi makanan yang kaya nutrisi, bukan saja menjadikan fisik jadi lebih baik, tapi juga memengaruhi mental dan suasana hati.

Bahkan, para ahli telah menyebutkan satu jenis diet yang diyakini dapat memperbaiki gejala depresi.

Baca Juga : Dokter Kandungan Jelaskan Bahaya Hamil di Usia Muda, dari Depresi Sampai Pecah Ketuban

Depresi bukan keadaan pikiran, melainkan penyakit biologis yang memengaruhi otak.

Ketika seseorang mengalami depresi, ada beberapa faktor yang berperan.

Pertama, mereka mungkin memiliki kadar serotonin yang rendah.

Serotonin adalah zat kimia yang membantu mengatur suasana hati dan perilaku, serta hal-hal lain seperti nafsu makan, tidur, dan memori.

Baca Juga : Anak Suzzanna Meninggal di Usia Muda, Penyebab Kematiannya Tragis!

Ketika kadar serotonin rendah, suasana hati seseorang mungkin langsung terpengaruh, yang mengarah ke gejala depresi.

Para peneliti percaya pertumbuhan sel memainkan peran langsung dalam gejala depresi juga.

Orang yang depresi memiliki hippocampus (wilayah otak yang mengontrol memori dan emosi) yang lebih kecil.

Baca Juga : Pria di Banten Tewas Saat Tidur Menggunakan Headset, Telinga dan Hidungnya Berdarah

Semakin lama seseorang merasa tertekan, semakin kecil area otak tersebut.

Peneliti menghubungkan ini secara langsung dengan kurangnya pertumbuhan sel di area hippocampus.

Semakin kecil hippocampus seseorang, semakin orang tersebut terpisah dari perasaan mereka.

Karena nutrisi dibutuhkan untuk mengisi bahan bakar otak, pola makan yang tepat sangat penting untuk memungkinkan otak bekerja sebaik mungkin.

Baca Juga : Arsy Pamer Baju Termahal Dari Ashanty, Asisten yang Melihat Aksinya Tertawa!

Menurut Psychology Today, alkohol, yang dikenal sebagai depresan, adalah contoh dari sesuatu yang tidak boleh dikonsumsi jika berurusan dengan depresi.

Tak hanya alkohol, kafein juga dikenal sebagai depresan.

Sementara, makanan yang tinggi gula meningkatkan kadar gula dalam darah, lalu dengan cepat menjatuhkannya.

Baca Juga : Daftar Makanan untuk Mencegah Stroke, Murah dan Mudah Didapatkan!

Kondisi ini dapat memengaruhi suasana hati dan perilaku, jadi makanan seperti ini juga harus dihindari.

Sementara itu, makanan yang meningkatkan kadar serotonin adalah salah satu cara untuk membantu mengatasi depresi.

Nutrisi tryptophan, prekursor serotonin, ditemukan dalam makanan seperti kalkun dan buncis.

Konsumsi triptofan dapat meningkatkan kadar serotonin dan meningkatkan suasana hati secara keseluruhan.

Baca Juga : Tak Makan Nasi Selama 20 Tahun, Nadine Chandrawinata Ungkap Rahasia Tetap Bugar

Vitamin B12 dan D juga dikenal membantu meningkatkan mood, jadi makanlah makanan yang menyediakan nutrisi untuk membantu memerangi depresi.

Jika ada satu diet yang direkomendasikan, itu adalah diet Mediterania.

Diet Mediterania penuh dengan makanan sehat dan kaya vitamin, seperti sayuran, ikan, dan kacang-kacangan, yang dapat memberikan nutrisi ke otak dan bantu menangkis depresi.

Baca Juga : Akui Tak Bisa Masak, Dapur Milik Ririn Dwi Ariyanti Bikin Takjub!

Menurut CNN, sebuah penelitian baru-baru ini menilai dampak diet Mediterania pada yang mengalami depresi.

Hasilnya, mereka yang mengikuti diet Mediterania ketat punya kemungkinan 33% lebih kecil untuk didiagnosis dengan depresi, dibandingkan orang-orang yang tidak melakukannya.