Berita Kesehatan: Hati-Hati, Ancaman Kebutaan Akibat Retinopati (ROP) Tidak Hanya Pada Bayi Prematur

By Fadhila Auliya Widiaputri, Senin, 15 Oktober 2018 | 11:34 WIB
Ada kondisi bayi lain yang dapat menyebabkan risiko kebutaan akibat Retinopati Prematuritas (ROP) (SwiftCheckup.com)

Retinopati Prematuritas (ROP) adalah gangguan mata yang biasa terjadi pada bayi dengan berat badan lahir kurang dari 1.500 g atau lahir di usia kehamilan kurang dari 32 minggu alias prematur. 

Selama kehamilan, pembuluh darah pusat retina bayi tumbuh dan berkembang di 16 minggu kehamilan.

Pembuluh darah itu terus bercabang keluar dan mencapai tepi retina selama 8 bulan kehamilan.

Pada bayi prematur, pertumbuhan ini terganggu dan muncul pembuluh darah abnormal yang dapat menyebabkan kebocoran dan pendarahan di mata.

Kebocoran dan pendarahan ini kemudian menimbulkan luka yang dapat menarik retina menjauh dari bagian belakang mata dan menyebabkan kebutaan pada bayi di awal kehidupannya.

Baca Juga : Berita Kesehatan Terbaru: Bakteri Menyerang Perut Anak Nia Ramadhani, Makanan Sehat Ini Bisa Jadi Penyebabnya!

Dilansir dari WebMD, selain prematur, ROP juga bisa menyerang bayi atau anak-anak dengan anemia, masalah pernapasan, transfusi darah, dan masalah kesehatan yang buruk.

Dalam beberapa kasus, ROP berlangsung secara ringan sehingga dapat memperbaiki dirinya sendiri dan tidak membutuhkan perawatan.

Namun beberapa kasus lainnya, ROP berlangsung cukup berat sehingga membutuhkan perawatan.

Ada lima perawatan yang dapat diberikan untuk penderita ROP.

- Cryotherapy (pembekuan) atau fotokoagulasi (terapi laser) untuk menghentikan pertumbuhan pembuluh darah dan menjaga retina melekat di belakang matanya.

- Scleral buckling, di mana dokter menempatkan band di sekeliling mata bayi dan mendorongnya ke dalam sehingga dapat membantu menjaga retina menempel di dinding mata.

Band ini akan dihapus dalam beberapa bulan atau tahun.

- Vitrektomi, di mana dokter mengganti cairan vitreous di dalam mata anak dengan larutan garam.

Kemudian ia mengangkat jaringan parut dari dalam mata sehingga memungkinkan retina mata tetap di dinding mata.

- Obat-obatan ditempatkan di dalam mata.

Baca Juga : Agar Perkembangan Otak Anak Optimal, Ini Tips Memilih Mainan Ala Dokter Reisa

Studi sedang berlangsung untuk melihat apakah obat yang mengobati degenerasi makula terkait usia dewasa dapat digunakan.